TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantu Atasi Depresi, Kenali Fakta Menarik tentang Terapi Interpersonal

Meningkatkan hubungan interpersonal bagi penyintas depresi

freepik.com/freepik

Depresi tidak selalu dikaitkan dengan suatu peristiwa atau persoalan dalam hubungan. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa depresi dapat menimbulkan masalah interpersonal yang pada titik tertentu justru memperburuk tingkat depresi itu sendiri.

Terapi interpersonal yang dirancang dengan model terstruktur unik dipercaya dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental serta meningkatkan hubungan interpersonal. Ini sejalan dengan temuan studi dalam American Journal of Psychiatry tahun 2016, yang menunjukkan jika terapi tersebut memiliki kemungkinan efektif jangka pendek bersama penggunaan antidepresan pada kasus depresi klinis ringan hingga sedang.

Penasaran dengan terapi interpersonal? Berikut ini beberapa fakta menariknya.

1. Apa itu terapi interpersonal?

freepik.com/prostooleh

Terapi interpersonal adalah bentuk pengobatan berbasis manual yang secara ketat mengikuti prosedur pengobatan yang efektivitasnya telah didukung oleh bukti ilmiah.

Melansir Good Therapy, diketahui jika terapi interpersonal dikembangkan oleh ahli bernama Gerald Klerman dan Myrna Weissman pada tahun 1970-an.

Keyakinan yang mendasari terapi interpersonal adalah gejala psikologis (termasuk depresi) yang sering kali menjadi respons terhadap kesulitan saat berinteraksi dengan orang lain. Gejala tersebut lambat laun timbul dan memengaruhi kualitas interaksi hingga menyebabkan suatu siklus.

Baca Juga: Tetaplah Kuat! Ini 7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Depresi

2. Jenis masalah yang dapat ditangani dengan terapi interpersonal

freepik.com/freepik

Terapi interpersonal memiliki fokus utama memperbaiki hubungan interaksi dengan orang lain. Melansir Counselling Directory terdapat empat kategori masalah yang dapat ditangani menggunakan terapi ini, di antaranya: 

  • Defisit interpersonal atau isolasi sosial: melibatkan hubungan yang terkesan melemahkan atau hubungan yang tidak sesuai ekspektasi. Contoh kasusnya seperti hubungan dengan saudara kandung yang kurang baik atau merasa tidak ada teman yang bisa dipercaya.
  • Kesedihan atau perasaan berduka: perasaan berduka atau kesedihan mendalam saat kehilangan orang yang disayangi (meninggal) merupakan hal yang sepenuhnya alami bagi manusia. Namun, jika kesedihan berlangsung melebihi waktu normal, tidak ada salahnya mempertimbangkan terapi yang satu ini. 
  • Konflik antar pribadi: kategori ini meliputi perselisihan keluarga, masalah pertemanan, hingga kehidupan sosial. Konflik antarpribadi tersebut tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan tekanan signifikan, sehingga menempuh terapi interpersonal untuk meredakannya bisa dijadikan opsi.
  • Transisi peran: hal ini mengacu pada perubahan keadaan, seperti perubahan di tempat kerja, status perkawinan, hingga peristiwa yang menuntut adaptasi. Perubahan keadaan yang terjadi biasanya bersifat merugikan, sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental berupa depresi atau kecemasan.

Terapi interpersonal yang telah dimodifikasi juga dapat digunakan untuk menangani beberapa masalah kesehatan mental seperti bipolar, distimia, kegelisahan, gangguan pola makan, fobia sosial, depresi pascapersalinan, gangguan stres pascatrauma, serta masalah penyalahgunaan zat.

3. Proses terapi interpersonal

freepik.com/kroshka__nastya

Pada dasarnya terapi interpersonal dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan depresi klien yang biasanya berlangsung selama 1 jam tiap sesinya, dengan frekuensi minguan sekitar 12-16 minggu.

Sesi pertama menekankan pada penilaian tingkat depresi, arahan untuk mencapai tujuan, keberlangsungan proses terapi, serta identifikasi masalah yang dialami klien.

Delapan sesi berikutnya akan difokuskan pada penanganan masalah yang kemudian oleh si terapis diberlakukan sejumlah pendekatan meliputi klasifikasi, bermain peran, mendengarkan secara suportif, analisis komunikasi, serta dorongan pengaruh.

Aspek penting lain dari pelaksanaan terapi interpersonal adalah menekankan terapi penghentian. Dalam empat minggu terakhir terapi, sesi cenderung berubah menjadi terminasi. Waktu ini dapat dikatakan ideal untuk mengasah dan menerapkan keterampilan yang telah diarahkan terapis untuk memastikan bahwa klien mampu mengatasi masalahnya secara efektif.

4. Beberapa jenis teknik terapi interpersonal

freepik.com/freepik

Beberapa teknik berikut biasa diterapkan dalam sesi terapi, yaitu: 

  • Identifikasi emosi: terapis akan membantu klien mengidentifikasi emosi dari perspektif yang tidak memihak.
  • Ekspresi emosi: melibatkan bantuan ekspresi emosi dengan cara yang lebih sehat.
  • Menyinggung masalah di masa lalu: bagian dari teknik ini adalah melibatkan masa lalu untuk mengenali pola yang terbentuk.

Baca Juga: Tidak Hanya Satu, Ini 9 Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui!

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya