TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melasma: Penyebab, Gejala, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

Perubahan warna kulit ini lebih sering dialami perempuan

ilustrasi melasma (pharmaceutical-journal.com)

Saat bercermin, tampak bercak cokelat atau abu-abu di kulit wajah, apalagi ukurannya cukup lebar. Bikin kesal! Kalau kamu mengalaminya, itu bisa jadi tanda melasma.

Umum terjadi, melasma bisa memengaruhi siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Namun, memang perempuan lebih berisiko mengalami masalah kulit ini. Bahkan, menurut American Academy of Dermatology, melasma dialami oleh 90 persen perempuan.

1. Melasma umum terjadi selama kehamilan

ilustrasi melasma (pharmaceutical-journal.com)

Melasma, atau disebut sebagai chloasma, tampaknya lebih banyak memengaruhi perempuan saat hamil. Dilansir Verywell Family, diperkirakan 50-70 persen kasus melasma dialami saat kehamilan.

Melasma digambarkan sebagai bercak di kulit berwarna gelap, yang sebagian besar muncul di area dahi, pipi, hidung, atau bibir bagian atas. Itulah kenapa melasma mendapat julukan “mask of pregnancy”.

Kemunculannya bisa merata di area wajah. Namun, pada kasus yang jarang, akibat paparan sinar matahari misalnya, melasma bisa timbul di area seperti lengan bagian bawah atau leher.

Pada ibu hamil, hiperpigmentasi (kulit yang menggelap) cenderung akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan. Kondisi ini pun tidak berdampak secara medis pada kehamilan.

2. Apa penyebab melasma?

ilustrasi melasma (skinofcolorsociety.org)

Para ahli masih belum sepenuhnya paham mengapa melasma bisa terjadi. Namun, disfungsi melanosit (sel penghasil melanin atau pigmen gelap) diduga menyebabkan produksi warna gelap di kulit secara berlebihan.

Dikatakan juga bahwa orang-orang yang punya warna kulit lebih gelap berisiko lebih tinggi mengembangkan melasma karena kadar melanosit yang lebih banyak.

Pemicu lain yang diduga bisa jadi penyebab melasma adalah paparan sinar matahari, produk perawatan kulit (kasus iritasi kulit), penggunaan pil KB, terapi hormon, perubahan hormon selama kehamilan, dan faktor keturunan.

Baca Juga: 14 Tanda atau Gejala Diabetes pada Kulit, Cek Kulitmu Sekarang!

3. Gejala melasma

ilustrasi melasma (arlingtonskindoctor.com)

Dilansir Healthline, melasma menyebabkan bercak perubahan warna. Bercaknya lebih gelap dari warna kulit. Bercak biasanya muncul di wajah dan bentuknya simetris, dengan tanda yang serasi di kedua sisi wajah. Area lain dari tubuh yang sering terkena sinar matahari juga bisa mengembangkan melasma.

Bercak kecokelatan ini biasanya muncul pada:

  • Pipi
  • Dahi
  • Hidung
  • Dagu

Bercak melasma juga bisa muncul di leher dan lengan bawah. Perubahan warna kulit ini tidak membahayakan fisik. Namun, ini bisa memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Bila khawatir akan kondisi ini, baiknya periksakan ke dermatolog atau dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengatasinya.

4. Diagnosis melasma

ilustrasi dermoskopi atau dermoscopy (skinrepair.net.au)

Melasma umumnya merupakan diagnosis klinis dengan tiga pola dominan, yaitu centrofacial, malar, dan mandibular.

Pola centrofacial adalah yang paling sering terjadi, yaitu 50-80 persen, yang memengaruhi dahi, hidung, dan bibir atas. Pada pola malar, melasma terbatas hanya di area pipi. Sementara itu, pada pola mandibular, area yang terdampak adalah dagu dan garis rahang.

Biasanya hanya dengan melihat saja dokter bisa mendiagnosis melasma. Namun, untuk mengesampingkan penyebab lainnya, dokter mungkin akan melakukan tes seperti dermoskopi, pemeriksaan dengan lampu Wood, reflectance confocal microscopy, dan biopsi.

5. Jenis-jenis melasma

ilustrasi melasma pada laki-laki (healthline.com)

Berbagai penelitian, seperti yang dimuat dalam International Journal of Dermatology tahun 2006 dan jurnal Dermatologic Clinics tahun 2003 memperkirakan prevalensi melasma dengan persentase yang beragam, mulai dari 1 persen untuk populasi umum dan 9-50 persen untuk populasi yang berisiko.

Sementara itu, berbicara mengenai variasi melasma, terdapat tiga jenis melasma yang diklasifikasikan secara histologi, yaitu epidermal, dermal, dan campuran.

Melasma epidermal ditandai dengan bercak cokelat gelap dengan batas yang jelas. Jenis ini lebih mudah terlihat di bawah cahaya dan cenderung merespons baik terhadap pengobatan.

Pada jenis dermal, tandanya adalah bercak cokelat muda yang batasnya kurang jelas. Jenis ini tidak perubahan di bawah cahaya dan kurang merespons terhadap pengobatan.

Terakhir adalah melasma campuran, yang merupakan jenis paling umum dan relatif responsif terhadap pengobatan.

Baca Juga: Pro Kontra Memutihkan Kulit dengan Infus Whitening, Amankah?

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya