TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Oscillopsia, Saat Objek Penglihatan Seolah Bergerak Sendiri

Gangguan penglihatan yang tidak stabil

Pexels.com/Designecologist

Oscillopsia merupakan gangguan penglihatan yang ditandai dengan objek penglihatan seolah menampilkan pergerakan padahal kenyataannya diam. Kondisi ini biasanya menjadi indikasi yang mempengaruhi gerakan mata untuk menstabilkan objek gambar terutama saat objek bergerak.

Oscillopsia bermula ketika mata mengalami masalah dalam penyelarasan, atau sistem kerja di otak, dan telinga bagian dalam yang mengontrol keseimbangan tubuh dan penyelarasan. Melansir laman Healthline dan Medical News Today, seseorang yang mengalami oscillopsia biasanya mengalami kesulitan melihat dengan jelas terutama berkaitan dengan gerakan.

1. Hilangnya vestibulo-ocular reflex (VOR) diduga menjadi salah satu penyebab oscillopsia

Pexels.com/David Garrison

Penyebab seseorang mengalami oscillopsia adalah kemungkinan hilangnya vestibulo-ocular reflex (VOR). Sementara kondisi yang menyebabkan hilangnya VOR yaitu seperti cedera kepala parah, kerusakan saraf neuropati kranial, meningitis, dan kerusakan akibat obat-obatan tertentu.

Gangguan sistem saraf yang menyerang telinga bagian dalam atau merusak bagian otak sehingga menyebabkan kontrol mata dan keseimbangan terganggu menjadi kemungkinan selanjutnya penyebab oscillopsia.

Penyebab lain yang bisa dikaitkan dengan penyebab oscillopsia adalah nystagmus. Nistagmus adalah kondisi yang menyebabkan pergerekan mata tidak terkontrol sehingga memengaruhi persepsi, visi, koordinasi, dan keseimbangan.

2. Objek penglihatan seolah bergerak merupakan gejala utama oscillopsia

Pexels.com/Victor Freitas

The American Psychological Association memberi gambaran seseorang dengan kondisi oscillopsia umumnya merasakan sensasi gerakan osilasi dari lingkungan. Kebanyakan orang mengalami penglihatan yang terdistorsi seperti objek penglihatan terasa bergoncang, bergoyang, kabur, dan melompat. 

Oscillopsia cenderung menunjukkan gejala pusing hingga vertigo – sensasi seperti ruangan berputar-putar, mual, kesulitan fokus, penglihatan kabur, penglihatan ganda, masalah keseimbangan atau koordinasi, dan pandangan seolah goyah dan gelisah.

Dalam beberapa kasus oscillopsia terjadi ketika seseorang melakukan pergerakan dan berakhir ketika gerakan berhenti. Namun untuk kasus langka gejala dapat terjadi bahkan saat seseorang diam seperti duduk atau berbaring.

Baca Juga: Konsumsi Tiap Hari, 6 Makanan Sehat Ini Ampuh Mempertajam Penglihatan

3. Belum ada diagnosis khusus untuk oscillopsia

Pexels.com/Karolina Grabowska

Meskipun belum ditetapkan secara pasti berkaitan dengan diagnosis pada kasus ini, dokter mata biasanya mengambil jalur medis tertentu untuk mendiagnosis penyebab oscillopsia. Seperti mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien.

Pertanyaan yang berkaitan dengan oscillopsia seperti kapan kondisi tersebut terjadi, apa yang pasien rasakan, seberapa sering kondisi tersebut terjadi, atau apakah gejala semakin baik atau memburuk ketika berada di posisi yang berbeda.

Selanjutnya serangkaian tes untuk mendiagnosis kondisi yang mendasari oscillopsia dilakukan tenaga profesional terkait. Tes-tes tersebut kemungkinan berupa tes sonografi, oftalmoskopi, audiometri, electronystagmography, elektrokardiogram dan ekokardiogram, tes darah dan urin, tes psikologis, pemindaian laser, pemindaian MRI, atau CT scan.

4. Oscillopsia biasanya berkembang sebagai gejala dari kondisi yang mendasarinya

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jika penyebab oscillopsia adalah nistagmus, pilihan perawatan yang dapat dilakukan seperti menggunakan kacamata atau lensa kontak khusus yang berfungsi membantu penglihatan –biasanya pada kasus bawaan.

Prosedur operasi dan bedah juga dapat menjadi opsi perawatan lain oscillopsia karena nistagmus. Berbagai jenis terapi penglihatan seperti terapi visi optometri atau optometric vision therapy (VT) dapat membantu meminimalisir dampak oscillopsia. Terapi visi optometri atau optometric vision therapy (VT) melibatkan bimbingan dokter untuk melakukan latihan secara progresif. Latihan-latihan tersebut akan memberi stimulasi elemen penglihatan dan meningkatkan kemampuan visual.

Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa oscillopsia dapat diatasi dengan latihan relaksasi sebagai bentuk pengelolaan gejala oscillopsia secara lebih efektif.

Baca Juga: Lakukan 7 Cara Ini agar Penglihatan Kamu Semakin Tajam, Bye-bye Rabun!

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya