TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Odinofagia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Ada beberapa penyakit yang mungkin mendasarinya

ilustrasi odinofagia (pixabay.com/nastya_gepp)

Apakah kamu pernah mengalami rasa sakit di tenggorokan saat menelan, baik itu makanan, minuman, atau air liur? Bila ya, odinofagia mesti diwaspadai.

Dalam dunia medis, odinofagia atau odynophagia dikaitkan dengan nyeri saat menelan yang tidak hanya terfokus pada tenggorokan, melainkan juga bisa menyerang mulut maupun kerongkongan. Rasa sakit yang dirasakan bisa merupakan tanda dari adanya masalah kesehatan dalam tubuh.

1. Bedanya odinofagia dengan disfagia

ilustrasi odinofagia atau odynophagia (steptohealth.com)

Odinofagia dan disfagia sama-sama kondisi gangguan saat menelan. Namun, keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Dilansir Medical News Today, odinofagia lebih mengacu pada kondisi sakit saat menelan, sedangkan disfagia lebih condong pada kondisi sulit untuk menelan. Keduanya bisa terjadi secara bersamaan ataupun terpisah.

Dalam beberapa kasus, disfagia sering kali lebih serius apabila sudah menyebabkan iritasi atau bakteri di paru-paru, karena bisa mengarah pada pneumonia. Selain itu, disfagia juga bisa terjadi karena faktor psikologis dan tanda dari kecemasan.

Baca Juga: Selain Radang, Ini 5 Penyebab Sakit Tenggorokan Saat Menelan Makanan

2. Gejala

unsplash.com/Rex Pickar

Gejala odinofagia bisa jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung penyebabnya. Gejala umumnya meliputi:

  • Rasa sakit yang tumpul, sensasi terbakar, atau rasa sakit yang tajam dan menusuk di mulut, tenggorokan, atau kerongkongan saat menelan.
  • Penurunan berat badan akibat asupan makanan yang berkurang.
  • Dehidrasi akibat berkurangnya asupan cairan.

Apabila odinofagia disebabkan oleh infeksi, kemungkinan akan ada gejala khas infeksi lainnya, seperti demam, nyeri, kelelahan, dan rasa tidak enak badan.

3. Penyebab

iIlustrasi flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Odinofagia kadang dikaitkan dengan kondisi ringan seperti pilek. Pada kasus ringan, odinofagia sering hilang dengan sendirinya seiring waktu.

Sementara itu, odinofagia kronis dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan lain. Kemungkinan masalah kesehatan tersebut antara lain:

  • Infeksi, seperti flu dan radang tenggorokan.
  • Peradangan di area mulut, tenggorokan, atau kerongkongan yang disebabkan oleh esofagitis, laringitis, faringitis, dan tonsilitis.
  • Cedera mulut, tenggorokan, atau kerongkongan.
  • Penyakit asam lambung atau GERD.
  • Infeksi Candida pada area mulut, tenggorokan, dan kerongkongan. Menurut AIDS Education and Treatment Center Program, infeksi Candida merupakan penyebab paling umum yang dapat menyebabkan gejala mirip odinofagia.
  • Konsumsi minuman yang sangat panas atau sangat dingin karena dapat memengaruhi lapisan esofagus.
  • Kanker kerongkongan sering dikaitkan dengan disfagia persisten, odinofagia, dan penurunan berat badan, ditambah lagi gejala lain seperti sakit di dada atau di punggung ketika menelan. Kanker kerongkongan dapat berkembang dari kebiasaan jangka panjang merokok atau penyalahgunaan alkohol.
  • Odinofagia juga bisa merupakan efek dari perawatan medis kanker seperti terapi radiasi atau konsumsi obat-obatan tertentu.

4. Diagnosis

ilustrasi konsultasi atau pemeriksaan dokter (freepik.com/ijeab)

Dilansir Healthline, odinofagia biasanya bisa diketahui dengan prosedur endoskopi. Dokter juga akan meminta pasien untuk menelan selama proses diagnosis. Selain itu, tes lain seperti tes darah dapat digunakan untuk memastikan penyebab lain yang diduga berhubungan dengan odinofagia.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Sakit Tenggorokan

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya