TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palmar Erythema: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Telapak tangan kemerahan bisa jadi pertanda kondisi tertentu

ilustrasi palmar erythema atau eritema palmaris (pexels.com/RODNAE Productions)

Palmar erythema atau eritema palmaris adalah kondisi kulit langka yang ditandai dengan perubahan warna pada telapak tangan menjadi kemerahan. Perubahan warna ini biasanya memengaruhi bagian pangkal telapak tangan serta bagian bawah kelingking dan ibu jari. Dalam beberapa kasus, perubahan warna bisa memengaruhi seluruh telapak tangan.

Eritema palmaris memiliki istilah lain yang menyertai, yakni telapak tangan merah, telapak tangan hati, atau penyakit Lane. Derajat warna kemerahan pun umumnya bervariasi sesuai faktor-faktor penyerta, misalnya suhu tubuh atau keadaan emosi.

Penyebab eritema palmaris sering dikaitkan dengan penyakit sirosis hati atau kehamilan. Namun, bisa jadi muncul tanpa diketahui penyebabnya. Dirangkum dari berbagai sumber, mari mengenal kondisi ini secara lebih mendalam mulai dari penyebab, gejala, dan pengobatannya.

1. Gejala

ilustrasi palmar erythema atau eritema palmaris (cirrhosiscare.ca)

Mengutip WebMD, gejala eritema palmaris mencakup beberapa karakteristik khas yang meliputi:

  • Muncul seperti ruam kemerahan di kedua telapak tangan.
  • Saat ditekan warna merah berubah putih dan pucat.
  • Telapak tangan terasa hangat.
  • Tidak menimbulkan rasa sakit dan gatal.

Eritema palmaris yang tidak dikaitkan dengan kondisi medis biasanya tidak termasuk kondisi bahaya. Ini dikenal dengan eritema palmaris tipe primer. Sementara itu, eritema palmaris yang disebabkan oleh kondisi medis mungkin berisiko bahaya, apalagi jika tidak mendapatkan perawatan. Jenis yang kedua sering disebut sebagai eritema palmaris sekunder.

Baca Juga: Misophonia: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

2. Penyebab eritema palmaris primer

ilustrasi penyebab palmar erythema atau eritema palmaris (pexels.com/Amina Filkins)

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, eritema palmaris dapat dikategorikan ke dalam dua tipe, salah satunya eritema palmaris primer. Setidaknya ada tiga penyebab potensial yang dikaitkan dengan kemunculan eritema palmaris primer, di antaranya:

  • Kehamilan: Merupakan penyebab umum eritema palmaris primer yang bisa memengaruhi ibu hamil dengan berbagai jenis warna kulit. Ini mungkin ada kaitannya dengan peningkatan hormon estrogen selama kehamilan.
  • Keturunan: Dapat bersifat menurun dari orang tua ke anaknya karena peran genetika. Eritema palmaris primer yang disebabkan oleh faktor keturunan cenderung tidak menunjukkan gejala alergi, peradangan, atau kondisi kesehatan lain. Sebagai catatan, kondisi ini sangat jarang terjadi dan masih perlu diteliti lebih lanjut.
  • Idiopatik: Istilah yang digunakan untuk merujuk kondisi medis yang belum jelas penyebab pastinya. Dengan demikian, tidak ada penyebab pasti yang diketahui dan tidak berkaitan oleh kondisi kesehatan lain.

3. Penyebab eritema palmaris sekunder

ilustrasi penyebab palmar erythema atau eritema palmaris (pexels.com/Engin Akyurt)

Eritema palmaris sekunder dapat disebabkan oleh kondisi medis, pengobatan tertentu, atau lingkungan sekitar. Berbagai kemungkinan yang dikaitkan dengan tipe ini meliputi:

  • Sirosis hati: Keadaan yang mengakibatkan cedera pada organ hati dalam waktu yang cukup lama serta menimbulkan kerusakan serius pada strukturnya. Diperkirakan sekitar 23 persen pasien sirosis hati mengembangkan eritema palmaris. Penyakit hati lain yang berhubungan dengan kemunculan eritema palmaris adalah hemokromatosis dan penyakit Wilson.
  • Penyakit autoimun: Salah satu penyakit autoimun, yakni artritis reumatoid, telah dikaitkan dengan eritema palmaris. Ini didukung oleh studi dalam jurnal Rheumatology: Current Research tahun 2015, yang menemukan bahwa dari 152 partisipan dengan artritis reumatoid, sebanyak 61 persen mengembangkan eritema palmaris.
  • Kondisi medis lain: Studi dalam American Journal of Clinical Dermatology tahun 2007 mengungkap bahwa sekitar 18 persen penderita tirotoksikosis dan 4,1 persen pasien diabetes melitus dapat mengembangkan eritema palmaris. Selain itu, diketahui baru-baru ini telah ditemukan korelasi antara eritema palmaris dengan gejala COVID-19. Ini didukung oleh penelitian dalam Curēus tahun 2020 bertajuk "Palmar Erythema as the Sole Manifestation of COVID-19".
  • Konsumsi obat-obatan tertentu: Beberapa obat yang dapat meningkatkan risiko eritema palmaris misalnya topiramate, albuterol, amiodarone, gemfibrozil, dan cholestyramine.
  • Faktor lingkungan: Paparan asap rokok, alkoholisme, dan keracunan merkuri telah dikaitkan dengan penyebab potensial kemunculan eritema palmaris.

4. Diagnosis

ilustrasi diagnosis palmar erythema atau eritema palmaris (pexels.com/cottonbro)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan awal dengan mengamati telapak tangan pasien, dilanjutkan dengan meninjau riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

Karena ada kemungkinan penyebab medis lain yang mendasari, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes diagnostik, seperti:

  • Tes fungsi hati.
  • Hitung darah lengkap.
  • Biopsi sumsum tulang.
  • Rontgen dada.
  • CT scan untuk memeriksa kondisi dada, perut, dan panggul.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI).
  • Tes antibodi.

Baca Juga: Pemfigoid Bulosa: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya