Pedophilia OCD (POCD): Gejala, Penyebab, Perawatan
Pikiran mengganggu yang melibatkan ketakutan menjadi pedofil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pedophilia obsessive compulsive disorder (POCD) adalah subtipe OCD dengan pikiran mengganggu berdasarkan ketakutan menjadi pedofil. Pikiran obsesif ini menyebabkan kecemasan dan perilaku kompulsif. Dampak tersebut menyebabkan gangguan serius pada kehidupan pengidapnya.
Kondisi ini cenderung mengakibatkan kepanikan, kesedihan, perasaan malu, dan depresi. Penting untuk dipahami bahwa POCD bukan pedofil. Sebaliknya, orang dengan POCD tidak memiliki kecenderungan pedofilia, justru malah tersiksa oleh pikiran tersebut.
1. Gejala
Obsessive compulsive disorder (OCD) dapat dikategorikan sebagai gangguan keraguan. Obsesi ialah pikiran atau dorongan terus-menerus dan tidak diinginkan yang menyebabkan kesusahan. Obsesi umum dalam kasus POCD termasuk:
- Gambaran seksual anak-anak yang tidak diinginkan muncul.
- Pikiran seksual yang tidak diinginkan tentang anak-anak tiba-tiba hinggap dalam benak.
- Mempertanyakan beberapa pertanyaan yang tiba-tiba terbesit, seperti bagaimana jika aku seorang pedofil? Bagaimana jika aku menjadi seorang pedofil? Bagaimana jika aku jatuh cinta dengan seorang anak? Bagaimana jika aku terangsang atau tertarik pada anak-anak? Dan sebagainya.
- Ketakutan berada di sekitar anak-anak akibat kontaminasi emosional.
- Ketakutan bahwa pikiran seksual tentang seorang anak muncul saat berhubungan seksual.
Sementara itu, kompulsi ialah tindakan fisik maupun mental yang dirasakan seseorang sebagai respons terhadap obsesi. Manifestasi kompulsi dalam kasus POCD mencakup:
- Menghindari interaksi dengan anak-anak, termasuk tidak melihat atau menggendong.
- Menghindari media yang mengandung unsur anak-anak.
- Menghindari keintiman seksual karena takut pikiran atau gambaran mengenai pedofilia akan muncul.
- Menatap anak-anak untuk memastikan bahwa mereka tidak membangkitkan rangsangan.
- Menganalisis, mencoba memecahkan masalah, dan mencari kepastian tentang obsesi yang dirasakan.
- Terlalu banyak mencari informasi untuk memastikan diri sendiri bukan termasuk pedofil.
- Mencuci tangan setelah menyentuh anak-anak atau benda yang disentuh seorang anak agar tidak “terkontaminasi”.
Baca Juga: Bahaya Self-Deprecation, Kebiasaan Merendahkan Diri Sendiri
Baca Juga: Mengapa Orang Punya Kecenderungan Melakukan Prokrastinasi?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.