TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Penyakit Prion, Kelainan Otak Langka yang Mematikan

Kondisi ini bisa menyerang manusia dan hewan

ilustrasi dokter mengamati hasil pemeriksaan (pexels.com/Anna Shvets)

Prion merupakan protein abnormal yang jumlahnya dapat berlipat ganda dan mengganggu fungsi otak. Sementara penyakit prion adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada sekelompok kelainan otak langka.

Penyakit ini dapat menyerang manusia dan hewan. Terkadang bisa menyebar ke manusia melalui produk daging yang terinfeksi. Penyakit prion dikenal juga dengan sebutan transmissible spongiform encephalopathies (TSEs). Penyakit ini pun terbilang sangat langka namun mematikan jika tidak ditangani dengan tepat. 

1. Gejala

ilustrasi perempuan sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada dasarnya gejala penyakit prion berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Beberapa gejala umum yang dapat mengindikasikan penyakit prion, meliputi:

  • Kebingungan
  • Kelelahan
  • Halusinasi
  • Masalah memori
  • Kesulitan berjalan
  • Kesulitan berbicara
  • Kekakuan pada otot
  • Perubahan postur tubuh
  • Mengalami tremor dan kejang
  • Perubahan terkait kepribadian

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Jantung, Cegah Penyakit Kronis di Masa Depan

2. Penyebab

ilustrasi laki-laki mengalami pusing (pexels.com/cottonbro)

Penyakit prion disebabkan oleh pembentukan protein prion abnormal di otak. Situasi ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan menghasilkan kondisi neurodegeneratif.

Para ahli pun masih belum mengetahui secara pasti tentang kondisi ini. Namun, mereka meyakini bahwa faktor tertentu bisa memicu kemunculan penyakit prion. Faktor risiko tersebut di antaranya adalah mengonsumsi daging yang terinfeksi penyakit prion, terinfeksi melalui peralatan medis, atau memiliki riwayat keluarga terkait penyakit prion.

3. Tipe

ilustrasi dokter sedang bekerja (pexels.com/Anna Shvets)

Penyakit langka pada otak ini dapat terjadi pada manusia dan hewan. Dengan demikian, ada dua tipe penyakit prion yang terdiri dari:

Penyakit prion pada manusia

  • Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD): Kondisi ini dapat diperoleh, diwariskan, atau sporadis. Namun, sebagian besar kasus CJD bersifat sporadis.
  • Variant Creutzfeldt-Jakob disease (vCJD): Cenderung diperoleh melalui konsumsi daging sapi yang terkontaminasi.
  • Fatal Familial insomnia (FFI): FFI memengaruhi talamus atau bagian otak yang mengatur siklus tidur. Salah satu gejala utama dari kondisi ini adalah insomnia yang semakin parah.
  • Gerstmann-Straussler-Scheinker syndrome (GSS): Ini memengaruhi otak kecil, yang merupakan bagian dari otak yang mengatur keseimbangan, koordinasi, dan keseimbangan.
  • Kuru: Penyakit ini ditularkan melalui bentuk ritual kanibalisme di mana manusia mengonsumsi daging dari orang yang sudah meninggal.

Penyakit prion pada hewan

  • Bovine spongiform encephalopathy (BSE): Sering disebut penyakit sapi gila, jenis penyakit prion ini menyerang hewan sapi.
  • Chronic wasting disease (CWD): CWD dapat memengaruhi hewan dengan ciri khasnya penurunan berat badan drastis pada hewan yang sakit.
  • Scrapie: Bentuk penyakit prion tertua, yang memengaruhi hewan, seperti domba dan kambing.
  • Feline spongiform encephalopathy (FSE): FSE dapat memengaruhi hewan kucing.
  • Transmissible mink encephalopathy (TME): Bentuk penyakit prion yang sangat langka yang dapat menyerang cerpelai.
  • Ungulate spongiform encephalopathy: Termasuk penyakit prion yang sangat langka dan biasanya menyerang hewan tertentu yang masih berkerabat dengan sapi.

4. Diagnosis

ilustrasi proses diagnosis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penyakit prion didiagnosis dengan pengambilan sampel jaringan otak. Selain itu, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan sejumlah tes untuk memastikan jenis penyakit prion atau mengesampingkan kondisi lain. Beberapa tes berbasis medis yang mungkin direkomendasikan dokter, meliputi:

  • Pemindaian MRI
  • Sampel cairan dari sumsum tulang belakang
  • Electroencephalogram untuk membantu menganalisis gelombang otak
  • Tes darah
  • Pemeriksaan neurologis dan penglihatan untuk memeriksa kerusakan saraf dan penglihatan

Baca Juga: 7 Penyakit Kronis yang Sering Menyerang Lansia

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya