TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-hati Berenang Bisa Tingkatkan Risiko COVID-19, Ini Penjelasannya!

Apakah virus bisa "berenang-renang" di air kolam?

amazonaws.com

Kolam renang publik dan pusat kebugaran sudah boleh beroperasi kembali sejak Minggu (28/6). Keputusan ini disampaikan oleh Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro. Ini artinya, publik sudah bisa berenang kembali di tempat umum. 

Namun melihat kondisi pandemik yang belum usai, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah aman untuk berenang di masa seperti ini? Nyatanya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang bisa meningkatkan risiko COVID-19 ketika berenang di tempat publik. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Tak ada bukti bahwa virus corona bisa menyebar melalui air

pexels.com/Juan Salamanca

Hal pertama yang perlu kamu ketahui mengenai berenang di saat pandemik adalah tidak ada bukti bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 bisa menyebar melalui air, menurut keterangan CDC. Bahkan di kolam renang, pemandian air panas, dan taman air yang dipakai secara umum sekalipun.

Terlebih lagi, kolam publik biasanya menambahkan klorin dan bromin ke dalam air. Kedua zat tersebut berguna sebagai disinfektan. Virus corona tidak akan mampu bertahan hidup di dalamnya. 

Dr. Reisa mengatakan bahwa syarat kolam renang publik untuk buka kembali adalah pengelola harus menggunakan disinfektan dengan kadar klorin 1 hingga 10 ppm. Atau bisa pula digantikan dengan bromin sebanyak 2 hingga 8 ppm. Dengan begitu, kadar pH air akan berkisar di angka 7,2 hingga 8. 

Baca Juga: Studi Oxford: Obat Bebas Dexamethasone Ampuh Sembuhkan COVID-19 

2. Sulitnya untuk physical distancing di kolam dapat meningkatkan risiko COVID-19

hearstapps.com

Kamu sebaiknya tidak keburu senang dulu dengan penjelasan di atas. Hingga saat ini memang tak ada bukti bahwa virus bisa menyebar di air. Namun bukan itu alasan kenapa berenang bisa tingkatkan risiko COVID-19. 

Faktor pertama yang bisa membuatmu terpapar COVID-19 adalah sulitnya untuk physical distancing di kolam yang penuh sesak. Kamu tahu sendiri, kan, bagaimana ramainya kolam terutama saat weekend?

Ahli penyakit menular dari UCHealth, Dr. Daniel Pastula mengatakan bahwa risiko tidak hanya ada di dalam kolam, tapi juga di luar kolam. Misalnya di area duduk, restoran, ruang ganti, hingga kamar mandi. 

“Tanpa social distancing (physical distancing) yang benar, kolam renang atau taman air bisa menjadi skenario dengan risiko tinggi. Bukan masalah airnya, namun kepadatan orang-orang di dalamnya,” kata Dr. Daniel Pastula.

3. Kita tak bisa mengenakan masker di kolam renang

pexels.com/Porapak Apichodilok

Masker memang tidak sepenuhnya melindungi kita dari virus. Namun dengan menggunakannya, kita bisa terhindar dari transmisi droplet dan microdroplet secara langsung. Tak hanya melindungi diri sendiri, mengenakan masker juga berarti bahwa kita menjaga orang lain. 

Namun saat berenang, kita tidak mungkin menggunakannya, kan? Itulah masalah yang bisa meningkatkan risiko COVID-19 di kolam publik. Tanpa masker, tak ada yang bisa melindungi kita dari paparan virus. 

Face shield yang sering dijadikan pengganti masker pun sulit untuk dikenakan. Pandangan akan terhalang oleh plastik pelindung sehingga berenang pun tak bisa dilakukan dengan nyaman. 

4. Bagaimana ketika kita tak sengaja minum air kolam renang?

nyt.com

Sehebat apa pun kemampuan renangmu, kamu pasti pernah menelan air kolam saat berenang. Lalu apakah hal ini juga menjadi risiko penularan COVID-19?

CDC dengan tegas mengatakan tidak. Sebab hingga saat ini belum ada bukti mengenai penyebaran virus corona melalui air.

Terlebih lagi merujuk pada penjelasan sebelumnya, air kolam mengandung klorin dan bromin yang bisa membunuh virus. Jadi, tak sengaja minum air kolam tidak menjadi risiko penularan.

Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Cegah COVID-19 di Kantor Selama New Normal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya