TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona: Ini yang Perlu Kamu Ketahui soal Lockdown dan Situasinya

Siapkah kamu jika lockdown benar-benar diberlakukan?

freepik.com/evening_tao

Merebaknya virus corona atau COVID-19 di dunia membuat sejumlah negara memutuskan untuk memberlakukan kebijakan lockdown. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lockdown berarti protokol darurat untuk mencegah orang pergi dan masuk ke sebuah wilayah.

Di Indonesia sendiri, hal ini masih menjadi perdebatan, baik di kalangan pejabat pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat sendiri. Sebagian kelompok mendesak pemerintah untuk segera memberlakukannya. Namun sebagian lagi tidak setuju dengan langkah ini. 

Namun sebenarnya apa saja, sih, yang terjadi saat lockdown? Seberapa besar pengaruhnya terhadap masyarakat? Nah, berikut ini gambarannya jika berkaca dari negara-negara lain yang telah melakukannya!

1. Semua transportasi publik berhenti beroperasi

line-scdn.net

Tiongkok adalah negara pertama yang melakukan lockdown. Saat kebijakan tersebut diberlakukan, mereka melakukannya dengan totalitas. Salah satunya adalah dengan mematikan operasi semua transportasi publik. 

Kamu tidak akan menemukan bus, kereta, hingga pesawat yang beroperasi. Iya memang menyusahkan, tapi langkah ini penting untuk diterapkan. Terlebih lagi, transportasi publik berpotensi besar menjadi tempat penularan virus corona. 

2. Semua tempat publik ditutup

mainichi.jp

Tempat wisata, mal, sekolah, tempat beribadah, kantor, intinya semua tempat yang bisa digunakan untuk berkumpul harus tutup untuk jangka waktu tertentu. Ini ditujukan untuk menggalakkan social distancing atau pencegahan kontak dekat antara orang yang sehat dengan yang sakit untuk menghindari penularan penyakit. 

Namun untuk lockdown di Tiongkok, ada tempat tertentu yang diperbolehkan untuk buka, yaitu untuk apotek dan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Walaupun tetap beroperasi, para pekerja harus menjaga jarak minimal satu meter dengan pelanggannya. 

Baca Juga: Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!

3. Kamu dilarang berkeliaran di luar rumah tanpa alasan yang jelas

straitstimes.com

Ketika lockdown, semua warga diimbau untuk melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah. Jika tidak ada kepentingan mendesak, kita tidak diperbolehkan berkeliaran di luar. Ini adalah aturan dasar dari lockdown dan social distancing

Lalu apa konsekuensinya jika ada orang yang melanggar? Hukum ini berbeda-beda di setiap negara. Di Italia, siapa pun yang terbukti nekat keluar rumah tanpa keperluan yang mendesak akan didenda EUR206 (setara dengan Rp3,45 juta) atau hukuman penjara tiga bulan. Sedangkan di Arab Saudi, denda tersebut jauh lebih tinggi, yaitu US$133.000 atau setara dengan Rp2 miliar.

Italia juga menerapkan pengecualian untuk kondisi tertentu. Orang yang punya kepentingan mendesak masih bisa bepergian di dalam negara tapi dengan seizin pemerintah. Kepentingan yang dimaksud harus berhubungan dengan masalah kesehatan, pekerjaan, atau pendidikan. 

4. Akan ada petugas yang berpatroli di seluruh sudut kota

hdnux.com

Untuk menjaga agar setiap orang menaati aturan lockdown yang ada, akan ada petugas kepolisian yang berkeliling di seluruh sudut kota. Mereka bertugas untuk menegur dan menanyai setiap orang yang keluar dari rumah serta memastikan semua tempat benar-benar tutup, kecuali tempat yang disebutkan di atas. 

5. Petugas menyemprotkan desinfektan secara berkala

nyt.com

Untuk mencegah persebaran virus corona, biasanya ada petugas yang menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh kota secara berkala. Mulai dari jalanan, halte, stasiun, dan tempat publik lainnya. Inilah yang terjadi di Daegu, Korea Selatan yang sempat mengalami lockdown karena menjadi sumber virus corona di negeri ginseng tersebut. 

6. Dampak buruk dari lockdown

economytoday.sigmalive.com

Dampak pertama yang paling terasa adalah dari sisi perekonomian. Karena semua sektor bisnis berhenti beroperasi, hampir bisa dipastikan bahwa wilayah yang terkena lockdown akan mengalami penurunan ekonomi. Ini semakin didukung dengan kelangkaan barang, tingginya permintaan akan bahan pokok, sanitasi, keperluan kesehatan, dan lain-lain.

Lockdown juga akan sangat berdampak pada dunia pekerjaan. Dilansir dari The Guardian, akan banyak orang yang kehilangan pekerjaan saat kebijakan ini berlaku, khususnya untuk para pekerja yang dibayar harian. Selain itu, banyaknya usaha yang mandek akan membuat para pengusaha mengurangi karyawannya. 

Masyarakat pun pasti akan tertekan. Sebagian takut akan tertular, sebagiannya lagi bingung memikirkan cara menstabilkan penghasilan di saat tidak bisa keluar untuk bekerja. Semuanya pasti terasa berat bagi setiap orang. 

Baca Juga: Virus Corona Bisa Cepat Usai, Ini 5 Cara yang Sudah Terbukti Berhasil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya