TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Superfetation, Wanita Bisa Hamil Lagi Saat Sedang Mengandung

Kejadian ini adalah insiden medis yang sangat langka

twins.org.au

Wanita sedang hamil tetap bisa melakukan hubungan seksual hingga batas usia kehamilan tertentu. Selama tidak ada masalah selama hamil seperti pendarahan, riwayat keguguran, dan kram, dokter akan mengizinkan hal tersebut. 

Saat hamil, pada umumnya mulut rahim wanita akan tertutup dan dilapisi oleh lendir. Hal ini membuatnya tidak bisa dilewati oleh sperma. Jadi kemungkinan untuk hamil lagi saat sedang mengandung sangat kecil. 

Namun ternyata hal ini bukan berarti tidak mungkin terjadi. Dokter menyebut kasus langka tersebut sebagai superfetation. Bagaimana kehamilan saat sedang hamil itu bisa terjadi? Simak penjelasan berikut ini.

1. Apa itu superfetation?

self.com

Dilansir dari Parent 24, superfetation adalah kasus kehamilan yang terjadi setelah wanita mengandung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Fenomena ini lebih sering terjadi di dunia hewan. Namun ternyata juga bisa dialami oleh manusia. Hasilnya, satu fetus akan lebih tua daripada saudaranya dan bahkan ukuran mereka pun akan berbeda nantinya.

2. Contoh kasus superfetation

thenypost.com

Seorang wanita bernama Jessica Allen dari California pernah mengalami superfetation di tahun 2016. Allen awalnya setuju untuk “meminjamkan” rahimnya kepada pasangan yang tidak sulit memiliki anak. Setelah enam minggu kehamilan, dokter mengatakan bahwa ia mengandung anak kembar.

Awalnya Allen mengira embrio yang dikandungnya terbelah menjadi kembar identik. Namun ternyata saat melahirkan, kedua bayi terlihat sangat berbeda. Dokter mengatakan bahwa salah satunya adalah anak biologis dari Allen.

“Ternyata ini adalah insiden medis langka yang bernama superfetation, saya jadi hamil secara natural,” ujar Allen kepada New York Post.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan, Ibu Hamil Harus Waspada

3. Seberapa langka kasus ini?

healthline.com

Dokter masih meneliti kasus ini lebih lanjut karena kemungkinannya sangat kecil. Menurut data dari Parent 24, sepanjang sejarah hanya ada sepuluh kasus superfetation di Amerika Serikat. Dunia medis belum bisa menjelaskan bagaimana sperma bisa bertahan di dalam rahim dan mengalami ovulasi tidak lama setelah yang pertama. 

4. Pada kondisi normal, ovulasi tidak bisa terjadi saat sedang hamil

netdna-ssl.com

Ketika hamil, hormon wanita menghentikannya untuk memproduksi sel telur. Namun dengan superfetation, kondisi yang berbeda pun terjadi. Wanita tetap mengeluarkan sel telur dan bisa membuahi sperma yang berhasil masuk ke dalam rahim. Ovulasi pun terpaksa harus terjadi di dalam uterus yang sudah ditempati fetus lainnya.

5. Kembar superfetation berbeda dengan kembar fraternal

twinsandmore.co

Tentunya bayi kembar yang dihasilkan oleh superfetation tidak identik. Mereka tidak berasal dari sel telur yang sama. Akan tetapi kembar superfetation juga berbeda dengan fraternal.

Kembar fraternal terjadi saat dua sel telur dibuahi di saat yang sama oleh sperma yang berbeda. Fetus yang dihasilkan memiliki umur gestasional yang sama. Sedangkan pada kembar superfetation, usia fetus tidak sama.

6. Bagaimana proses kelahiran dari bayi superfetation?

squarespace.com

Jika kamu mengira jarak kelahiran superfetation sama dengan jarak pembuahannya, kamu salah. Dokter tidak mungkin membiarkan salah satu bayi lahir sedangkan bayi lain dibiarkan tetap berada di dalam rahim. Keduanya tetap berbagi tanggal lahir yang sama. Hanya saja, salah satunya akan dinyatakan prematur. Sang ibu tetap bisa melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar. 

Baca Juga: Gak Hanya Vitamin C, 6 Nutrisi Ini Juga Vital Untuk Perkuat Imun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya