TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Virus Corona Cepat Menyebar sebab Lebih Mirip HIV daripada SARS

Pernyataan ini berdasarkan studi terbaru Nankai University

niemanlab.org

Indonesia telah dinyatakan positif terjangkit virus corona sejak Senin (2/3). Kasus pertama yang terungkap adalah seorang wanita (64) dan puterinya (31) yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Sebenarnya ini tidak terlalu mengejutkan sebab negara tetangga di sekitar Indonesia telah terjangkit. 

Sementara itu, studi terbaru mengatakan bahwa virus tersebut memiliki sifat yang mirip dengan HIV. Bagaimana bisa? Jika demikian, seberbahaya apakah virus corona yang sedang mewabah ini? Berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. COVID-19 jauh lebih kuat daripada SARS

medscape.com

Hasil penelitian pertama yang cukup menarik untuk dibahas adalah besar kekuatan COVID-19 yang melampaui SARS padahal keduanya berasal dari rumpun virus yang sama, yakni coronavirus.

Mengutip South China Morning Post, kemampuan mutasinya di dalam tubuh manusia jauh dibandingkan dengan SARS. Ini artinya, tingkat penjangkitannya pun lebih besar daripada SARS. Terbukti, jumlah orang yang terinfeksi virus corona bisa mencapai 90 ribu orang per Selasa (3/3), sepuluh kali lipat dibandingkan SARS.

Baca Juga: Belum Tentu Terjangkit, Ini Arti Istilah Suspek dalam Virus Corona

2. SARS tidak terlalu menular karena mengikat protein yang tidak dimiliki semua orang

vox.com

Hal berikutnya yang diteliti oleh peneliti Nankai University adalah mekanisme mutasi ketiga virus, yaitu SARS-CoV dan HIV. Langkah ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa kedua virus tersebut mirip dengan COVID-19. Berikut ini perbedaan antara keduanya:

  • SARS-CoV: virus ini menginfeksi dengan mengikat protein reseptor pada sel tubuh yang bernama ACE2. Melalui jalur itu, virus akan bermutasi dan menimbulkan berbagai gejala. 
  • HIV: virus masuk ke tubuh dan menargetkan enzim bernama furin. Enzim tersebut bertugas untuk mengaktifkan protein tubuh.

Yang perlu digarisbawahi adalah, protein ACE2 tidak dimiliki oleh semua orang. Hanya orang tertentu saja yang mempunyainya. Sedangkan enzim furin pasti ada di tubuh kita. 

Itulah kenapa penularan SARS tidak begitu signifikan (hanya menginfeksi sekitar delapan ribu orang) walaupun sempat mewabah. Jika virus masuk ke tubuh orang yang tak punya ACE2, orang itu tidak akan tertular. 

3. Walaupun datang dari keluarga yang sama dengan SARS, mutasinya lebih mirip HIV

timesofisrael.com

“Temuan ini menunjukkan bahwa 2019-nCoV (virus corona) sangat berbeda dengan SARS pada jalur infeksinya. Virus ini kemungkinan menggunakan mekanisme pengemasan virus seperti yang dilakukan oleh HIV,” terang para peneliti. 

Menurut pengamatan, virus corona akan menginfeksi sel inang dengan cara melonjakkan protein di dalam dirinya. Kemudian mereka akan membelah diri dan memanipulasi enzim furin sehingga ia akan bergabung menjadi satu dengan sel yang mengandung virus. Apa artinya? Keep scrolling!

4. Ini adalah alasan kenapa COVID-19 sangat mudah menjangkit banyak orang

medicalnewstoday.com

Jika COVID-19 dan HIV memiliki mekanisme yang sama, ini artinya virus tersebut bisa menulari siapa saja yang membawa virus tersebut. Tidak seperti SARS yang bergantung pada ada tidaknya protein ACE2.

Jadi bisa dibilang bahwa virus corona baru ini memiliki jalur penularan yang mirip dengan flu namun cara mutasi seperti HIV. Kebayang gak betapa besarnya kemungkinan kita terinfeksi saat melakukan kontak dengan pasien!

Baca Juga: Indonesia Positif Virus Corona, Ini 10 Hal yang Harus Kamu Persiapkan!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya