TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hernia Umbilikalis: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Kondisi ini mungkin terlihat seperti pusar bodong

ilustrasi hernia umbilikalis (pexels.com/Kindel Media)

Tali pusat atau tali pusar menghubungkan ibu dan janin dalam kandungan. Tali pusat janin melewati lubang kecil di antara otot-otot dinding perutnya. Dalam kebanyakan kasus, lubang menutup segera setelah ia lahir.

Nah, hernia umbilikalis atau umbilical hernia terjadi ketika lapisan dinding perut tidak menyatu sepenuhnya, membuat usus atau jaringan lain dalam rongga perut menonjol melalui titik lemah di sekitar pusar. Sekitar 20 persen bayi terlahir dengan hernia umbilikalis.

Untuk mengetahui hernia umbilikalis yang mungkin sekilas tampak seperti pusar bodong ini, yuk, simak informasi lengkapnya!

1. Bisa dialami bayi maupun orang dewasa

ilustrasi hernia umbilikalis pada bayi (aboutkidshealth.ca)

Dilansir Medical News Today, dalam kebanyakan kasus hernia umbilikalis yang terjadi pada bayi akan menutup dengan sendirinya pada usia 3 hingga 4 tahun. Bila ini masih ada saat anak berusia 4 tahun, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. 

Hernia umbilikalis juga bisa berkembang pada orang dewasa, terutama pada orang-orang yang secara klinis kelebihan berat badan, sering mengangkat benda berat, atau batuk terus-menerus. Perempuan yang hamil bayi kembar juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hernia umbilikalis.

Pada orang dewasa, hernia lebih sering terjadi pada perempuan. Sementara itu, di antara bayi, risikonya hampir sama untuk perempuan dan laki-laki.

2. Penyebab

ilustrasi janin dalam kandungan (pixabay.com/sbtlneet )

Penyebab hernia umbilikalis berbeda antara kelompok usia.

Pada bayi

Saat janin berkembang dalam rahim, lubang kecil terbentuk di otot perut. Pembukaan ini memungkinkan tali pusat melewatinya. Ini menghubungkan ibu dengan janinnya dalam kandungan.

Sekitar waktu kelahiran, atau segera setelahnya, pembukaan tersebut seharusnya akan menutup. Bila ini tidak terjadi sepenuhnya, jaringan lemak atau bagian dari usus dapat mendorongnya, menyebabkan hernia umbilikalis.

Bayi ras Afrika-Amerika, bayi prematur, dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah lebih mungkin mengembangkan hernia umbilikalis, mengutip laman Cincinnati Children’s Hospital Center.

Pada orang dewasa

Bila ada terlalu banyak tekanan pada dinding perut, jaringan lemak atau bagian usus dapat mendorong bagian otot perut yang lemah. Individu yang berisiko tinggi lebih mungkin mengalami tekanan yang lebih tinggi dari biasanya di area di mana jaringan lemak atau bagian usus dapat menonjol.

Menurut National Institute of Health, insiden  hernia umbilikalis pada orang dewasa umum adalah 2 persen, dan lebih sering terjadi pada perempuan paruh baya yang mengalami obesitas atau sirosis.

Hingga 20 persen pasien sirosis, khususnya dengan asites (penimbunan cairan dalam rongga perut atau peritoneum), berkembang menjadi hernia umbilikalis.

Perbandingan angka kejadian hernia umbilikalis antara perempuan dan laki-laki adalah 3:1.

Secara umum, hernia umbilikalis pada laki-laki paling sering muncul dalam bentuk inkarserata, sedangkan pada perempuan lebih mungkin mengalami hernia yang dapat direduksi (reducible hernia).

Baca Juga: 9 Cara Meredakan Gejala Hernia secara Alami, Mudah Dilakukan!

3. Gejala

ilustrasi hernia umbilikalis (riversideweightlosssurgery.com)

Dilansir Healthline, hernia umbilikalis biasanya bisa terlihat saat bayi menangis, tertawa, atau mengejan. Gejalanya adalah berupa pembengkakan atau tonjolan di area pusar. Gejala ini mungkin tidak terlihat saat bayi sedang relaks. Pada kebanyakan kasus, hernia umbilikalis tidak menimbulkan rasa sakit pada anak-anak.

Pada orang dewasa gejala utamanya sama, yaitu pembengkakan atau tonjolan di dekat area pusar. Akan tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan bisa amat menyakitkan. Operasi biasanya dibutuhkan untuk menanganinya.

Ada pula gejala yang menunjukkan kondisi yang lebih serius, yang mana bila ini terjadi harus segera mencari perawatan medis, yaitu:

  • Bayi terlihat kesakitan
  • Bayi tiba-tiba mulai muntah
  • Tonjolan (baik pada anak-anak maupun orang dewasa) sangat lunak, bengkak, atau berubah warna

4. Komplikasi yang mungkin terjadi

ilustrasi sakit perut (pixabay.com/nastya_gepp)

Pada anak-anak, komplikasi jarang terjadi. Namun, komplikasi tambahan bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa bila tali pusat terjebak. 

Usus yang tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut terkadang tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Ini bisa mengakibatkan rasa sakit, bahkan dapat membunuh jaringan, yang dapat menyebabkan infeksi berbahaya bahkan kematian.

Hernia perut yang melibatkan usus yang strangulasi (bagian usus terperangkap sehingga suplai darah terputus) memerlukan operasi darurat. Segera cari bantuan medis bila usus mengalami strangulasi atau obstruksi (usus tersangkut di luar perut).

Gejala strangulasi hernia umbilikalis meliputi:

  • Demam
  • Sembelit
  • Sakit perut yang parah dan nyeri tekan
  • Mual dan muntah
  • Benjolan di perut
  • Kemerahan atau perubahan warna lainnya

5. Diagnosis

Iustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Dilansir MedicineNet, untuk mendiagnosis hernia umbilikalis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis lengkap. Dokter akan memeriksa pembengkakan atau kantung dekat pusar, yang biasanya merupakan tanda pertama hernia umbilikalis.

Kemudian, dokter akan memeriksa untuk melihat apakah hernia mengalami inkarserasi atau strangulasi. Jika demikian, operasi diperlukan untuk memperbaikinya.

Beberapa tes yang mungkin akan dipesan dokter untuk mengonfirmasi diagnosis termasuk pemindaian MRI, sinar-X, atau ultrasound

Baca Juga: 9 Tanda Gejala Turun Berok atau Hernia yang Perlu Diketahui

Verified Writer

Laila Alhaffatah

Full time wife, mom, and writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya