TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efek Samping Konsumsi Obat Kesuburan bagi Tubuh, Wajib Tahu!

Pastikan untuk selalu konsultasikan pada dokter

ilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Obat dibuat sebagai bentuk perawatan bagi pasien yang membutuhkan. Pemberiannya harus sesuai dosis, sehingga lebih besar manfaat daripada risikonya. Meski demikian, tidak sedikit obat yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang, akan memberikan dampak tertentu.

Termasuk obat untuk meningkatkan kesuburan. Efek samping konsumsi obat kesuburan bagi tubuh berikut patut kamu tahu, agar bisa dibicarakan dengan dokter guna menghindari risiko lebih lanjut.

Mengenal obat kesuburan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/antoni sahkraba)

Medical News Today menyebutkan, obat kesuburan adalah obat yang diberikan guna perawatan rencana kehamilan. Termasuk meningkatkan kemungkinan hamil, memperkuat kandungan hingga kehamilan cukup bulan, dan lain lainnya. Obat ini ditujukan khusus untuk mengatasi masalah tertentu.

Pengobatan ini mungkin disarankan oleh dokter, apabila kamu dan pasangan sudah mencoba selama 1 tahun, tetapi tidak kunjung mendapatkan kehamilan. Atau, jika berusia 35 tahun ke atas dan telah mencoba untuk hamil lebih dari 6 bulan.

Obat kesuburan terbagi menjadi beberapa jenis. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan fungsi obat-obatan tersebut dan pengonsumsinya. Beberapa obat yang sering diberikan yakni:

  • Metformin (Glucophage) diberikan untuk menurunkan resistensi insulin yang berakibat masalah ovulasi
  • Agonis dopamin bertujuan mengurangi kadar hormon prolaktin
  • Clomiphene (Clomid) digunakan untuk memicu ovulasi. Pada laki-laki, obat ini dapat memicu produksi testosteron dan sperma lebih banyak 
  • Letrozole (Femara) sama seperti Clomid, digunakan untuk memicu ovulasi
  • Gonadotropin untuk merangsang aktivitas di ovarium. Pada laki-laki digunakan untuk meningkatkan jumlah sperma.

Obat-obatan di atas bisa diberikan dalam jangka waktu tertentu selama mengikuti program hamil. Maka dari itu, beberapa mungkin memberikan efek tersendiri bagi tubuh.

Efek samping konsumsi obat kesuburan

Efek samping berarti gejala tidak diinginkan atau yang tidak sengaja dihasilkan oleh obat. Muncul atau tidaknya efek samping, tergantung pada obat apa yang sedang kamu konsumsi, dosis yang diambil, dan kondisi tubuh.

Obat kesuburan berpotensi menimbulkan efek samping, tetapi mungkin tidak sama ke setiap orang yang mengonsumsinya. Selain itu, setiap obat kesuburan menimbulkan efek samping yang berbeda-beda.

Baca Juga: Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilan

Efek samping dan risiko Clomid

ilustrasi obat Clomid (pexels.com/Anna Shvets)

Obat Clomid bekerja dengan ‘mengelabuhi’ tubuh, agar berpikir bahwa tubuh kekurangan estrogen. Ia bekerja dengan memblokir reseptor dalam tubuh yang bereaksi terhadap hormon estrogen. Sebagian besar efek samping Clomid disebabkan oleh kadar estrogen yang seolah rendah. 

Kemungkinan efek samping Clomid meliputi: 

  • Hot flash atau perasaan tiba-tiba panas atau berkeringat di beberapa anggota tubuh tertentu
  • Perut kembung dan tidak nyaman
  • Penambahan berat badan
  • Sakit kepala
  • Perubahan suasana hati
  • Mual
  • Pusing
  • Kelembutan payudara
  • Pendarahan menstruasi yang tidak normal atau timbulnya bercak
  • Kekeringan vagina

Risiko Clomid lainnya yang terjadi, tetapi jarang dijumpai, adalah penglihatan kabur. Seseorang yang mendapatkan obat ini bisa saja mengalami lampu berkedip atau floaters, melansir MedlinePlus. Segera hubungi dokter apabila mengalami hal ini.

The New England Journal of Medicine mencatat obat Clomid juga meningkatan potensi hamil kembar. Data yang ditemukan, 7 dari 100 kehamilan Clomid akan menghasilkan anak kembar.

Efek samping dan risiko letrozole

ilustrasi minum obat (unsplash.com/sharon mccutcheon)

Letrozole juga disebut sebagai Femara. Sejatinya, ini merupakan pengobatan kanker payudara. Cara kerjanya mirip dengan Clomid, yakni dengan memblokir reseptor estrogen. 

Studi penelitian di jurnal yang sama menemukan bahwa perempuan dengan PCOS dan resisten terhadap Clomid mungkin lebih berhasil dengan letrozole. Sama seperti Clomid, obat ini juga meningkatkan potensi hamil kembar.

Di sisi lain, efek samping konsumsi obat kesuburan satu ini adalah:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Perut kembung yang tidak nyaman
  • Hot flash
  • Penglihatan kabur (jauh lebih jarang dibandingkan dengan Clomid)
  • Sulit tidur
  • Pendarahan menstruasi yang tidak normal atau bercak
  • Nyeri payudara

Efek samping dan risiko Gonadotropin

ilustrasi obat suntik (pexels.com/thirdman)

Obat kesuburan ini merupakan bentuk cair yang diberikan secara injeksi. Gonadotropin merupakan obat-obatan sejenis Gonal-F (FSH), Follistim, dan Ovidrel (hCG). Suntikan dapat diberikan dengan atau tanpa kombinasi dengan obat lain selama siklus IVF. 

Efek yang mungkin muncul, yakni:

  • Kembung atau nyeri perut
  • Perasaan ‘berkabut’
  • Sakit kepala
  • Mual dan sakit perut
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Perubahan suasana hati
  • Jerawat
  • Penambahan berat badan
  • Pendarahan menstruasi yang tidak normal atau timbul bercak
  • Nyeri dan kemerahan di tempat suntikan
  • Pusing.

Jika dibandingkan dua obat sebelumnya, potensi kehamilan kembar dengan Gonadotropin meningkat hingga 30 persen. Dengan risikonya, banyak klinik tidak meresepkan gonadotropin untuk kehamilan hubungan seksual atau inseminasi intrauterin.

Baca Juga: Menstruasi Lancar tapi Belum Hamil? Ketahui 7 Penyebabnya

Efek samping dan risiko GnRH Agonis

ilustrasi cairan suntik (Pexels.com/Anna Svets)

Agonis GnRH, misalnya Lupron, merupakan obat paling sering digunakan selama perawatan IVF. Obat ini bekerja dengan mematikan sistem reproduksi alami tubuh, sehingga dokter dapat mengontrol stimulasi dan pematangan ovarium. 

Tingkat estrogen yang rendah bertanggung jawab atas banyak efek samping agonis GnRH. Kemungkinan efek samping agonis GnRH agonis meliputi:

  • Hot flash
  • Sakit kepala
  • Perubahan suasana hati, depresi, kecemasan
  • Kekeringan vagina
  • Jerawat
  • Sakit badan alias nyeri sendi
  • Mual
  • Retensi cairan
  • Sakit perut
  • Penambahan berat badan
  • Gairah seks menurun
  • Pusing
  • Nyeri di tempat suntikan

Efek samping dan risiko antagonis GnRH

Antagonis GnRH juga jamak digunakan untuk sistem reproduksi tubuh selama perawatan IVF. Dengan kemungkinan efek samping yang lebih sedikit, di antaranya:

  • Nyeri perut
  • Sakit kepala
  • Mual atau sakit perut
  • Pendarahan menstruasi yang tidak normal alias timbul bercak
  • Nyeri di tempat suntikan

Baca Juga: Pil Biru, Obat Disfungsi Ereksi yang Sering Dikira Obat Kuat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya