TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bunion: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Efek buruk akibat keseringan pakai sepatu hak tinggi

ilustrasi sepatu hak tinggi (pexels.com/Luis Quintero)

Bagi beberapa perempuan, sepatu hak tinggi atau high heels dianggap dapat meningkatkan penampilan mereka, membuat mereka tampak lebih jenjang dan elegan. Kamu salah satunya? Hati-hati, bila penggunaannya terlalu sering, ada risiko bunion yang mengintai.

Apa itu bunion dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Temukan jawabannya melalui penjelasan di bawah ini.

1. Apa itu bunion?

ilustrasi bunion (orthoinfo.aaos.org)

Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, bunion adalah benjolan tulang yang menyakitkan yang berkembang di bagian dalam kaki pada sendi jempol kaki.

Juga dikenal sebagai hallux vagus, kondisi ini berkembang secara perlahan akibat tekanan pada sendi jempol kaki yang menyebabkan jempol kaki condong ke arah jari kaki sebelahnya.

Seiring waktu, struktur normal tulang berubah, menghasilkan tonjolan bunion. Kelainan bentuk berangsur akan meningkat dan menyebabkan nyeri saat memakai sepatu atau berjalan.

Siapa pun bisa mengembangkan bunion, tetapi memang masalah kesehatan ini lebih sering dialami perempuan akibat pemakaian sepatu ketat dan sempit yang menyatukan jari-jari kaki. Kondisi tersebut membuat bunion lebih mudah berkembang, memburuk, dan menyebabkan gejala menyakitkan.

Secara anatomi, jempol kaki terdiri dari dua sendi. Yang terbesar dari keduanya adalah sendi metatarsophalangeal (MTP), di mana tulang panjang pertama kaki (metatarsal) bertemu dengan tulang pertama jari kaki (phalanx). Nah, bunion berkembang di sendi MTP.

2. Penyebab

ilustrasi bunion (adelaidefootandankle.com.au)

Dilansir Mayo Clinic, ada beberapa teori tentang bagaimana bunion berkembang, tetapi penyebab pastinya masih belum diketahui. Beberapa faktor penyebab bunion antara lain:

  • Adanya riwayat cedera pada kaki
  • Memiliki kelainan bawaan lahir pada bentuk dan ukuran jari-jari kaki
  • Bentuk ibu jari yang memang sudah menjorok ke dalam

Para ahli tidak setuju bahwa sepatu yang ketat, sepatu hak tinggi, atau sepatu yang terlalu sempit dapat menyebabkan bunion atau apakah alas kaki hanya berkontribusi pada perkembangan bunion.

Bunion juga mungkin diasosiasikan dengan beberapa jenis artritis atau radang sendi, khususnya artritis reumatoid.

Baca Juga: Serumen Prop: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi

3. Faktor risiko

ilustrasi penggunaan high heels (pexels.com/Dellon Thomas)

Faktor-faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko bunion antara lain:

  • Sering menggunakan sepatu hak tinggi. Pada saat kamu menggunakan sepatu hak tinggi, maka jari-jari kaki akan saling berdesakan satu sama lain sehingga memberikan tekanan yang besar pada tulang kaki.
  • Orang yang mengenakan sepatu yang sempit atau sepatu yang memiliki ujung yang lancip juga dapat meningkatkan risiko timbulnya bunion.
  • Memiliki riwayat penyakit peradangan sendi yang diakibatkan oleh sistem tubuh yang menyerang jaringannya sendiri, yaitu artritis reumatoid.
  • Faktor keturunan. Kecenderungan berkembangnya bunion mungkin disebabkan oleh masalah bawaan pada struktur atau anatomi kaki.
  • Hipermobilitas, atau memiliki tulang jempol kaki yang bergerak lebih dari biasanya.
  • Kondisi yang mempengaruhi saraf dan otot, seperti polio.
  • Kaki yang tidak berkembang dengan baik sebelum lahir juga bisa meningkatkan risiko bunion.

4. Tanda dan gejala

ilustrasi bunion (kcfoot.com)

Benjolan pada pangkal jempol kaki merupakan gejala klasik bunion. Benjolan ini juga dapat muncul di pangkal jari kelingking kaki. Ketika ini muncul, dokter akan mendiagnosisnya sebagai bunionette atau "tailor's bunion".

Seperti yang dipaparkan di laman Medical News Today, tanda dan gejala bunion lainnya meliputi:

  • Timbul bengkak dan kemerahan pada area di mana bunion muncul
  • Terjadinya penebalan lapisan kulit (kapalan) akibat sering terjadinya gesekan
  • Jari kaki yang terkena mati rasa atau adanya sensasi terbakar
  • Gerakan jempol kaki menjadi terbatas
  • Nyeri

Menggunakan sepatu yang lancip di bagian jari dan sepatu hak tinggi atau berdiri dalam waktu lama mungkin dapat memperburuk gejala.

Bunion dimulai dengan benjolan kecil, kemudian akan memburuk dari waktu ke waktu, menyebabkan rasa sakit dan membuat sulit berjalan.

5. Pencegahan

ilustrasi gerakan mengambil kerikil (pexels.com/EVG Culture)

Cara termudah untuk mencegah bunion ialah mengurangi pemakaian high heels ataupun sepatu yang berujung runcing. Selain itu, ada beberapa latihan simpel yang bisa kamu lakukan di rumah untuk mencegah terjadinya pembentukan bunion.

Tak hanya untuk mencegah, kamu yang sudah punya bunion juga bisa mempraktikkannya untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas, dan memperlambat perkembangannya.

Mengutip Healthline, beberapa latihan yang dapat mencegah dan membantu perawatan, di antaranya:

Gerakan pertama

Duduk rileks di bangku, lalu membungkuklah dan genggam jempol kaki. Mulailah memutar jempol kakimu secara perlahan searah dengan jarum jam sebanyak dua puluh kali. Setelah itu, putar perlahan ke arah berlawanan dengan jarum jam sebanyak dua puluh kali.

Gerakan kedua

Sambil duduk di kursi, taruh dua bola tenis di lantai dan letakkan kakimu di atas bola, lalu gulingkan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi gerakan ini selama tiga hingga lima menit. Meskipun, hanya satu kaki yang menderita bunion, tetap lakukan gerakan ini pada kedua kaki, ya.

Gerakan ketiga

Latih jari-jari kakimu dengan menggunakan kelereng atau batu kerikil. Caranya, taruh 10-20 buah kelereng atau kerikil ke dalam mangkuk dan ambil benda tersebut menggunakan jari-jari kaki.

Gerakan keempat 

Letakkan handuk kecil atau waslap di lantai, lalu kemudian duduk sambil meremas handuk kecil itu menggunakan jari-jari dan tarik ke arahmu. Ulangi gerakan ini selama lima menit.

Dari keempat gerakan tersebut, kamu dapat memilih gerakan yang sesuai dengan kondisimu.

6. Pengobatan

ilustrasi bunionektomi (northwestsurgerycenter.com)

Pengobatan bunion terdiri dari perawatan medis dan nonmedis. Operasi mungkin diperlukan bila opsi nonmedis tidak membantu memperbaiki kondisi.

Ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk mengatasi bunion. Dokter akan merekomendasikan opsi terbaik sesuai kondisi pasien. Meski demikian, kebanyakan pembedahan untuk mengoreksi bunion termasuk bunionektomi.

Bunionektomi melibatkan:

  • Mengoreksi posisi jempol kaki dengan membuang sebagian tulang
  • Menghilangkan jaringan bengkak dari sendi yang terkena

Pemulihan dari bunionektomi bisa makan waktu hingga 8 minggu. Dalam kebanyakan kasus, pasien akan bisa berjalan setelah prosedur.

Baca Juga: 7 Bahaya Tersembunyi Menggunakan High Heels Setiap Hari Bagi Perempuan

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya