Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Apakah kamu pernah mengalami luka di sekitar sudut bibir? Jika iya, itu tandanya kamu sedang mengalami angular cheilitis. Sering dianggap sama dengan sariawan, angular cheilitis bukanlah suatu penyakit, namun dapat menjadi suatu gejala dari gangguan kondisi kesehatan lainnya.
Angular cheilitis dapat diderita oleh siapa aja, baik anak-anak, dewasa maupun lansia/lanjut usia. Lalu, apa saja penyebab dari angular cheilitis? Bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Apa itu angular cheilitis?
Melansir dari Healthline, angular cheilitis merupakan suatu kondisi peradangan dimana terdapat luka di salah satu maupun kedua sudut bibir. Luka ini dapat menganggu aktivitas sehari-hari, karena dapat menimbulkan rasa nyeri. Beberapa orang yang menderita angular cheilitis juga mengeluhkan mengalami penurunan nafsu makan.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Tay-Sachs, Penyakit Saraf yang Sering Menyerang Bayi
2. Penyebab angular cheilitis
Mengutip laman American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), terdapat berbagai penyebab yang dapat menimbulkan angular cheilitis. Namun, penyebab paling utama adalah infeksi jamur candida yang dipicu oleh produksi air liur berlebih.
Selain itu, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan angular cheilitis yaitu bakteri Staphylococcus aurerus dan streptococcus.
3. Tanda dan gejala Angular cheilitis
Ciri utama angular cheilitis adalah terdapat luka di salah satu ataupun kedua sudut bibir. Namun, ada beberapa tanda dan gejala lainnya dari angular cheilitis. Menurut keterangan dari WebMD, tanda dan gejala angular cheilitis meliputi:
- Bibir yang terasa kering dan pecah-pecah.
- Kemerahan pada sudut bibir yang disertai rasa sakit.
- Muncul rasa seperti terbakar dan disertai rasa gatal.
- Terkadang, menimbulkan sensasi tidak enak di dalam mulut sehingga dapat menurunkan nafsu makan.
4. Siapa saja yang rentan menderita Angular cheilitis?
Pexels.com/Andrea Piacquadio Memang, angular cheilitis dapat diderita oleh siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang akan menyebabkan seseorang akan lebih rentan menderita angular cheilitis. Melansir dari SimplyHealth.Today, Berikut ini kondisi yang dapat meningkatkan resiko angular cheilitis:
- Pemakaian kawat gigi.
- Perokok aktif.
- Memiliki kebiasaan menjilati bibir.
- Memiliki kulit yang sensitif.
- Orang yang mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin B dan zat besi.
- Pasien yang sedang mengonsumsi antibiotik ataupun obat kortikosteroid.
- Beberapa penyakit juga dapat meningkat resiko menderita angular cheilitis, yaitu: anemia, diabetes melitus, down syndrome dan penyakit pada gangguan imun seperti HIV
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. Bagaimana cara mencegahnya?
Cara mencegah angular cheilitis sebenarnya cukup sederhana. Melansir MedicalNewsToday, berikut ini cara mencegah angular cheilitis, yaitu:
- Menggunakan lip balm untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah.
- Hindari kebiasaan menjilat bibir. Kebiasaan menjilat bibir hanya akan membuat bibir menjadi kering.
- Jaga kebersihan mulut.
- Mengonsumsi makanan bergizi.
Baca Juga: Waspadai Benjolan di Tulang Tangan, Ini 5 Tanda Sindrom Maffucci