Serangan Jantung Saat Liburan, 5 Fakta Holiday Heart Syndrome
Gaya hidup sehat harus dilakukan meskipun sedang berlibur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Liburan adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk menikmati waktu untuk pergi ke destinasi wisata yang baru dan menikmati kuliner. Namun, dibalik indahnya waktu liburan, ada bahaya yang dapat mengancam kesehatan yang disebut dengan Holiday Heart Syndrome. Melansir Everyday Health, holiday heart syndrome adalah suatu penyakit yang menyebabkan irama jantung terasa lebih cepat atau terlalu lambat.
Orang yang sedang berlibur dapat merasakan sindrom ini karena gaya hidup tidak sehat selama liburan seperti terlalu banyak minum alkohol, makan berlebihan, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi. Holiday Heart Syndrome pertama kali diidentifikasi oleh Phillip Ettinger sebagai suatu penyakit yang terjadi pada orang dengan keadaan sehat yang mengalami serangan jantung setelah minum alkohol saat liburan. Berikut ini ada beberapa penjelasan terkait holiday heart syndrome yang bisa dipahami agar kita dapat menjaga pola hidup sehat meskipun sedang liburan.
1. Penyebab holiday heart syndrome
Serangan jantung pada saat liburan umumnya terjadi karena konsumsi alkohol yang terlalu berlebihan. Selain itu, kebiasaan makan berlebihan secara terus menerus ketika menikmati beberapa kuliner juga menjadi pemicu holiday heart syndrome. Melansir laman Cleveland Clinic, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, asin, serta minum alkohol pada saat berlibur membuat diet kita berantakan sehingga mengganggu kinerja jantung.
Penyebab dari holiday heart syndrome belum diketahui secara pasti. Namun, menurut beberapa penelitian mengonsumsi alkohol dan makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan irama jantung berdetak secara tidak teratur atau biasa disebut dengan atrial fibrillation.
Holiday heart syndrome bukan hanya dipengaruhi oleh pola makan kita ketika berlibur. Beberapa faktor lainnya seperti kurang berolahraga, stress saat berlibur, kelelahan, dan kurang tidur bisa menjadi pemicunya. Oleh sebab itu, kita harus bisa membatasi aktivitas yang membahayakan kesehatan agar liburan terasa nyaman.
Baca Juga: 12 Gejala Serangan Jantung di Tangan dan Kulit
Baca Juga: Waspada Serangan Jantung di Usia Muda, Ini Pemicunya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.