TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sakit Kepala di Belakang Telinga? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Jangan abaikan rasa sakitmu!

Ilustrasi sakit kepala di belakang telinga (aica.com)

Sakit kepala memang sangat wajar dialami setiap orang di berbagai usia. Namun, apa jadinya jika sakit tersebut timbul di daerah belakang telinga. Sangat aneh bukan, tapi tidak menutup kemungkinan kamu mengalaminya.

Mungkin jika sesekali saja, tidak akan mengganggu keseharian. Tetapi jika terjadi dalam frekuensi yang sering, otomatis hal ini bisa menjadi batu sandungan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Daripada penasaran, yuk simak penjelasan dari para ahli berikut ini. So, stay tuned ya!

1. Neuralgia oksipital

Ilustrasi sakit akibat neuralgia oksipital (restorationspinalcare.com)

Pernahkah kamu merasakan sakit yang menusuk di area belakang telingamu? Jika iya, kamu kemungkinan sedang menderita neuralgia oksipital. 

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Dr. Sang Ryong Jeon yang dipublikasikan dalam Journal of Korean Medical Science, menyebabkan nyeri hebat seperti tertusuk, terbakar, atau kejutan listrik di belakang telinga. Nyeri ini juga menyebar ke leher atas dan bagian belakang kepala yang juga menyebabkan rasa sakit dan kebas pada area leher dan kepala bagian belakang.

Nyeri dari neuralgia oksipital terjadi tiba-tiba, biasanya hanya pada satu sisi kepala, dan dapat dipicu oleh gerakan sederhana sehari-hari seperti menyisir rambut atau menggerakkan leher. Umumnya para ahli akan menyarankan neuralgia oksipital diobati dengan cara blokade saraf.

2. Otitis media

Ilustrasi otitis media (Kinghearing.com)

Jika kamu sedang merasakan sakit kepala di belakang telinga dan disertai dengan penurunan kemampuan pendengaran. Kemungkinan kamu sedang mengalami otitis media.

Situasi ini sangat umum dialami oleh banyak orang terutama anak-anak. Setidaknya 80 persen anak pernah mengalami satu kali otitis media akut, dan 90% setidaknya pernah mengalami satu kali otitis media dengan efusi sebelum usia sekolah.

Dalam hasil studinya yang dimuat dalam jurnal American Family Physician, Dr. Kathryn Harmes menjelaskan bahwa otitis media terjadi ketika ruang bagian tengah telinga mengalami peradangan akibat infeksi. Akibatnya akan timbul rasa nyeri pada telinga bagian tengah hingga belakang.

Otitis media biasanya diakibatkan dari infeksi yang menyerang saluran pernapasan, seperti flu ataupun sinusitis dan pneumonia. Terdapat beberapa bakteri yang banyak ditemukan sebagai penyebab dari terjadinya otitis media, antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan yang paling umum ditemukan pada anak-anak yaitu H. influenzae. 

Saat terjadi otitis media akan terjadi pembengkakan sedang hingga parah pada membran timpani selama kurang lebih 48 jam dari awal timbulnya rasa nyeri. Jika kamu sudah mengalami sakit lebih dari 2 hari ada baiknya kamu segera pergi ke ahli terkait untuk mendapatkan pertolongan.  

Baca Juga: Telinga Berdarah: Penyebab, Gejala, Perawatan

3. Mastoiditis

Ilustrasi mastoiditis (Wikipedia.org)

Penyebab lain dari sakit di area belakang kepala adalah mastoiditis. Meskipun sangat jarang sekali terjadi, namun tetap ada kemungkinan penyakit ini menjadi salah satu penyebabnya.

Dr. Richard Kynion, MD dalam studinya yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics in Review menjelaskan bahwa mastoiditis merupakan lanjutan dari otitis media. Penyakit ini umumnya menimpa anak pada satu hingga dua tahun awal kehidupan mereka.

Peradangan yang terjadi pada kavum timpani akibat otitis media akan merambah ke tulang mastoid melalui rongga penghubung yang disebut dengan aditus ad antrum. Peradangan pada fase awal akan menyebabkan penyumbatan pada rongga aditus ad antrum, akibat penyumbatan ini akan terkumpul nanah dan edema yang menjadi penyebab terjadinya periostitis.

Pada orang dewasa akan terjadi gejala seperti sakit kepala, sakit pada area telinga dan bagian telinga, dan juga demam. Sedangkan pada anak kecil di bawah dua tahun, anak akan menjadi rewel, demam, dan menjadi lebih sensitif. Hal ini terjadi karena balita belum dapat mengkomunikasikan rasa sakit yang dialaminya.  

4. Penumpukan kotoran telinga

Ilustrasi pemeriksaan serumen telinga (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Sakit kepala pada area belakang telinga mungkin akan terdengar mengerikan. Namun, ada salah satu penyebab yang cukup unik yaitu penumpukan earwax atau serumen pada telinga.

Ya, kamu tidak salah dengar, penumpukan kotoran telinga dapat menyebabkan rasa sakit jika terlalu banyak. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Garret Horton dalam studinya yang dimuat oleh Journal of Primary Care & Community Health, bahwa impaksi serumen atau penyumbatan rongga telinga akibat tertumpuknya kotoran telinga memang merupakan salah satu gangguan yang tidak berbahaya akan tetapi dapat menimbulkan efek yang tidak nyaman.

Orang yang mengalami impaksi serumen akan mengalami gejala berupa telinga terasa penuh, turunnya fungsi pendengaran, nyeri pada bagian belakang telinga, gatal, telinga berdenging, dan otitis eksterna. Umumnya impaksi serumen ini disebabkan oleh kebiasaan buruk memasukkan sesuatu ke dalam telinga, produksi serumen yang berlebih, rongga telinga terlalu kecil atau terjadi kelainan bentuk rongga telinga, dan serumen yang terlalu kering. Jika kamu merasakan salah satu gejala dari impaksi kotoran telinga ada baiknya kamu segera ke dokter THT untuk segera dilakukan pembersihan pada telingamu.

Baca Juga: 7 Hewan yang Tidak Memiliki Telinga, tapi Dapat Mendengar

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya