TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerak 22 Menit per Hari Lawan Risiko Kematian akibat Duduk Lama

Waktu duduk telah dikaitkan dengan risiko kematian dini

ilustrasi duduk di depan laptop (freepik.com/rawpixel.com)

Melakukan aktivitas fisik pada level sedang hingga berat (MVPA) selama 22 menit setiap harinya dapat mengurangi risiko kematian dini, menurut studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine tahun 2023.

Temuan ini menjadi peringatan bagi orang-orang yang memiliki gaya hidup sedikit bergerak (sedenter) atau pekerjaan yang mengharuskan mereka duduk lama.

Efek positif dari berolahraga tentu bergantung pada dosisnya sehingga makin sering berolahraga, maka makin besar pula pengurangan risiko kematian hingga titik tertentu.

1. Risiko terlalu duduk terlalu lama

Banyak orang di perkotaan menghabiskan waktu antara 9–10 jam tidak aktif bergerak saat sedang tidak tidur, yang sebagian terjadi selama hari kerja. Waktu duduk telah dikaitkan dengan kematian dini.

Studi ini berupaya untuk mengetahui seberapa banyak waktu duduk yang diperlukan untuk memicu risiko kematian dini, dan seberapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut. Para peneliti meneliti tingkat aktivitas fisik yang minimal setara dengan jalan cepat atau berkebun.

Untuk analisisnya, para peneliti di Norwegia menggabungkan data dari empat penelitian sebelumnya terhadap hampir 12.000 orang berusia 50 tahun atau lebih yang memakai pelacak kebugaran (akselerometer) yang dipasang di pinggul untuk mengukur waktu aktif dan waktu duduk mereka. Mereka mengecualikan data dari tengah malam hingga jam 6 pagi, saat orang biasanya tidur.

Para partisipan melaporkan informasi berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penggunaan alkohol, merokok, dan kejadian kanker, penyakit kardiovaskular, atau diabetes sebelumnya.

Lebih lengkapnya, dari semua partisipan, 5.943 orang duduk kurang dari 10,5 jam setiap hari, sementara 6.042 orang duduk selama 10,5 jam atau lebih setiap hari. Para peneliti menilai pengaruh waktu sedenter dan aktivitas fisik terhadap risiko kematian berdasarkan data pencatatan kematian.

Bagi orang yang berolahraga kurang dari 22 menit sehari, duduk lebih dari 12 jam dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 38 persen dibandingkan dengan yang duduk selama 8 jam.

Dengan kata lain, duduk lebih dari 12 jam setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian dini 38 persen lebih tinggi pada orang yang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat kurang dari 22 menit per hari.

Tidak ada batasan jumlah waktu duduk yang dapat memicu risiko kesehatan, tetapi setiap peningkatan aktivitas fisik sedang berarti penurunan risiko kematian dini.

Studi ini juga menunjukkan bahwa meningkatkan aktivitas fisik lebih melindungi dibandingkan dengan mengurangi waktu duduk.

Baca Juga: 5 Olahraga yang Paling Baik untuk Kesehatan Mental, Coba Olahraga Yoga

Manfaat aktivitas fisik

ilustrasi peregangan badan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Medical News Today, aktivitas fisik diketahui dapat memberikan banyak manfaat, seperti kesehatan mental, profil kardiometabolik, dan fungsi kognitif. 

Bahkan, anak-anak pun perlu membangun dan memperkuat otot dengan berolahraga dan hal itu akan menyiapkan mereka untuk aktivitas fisik seumur hidup.

Selain itu, kesehatan mental, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi, telah dikaitkan dengan tubuh yang aktif.

Olahraga juga diketahui dapat meningkatkan kualitas tidur, bisa membuat kamu tidur lebih cepat dan tidur lebih nyenyak.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya