TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Info Medis Seputar Demam Kuning yang Dibawa oleh Nyamuk

Gejala awal demam kuning mirip dengan malaria atau demam berdarah

ilustrasi nyamuk menggigit kulit manusia (pixabay.com/Mohamed Nuzrath)

Tahukah kalian bahwa selain malaria dan demam berdarah, ada juga demam kuning atau yellow fever? Ketiga penyakit ini disebabkan oleh flavivirus yang perantaranya adalah binatang nyamuk.

Spesies nyamuk yang membawa flavivirus ini adalah aedes, spesies sama yang menyebabkan demam berdarah. Spesies nyamuk lain yang membawa flavivirus adalah haemagogus yang umumnya ditemukan di hutan.

Penderita penyakit demam kuning umumnya dijumpai di Benua Afrika, seperti di Nigeria, dan di negara-negara Amerika Selatan, seperti Brasil, Peru, dan Bolivia.

Lantas, seperti apakah tanda-tanda seseorang yang terjangkit demam kuning? Adakah obat yang bisa menyembuhkannya? Semua pertanyaan itu akan terjawab di artikel ini. Simak, ya!  

1. Bagaimana seseorang bisa terjangkit demam kuning?

ilustrasi transmisi demam kuning (cdc.gov)

Merujuk dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), transmisi demam kuning terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Jungle: transmisi virus terjadi di antara primata monyet dengan spesies nyamuk yang terdapat di dalam hutan tersebut. 
  • Urban: nyamuk yang tadi terinfeksi kemudian menggigit manusia yang masuk ke dalam hutan tersebut. Tubuh orang yang terinfeksi tersebut kemudian digigit oleh nyamuk aedes aegypti dan menyebar ke manusia yang lain. Nyamuk aedes aegypti umumnya ditemukan di kawasan perkotaan.
  • Intermediate : transmisi terjadi antara binatang nyamuk dengan manusia, dan antara binatang nyamuk dengan binatang monyet.

Baca Juga: Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Gejala 

ilustrasi sakit (unsplash.com/Bermix Studio)

Menunjuk kepada laman Pan American Health Organization (PAHO), beberapa gejala demam kuning meliputi:

  • Demam
  • Otot terasa sakit
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual atau muntah
  • Gejala di atas umumnya hilang setelah 3 atau 4 hari. Namun, ada pula yang mengalami fase kedua yang muncul 24 jam setelah gejala awal hilang.
  • Gejala di fase kedua yaitu demam tinggi, warna kulit dan bola mata menjadi kuning, air seni berwarna gelap, sakit perut disertai muntah, hingga pendarahan dari mata, hidung, atau mulut.

3. Tantangan di dalam proses diagnosa

ilustrasi dokter sedang memeriksa pasien di rumah sakit (pexels.com/Anthony Shkraba)

Proses diagnosa penyakit demam kuning cukup sulit, terutama di awal karena sangat mungkin tertukar dengan gejala malaria, demam berdarah, atau hepatitis. Untuk memastikan bahwa seseorang terkena demam kuning perlu melakukan dua tes yaitu, PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi adanya virus di fase awal dan tes antibodi seperti ELISA dan PRNT.

4. Pengobatan 

ilustrasi dokter memberikan resep obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, belum ada spesifikasi obat khusus yang dapat menyembuhkan penyakit demam kuning. Akan tetapi, ada perawatan khusus untuk mengobati dehidrasi, gagal ginjal dan hati, demam, serta antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Baca Juga: 5 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Cocok Jadi Dekorasi Indoor, Indah!

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya