TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplikasi Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Varicella Zoster

Setelah terinfeksi, virus ini tidak sepenuhnya hilang

ilustrasi virus varicella-zoster yang menyebabkan sindrom Ramsay-Hunt (drugtopics.com)

Varicella zoster adalah virus yang menyebabkan cacar air dan cacar ular (shingles). Cacar ular lebih sering ditemukan pada orang dewasa, dan umumnya lebih sering terjadi pada orang yang sebelumnya pernah terkena cacar air.

Virus varicella zoster tidak benar-benar hilang dari tubuh setelah seseorang terkena cacar air. Virus ini dapat bersembunyi di dalam tubuh, misalnya di ganglia akar dorsal dan ganglia spinal dalam keadaan tidak aktif (dorman).

Apabila imunitas orang tersebut sedang turun, virus bisa kembali aktif dan menimbulkan penyakit lain seperti cacar ular atau penyakit lainnya. Berikut ini adalah daftar penyakit selain cacar ular yang bisa disebabkan oleh virus varicella zoster.

1. Meningitis aseptik

ilustrasi gejala batuk (pixabay.com/nastya_gepp)

Meningitis atau radang selaput otak umumnya disebabkan oleh bakteri. Apabila seseorang menunjukkan gejala meningitis, tetapi setelah diperiksa gejala tersebut tidak disebabkan oleh bakteri, kondisi ini dinamai meningitis aseptik.

Dilansir Healthline, gejala meningitis aseptik meliputi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit perut
  • Badan terasa sakit semua
  • Sakit kepala
  • Sensitif terhadap cahaya atau sinar
  • Kehilangan nafsu makan
  • Muntah
  • Kelelahan

Berdasarkan sebuah laporan yang terbit di jurnal Cureus di tahun 2020, seseorang yang memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah yang menunjukkan gejala meningitis perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti untuk memastikan apakah meningitis tersebut disebabkan oleh virus varicella zoster atau bukan.

Hal ini bertujuan supaya proses pengobatan dapat berjalan maksimal apabila diagnosisnya tepat. Pasien yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) adalah contoh kelompok dengan imunitas rendah.

Baca Juga: Ahli: Akan Ada Varian Virus Corona Baru yang Mengalahkan Vaksin

2. Radang otak

ilustrasi anatomi otak manusia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Gejala penyakit radang otak atau ensefalitis yang disebabkan oleh virus varicella zoster antara lain berupa demam, sakit kepala, muntah, kejang, dan terlihat tidak sadar seperti sedang mengalami halusinasi.

Sebuah laporan berjudul "Varicella Zoster Virus Encephalitis" yang terbit di jurnal Clinical Practice Cases Emergency Medicine tahun 2019 menjelaskan virus varicella zoster dapat menyebabkan infeksi pada sistem saraf manusia, termasuk sistem saraf yang terdapat di otak.

Kelompok yang rentan terkena radang otak sebagai akibat dari virus ini adalah mereka yang berusia 50 tahun ke atas dan memiliki gangguan sistem imun.

3. Radang paru-paru

ilustrasi dokter sedang mengamati hasil x-ray paru-paru pasien (pexels.com/Anna Shvets)

Virus varicella zoster dapat menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia apabila virus ini dapat masuk ke dalam nodus limfa dari mukosa (lapisan yang melapisi berbagai organ tubuh) di saluran pernapasan tubuh bagian atas.

Dikutip dari jurnal Investigative Medicine High Impact Case Reports tahun 2018, gejala radang paru-paru seperti batuk, sesak napas, dan demam muncul satu minggu setelah gejala cacar air terlihat. Kasus ini umumnya terjadi pada orang dewasa, ibu hamil, perokok, memiliki masalah atau gangguan imun, dan memiliki riwayat penyakit paru-paru.

4. Group A Streptococcal (GAS)

ilustrasi anak dengan leukemia (unsplash.com/nci)

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Pediatrics in Review, volume 29, tahun 2008, virus varicella juga dapat mengakibatkan infeksi bakteri pada kulit, paru-paru, atau tulang yang dikenal dengan nama group A Streptococcal (GAS). Contoh penyakit yang termasuk dalam GAS antara lain: radang tenggorokan, streptococcal toxic shock syndrome (STSS), dan necrotizing fasciitis (NF).

Sebuah laporan dalam jurnal FEMS Immunology and Medical Microbiology tahun 2011 menyebutkan kelompok yang rentan mengalami GAS adalah mereka yang memiliki gangguan imun, mengonsumsi alkohol dan obat terlarang, sedang hamil, dan sebelumnya pernah terinfeksi oleh virus varicella.

Kemudian anak kecil dan memiliki penyakit seperti leukemia dan asma juga rentan terkena GAS, terutama saat tubuh sedang terinfeksi oleh virus varicella.

Berdasarkan laporan dalam jurnal Pediatrics tahun 2000, salah satu kemungkinan mengapa virus varicella memicu GAS adalah karena permukaan kulit yang infeksi akibat dari cacar air memengaruhi fungsi lapisan pelindung pada kulit. 

Baca Juga: Benarkah Infeksi Virus Corona Sebabkan Kerusakan Jaringan Otak? 

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya