TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit akibat Tidak Menjaga Kebersihan saat Menstruasi

Mandi dan mengganti pembalut dapat mencegah bakteri

ilustrasi menstruasi (pexels.com/A B)

Masa sebelum dan selama menstruasi yang dialami oleh perempuan setiap bulannya memang tidak mudah. Selain mengalami sindrom pramenstruasi atau PMS, setiap orang perempuan juga perlu menjaga kebersihan secara ekstra selama masa menstruasi.

Lalai dalam menjaga kebersihan vagina selama masa menstruasi dapat memicu munculnya penyakit seperti kandidiasis. Simak penjelasan mengenai bagaimana kebersihan yang buruk selama menstruasi dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit seperti berikut.

1. Infeksi saluran kencing

ilustrasi menahan air kencing (pixabay.com/bzndenis)

Infeksi saluran kencing ditandai dengan munculnya rasa terbakar saat buang air kecil, merasa ingin buang air kecil meskipun kandung kemih kosong, hingga kram di perut bagian bawah. Salah satu penyebabnya adalah tidak menjaga kebersihan vagina selama menstruasi.

Mengutip Utica Health, sebenarnya hormon estrogen yang terdapat pada vagina dapat melindungi tubuh dari infeksi saluran kencing. Namun, selama periode haid, kadarnya menurun sehingga risiko untuk mengalami infeksi jadi lebih tinggi.

Selain itu, pembalut atau tampon akan memerangkap udara panas dan membuat area vagina lembap. Bila tidak diganti secara rutin, bakteri dapat muncul dan mengakibatkan infeksi saluran kencing.

Baca Juga: Stigma Menstruasi, Ini Dampak Buruknya pada Perempuan

2. Radang panggul (pelvic inflammatory disease)

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki )

Mengganti pembalut setiap 4 atau 6 jam dan membilas alat kelamin dengan air sangat penting dilakukan agar bakteri tidak masuk ke dalam vagina. Dilansir Mayo Clinic, bakteri dapat masuk ke saluran reproduksi bila bagian pertahanan yang dibuat oleh serviks terganggu, khususnya selama masa menstruasi.

Mengacu kepada sumber yang sama, bakteri yang masuk ini dapat mengakibatkan radang panggul atau disebut pelvic inflammatory disease. Gejala radang panggul meliputi rasa sakit di perut bagian bawah, demam, sulit atau sakit saat buang air kecil, dan keluarnya lendir disertai bau tidak sedap dari vagina.

3. Iritasi di area sekitar vagina

ilustrasi menstruasi pad dan tampon (unsplash.com/Natracare)

Dilansir Medical News Today, iritasi dapat terjadi bila seseorang tidak cocok dengan bahan pembalut dan gesekan akibat aktivitas. Kondisi ini bisa semakin buruk bila kita tidak mengganti pembalut secara rutin hingga sudah penuh atau mengeluarkan bau.

Cara mengatasi iritasi adalah dengan menelusuri penyebabnya terlebih dahulu. Kamu bisa melakukannya dengan mengganti merek pembalut, mengganti ukurannya agar tidak terjadi gesekan, serta menjaga kebersihan vagina.

Kemudian, mengutip Cleveland Clinic, hindari penggunaan pembalut atau tampon yang beraroma. Sebab, bahan tambahan yang terdapat di dalamnya dapat memicu munculnya bakteri dan dapat mengakibatkan iritasi.

4. Kandidiasis

ilustrasi masalah vagina (freepik.com/wayhomestudio)

Gejala kandidiasis di antaranya adalah iritasi di permukaan atau bagian dalam vagina, gatal, dan keluarnya cairan yang kental berwarna putih. Dilansir Verywell Health, kandidiasis dapat terjadi sebelum siklus menstruasi atau terjadi secara berulang setiap bulannya yang disebut dengan istilah medis cyclic vulvovaginitis.

Kondisi kandidiasis disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Masalah ini memicu munculnya jamur Candida dalam jumlah yang banyak, penggunaan antibiotik, dan budaya hidup yang kurang sehat.

Terkait dengan budaya hidup yang tidak sehat, Dokter H. Frank Andersen dari Washington State University di Amerika Serikat lewat wawancaranya dengan SELF menyarankan untuk mengenakan pakaian dalam dengan bahan katun yang berisiko rendah menimbulkan iritasi. Selain itu, kamu juga disarankan untuk segera mengganti baju setelah berolahraga.

Baca Juga: 12 Penyebab Kram Perut setelah Menstruasi, Harus ke Dokter?

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya