TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Rasa Sakit saat Buang Air Kecil pada Perempuan

Jangan disepelekan, ya!

ilustrasi orang buang air kecil (freepik.com/gpointstudio)

Buang air kecil semestinya tidak terasa menyakitkan. Jika muncul rasa sakit menyerupai sensasi terbakar saat buang air kecil, kemungkinan besar terjadi sesuatu di bagian bawah tubuh. Dilansir Cleveland Clinic, fenomena ini disebut juga disuria dan umumnya terjadi pada perempuan. 

Rasa sakit bisa muncul saat buang air kecil atau justru setelahnya. Ini bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Karenanya, mari pahami penyebab disuria dan cara mengatasi rasa sakit yang timbul akibatnya berikut ini.

1. Penyakit infeksi saluran kemih

ilustrasi perempuan sakit perut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Infeksi saluran kemih terjadi ketika salah satu organ dalam saluran kemih mengalami peradangan akibat infeksi. Namun menurut Mayo Clinic, infeksi umumnya terjadi pada kantung kemih dan uretra, saluran yang menghubungkan kantung kemih untuk membantu urine keluar.

Berdasarkan keterangan National Health Services, perempuan rentan mengalami infeksi saluran kemih lantaran memiliki uretra yang lebih pendek dibandingkan laki-laki. Ini memungkinkan bakteri menginfeksi saluran tersebut dengan lebih mudah. Selain disuria, gejala infeksi saluran kemih lainnya meliputi:

  • Sering ingin buang air kecil walau hanya sedikit urin yang keluar
  • Urin berwarna merah muda, merah, atau cokelat. Ini mengindikasikan ada darah di dalam urin.
  • Urin berbau menyengat
  • Urin tampak berbusa

Jika kamu mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Untuk membantu proses kesembuhan, pastikan kamu terhidrasi dengan baik. Tujuannya tak lain untuk "membilas" kantung kemih dan meningkatkan pH urine guna mengurangi rasa sakit saat buang air kecil.

Baca Juga: 7 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Bangun Tidur, Bikin Gak Nyaman!

2. Infeksi jamur

ilustrasi perempuan sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Selain infeksi saluran kemih, infeksi jamur juga diketahui menjadi "aktor" di balik timbulnya rasa terbakar saat buang air kecil pada perempuan. Infeksi jamur terjadi ketika populasi jamur dalam vagina meningkat sehingga mengganggu keseimbangan flora di dalamnya. Ini memicu peradangan dan membuat area di sekitarnya menjadi lebih sensitif.

Secara anatomis, uretra berlokasi tepat di bawah vagina. Urine yang keluar dari saluran uretra kemungkinan besar akan menyentuh permukaan yang sedang meradang sehingga timbul rasa sakit seperti terbakar. Infeksi jamur pada vagina juga hadir dengan gejala-gejala lain, seperti berikut ini:

  • Kemunculan rasa gatal
  • Bagian luar vagina membengkak dan berwarna merah
  • Keputihan dengan tekstur menyerupai keju cottage

3. Mengalami vaginosis bakterialis

ilustrasi muncul rasa sakit saat buang air kecil (unsplash.com/Timothy Meinberg)

Seperti halnya infeksi jamur, vaginosis bakterialis juga terjadi ketika populasi bakteri mendominasi vagina sehingga mengganggu keseimbangan flora alami di dalamnya. Baik infeksi jamur maupun vaginosis bakterialis sama-sama berpotensi menimbulkan rasa sakit, khususnya saat buang air kecil.

Untuk membedakannya, vaginosis bakterialis umumnya disertai juga dengan keputihan berwarna abu dengan bau yang sedikit amis. Keduanya perlu ditangani oleh dokter agar mendapat pengobatan antibiotik dengan tepat. Namun untuk mencegahnya, kamu bisa mengonsumsi makanan kaya probiotik seperti yoghurt dan kimci.

4. Penyakit menular seksual (PMS)

ilustrasi orang mengalami sakit perut (pexels.com/cottonbro)

Herpes, gonore atau kencing nanah, dan klamidia ialah contoh penyakit menular seksual paling umum yang memicu rasa sakit saat buang air kecil pada perempuan. Ini lantaran penyakit menular seksual memicu peradangan pada uretra, jaringan pada bibir vagina dan bagian dalam vagina.

Sebagian orang sulit membedakan infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual karena memiliki gejala yang hampir serupa. Namun pada penyakit menular seksual, umumnya gejala lainnya berupa keputihan dan perdarahan tidak normal, serta rasa sakit pada panggul. Untuk memastikannya, diskusikan dengan dokter agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

Perlu diketahui, infeksi saluran kemih bersifat tidak menular. Berbeda dengan penyakit menular seksual. Pencegahan penyakit menular seksual dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan pelindung seperti kondom saat melakukan aktivitas seksual.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Gatal, Gejala Beberapa Penyakit Menular Seksual

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya