TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Membedakan Sariawan Biasa dan Kanker Mulut

Relatif mudah, bisa dilihat dari gejalanya

ilustrasi menutupi mulut dengan tangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada beberapa penyakit yang sepintas terlihat sama, tetapi nyatanya adalah dua kondisi yang berbeda. Salah satunya adalah eksem dan psoriasis, yang mana keduanya bisa menyebabkan peradangan, iritasi, dan perubahan warna kulit.

Di sisi lain, seriawan atau sariawan (mouth ulcer) dan kanker mulut (oral cancer) juga memiliki beberapa kesamaan. Bagaimana cara membedakannya?

1. Apa itu kanker mulut?

Kanker mulut adalah kanker yang berkembang di bibir, gusi, lidah, lapisan dalam pipi, atap mulut, atau dasar mulut (di bawah lidah). Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research, kanker mulut terjadi pada 11,5 per 100.000 orang dewasa, lebih sering dialami laki-laki daripada perempuan.

Kanker mulut terjadi ketika sel-sel di bibir atau mulut mengalami perubahan (mutasi) pada DNA-nya. Ini membuat sel-sel kanker terus tumbuh dan membelah lalu menjadi tumor (benjolan abnormal yang bisa bersifat jinak atau ganas).

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut adalah menggunakan produk tembakau dan alkohol dalam jumlah besar dan dalam kurun waktu yang lama, terinfeksi human papillomavirus (HPV), terpapar sinar matahari berlebih tanpa perlindungan di area bibir, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Gejala kanker mulut antara lain:

  • Sakit pada bibir atau mulut yang tidak kunjung sembuh.
  • Terdapat bercak putih atau kemerahan di bagian dalam mulut.
  • Benjolan mencurigakan tumbuh di dalam mulut.
  • Menelan terasa sulit dan menyakitkan.
  • Telinga terasa sakit.

2. Apa itu sariawan?

ilustrasi seriawan (wikimedia.org/ProjectManhattan)

Sariawan adalah luka kecil berwarna putih atau merah yang terbentuk di gusi, bibir, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari tidak sengaja tergigit, cedera saat menyikat gigi, terkena makanan yang keras dan minuman atau kuah yang panas, perubahan hormonal, dan stres emosional. Bisa juga karena pemasangan kawat gigi (behel) atau gigi palsu yang tidak pas.

Untungnya, sariawan tidak menular dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu. Selain dengan obat-obatan, sariawan bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin C atau berkumur dengan air hangat yang dicampur dengan satu sendok teh garam.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Kanker Mulut yang Bisa Kamu Lakukan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya