TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suka Ngedance? Awas, Ini 7 Cedera yang Paling Sering Dialami Penari

Kamu paling sering mengalami yang mana nih?

giphy.com

Setiap orang di dunia ini punya hobi yang bermacam-macam. Ada yang suka bermain musik, berolahraga, membaca hingga menari.

Khusus yang terakhir, nge-dance memang mengasyikkan, apalagi kalau melakukan dance cover dari artis atau grup kesayangan kita. Walau begitu, tanpa kita sadari, ada cedera yang membayangi bagi kita yang hobi nge-dance.

Mau tahu, cedera apa yang paling sering dialami oleh orang yang suka nge-dance? Dan bagaimana cara penyembuhan yang paling tepat?

1. Nyeri punggung bagian bawah

medicalnewstoday.com

Orang yang serius berkecimpung di dunia dance berlatih 6-35 jam per minggu, ungkap laman Physio Works. Mereka rentan mengalami risiko nyeri punggung bagian bawah. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation, 25 persen dari cedera akibat nge-dance adalah nyeri punggung bawah.

Gejalanya beragam, seperti nyeri, timbul sensasi menusuk, sulit untuk bergerak dan berdiri tegak, jelas laman Web MD. Apabila kamu mengalaminya selama lebih dari 3 bulan, maka dianggap kronis dan kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Apalagi, jika kamu merasakan mati rasa di selangkangan, kaki menjadi lemah dan nyeri saat buang air kecil.

2. Patellar tendonitis

physiofitadelaide.com.au

Apakah kamu seorang ballerina atau cheerleader? Bisa jadi, kamu rentan mengalami patellar tendonitis!

Kondisi ini umum dialami oleh penari yang sering melakukan gerakan melompat, ujar laman International Association for Dance Medicine & Science. Kondisi ini juga sering dialami oleh atlet basket dan voli, terang laman Mayo Clinic.

Nyeri biasanya timbul di antara tempurung lutut dan di mana tendon melekat pada tulang kering. Gejalanya mungkin tidak terasa di awal, kita hanya merasakan nyeri ringan di lutut.

Lalu, nyeri akan semakin parah dan menyulitkan kita untuk nge-dance. Bahkan, kita kesulitan melakukan hal sederhana seperti naik tangga atau kursi.

3. Nyeri urat betis

hewakfootclinic.com

Penari sering melakukan gerakan berulang-ulang, membuat tendon meradang dan memicu nyeri urat betis alias tendonitis Achilles. Dancer yang belum terbiasa latihan berat rentan mengalami cedera ini. Akibatnya, mereka terpaksa harus vakum, terapi fisik berbulan-bulan atau bahkan menjalani operasi, ungkap laman Dance Teacher.

Hal ini diakui oleh Suzanne Martin, seorang dokter dan terapis fisik. Penari yang biasanya tidak latihan terlalu keras, tiba-tiba harus melakukan latihan sehari penuh dan berlangsung setiap hari.

Terkadang, tubuh dan otot mereka tidak siap dan timbul cedera. Untuk mengobati, peradangan harus ditangani dulu memakai kompres atau salep anti inflamasi.

Baca Juga: 7 Cedera yang Paling Sering Dialami saat Bersepeda, Antisipasi ya!

4. Sesamoiditis

boldsky.com

Ini adalah cedera yang rentan terjadi pada penari ballet. As we know, penari ballet bergantung penuh pada telapak dan jari-jemari kaki.

Cedera ini terjadi pada tulang sesamoid di kaki. Tulang ini berfungsi untuk mengerahkan kekuatan yang lebih besar serta mengangkat tulang-tulang jempol kaki, jelas laman Medical News Today.

Bukan hanya ballerina yang rentan, tetapi juga pelari dan penangkap baseball. Ini karena mereka menempatkan tekanan ekstra pada kaki mereka.

Gejalanya adalah kesulitan meluruskan atau menekuk jempol kaki, terjadi pembengkakan, rasa sakit di bagian bawah kaki dan memar. Terkadang, X-ray diperlukan untuk melihat ada yang patah atau tidak.

5. Gertakan pinggul

symbiowellness.com

Biasanya, para dancer mengeluh adanya gertakan di pinggul mereka. Hal ini terjadi ketika otot atau tendon melewati struktur tulang saat mereka bergerak, terang laman Body Gears.

Gertakan pinggul dibagi menjadi dua, yaitu eksternal dan internal. Gejalanya ialah kesulitan menggerakkan pinggul, seperti saat beralih dari posisi duduk ke berdiri.

Untuk mengatasinya, perlu dilakukan terapi fisik yang berhasil mengurangi gejala dan meningkatkan kekuatan. Terapi ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot pinggul, dan memobilisasi panggul. Cedera ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi terkadang menyulitkan untuk menggerakkan pinggul, jelas laman Intermountain Healthcare.

6. Trigger toe

drugtargetreview.com

Satu lagi cedera yang umum dialami oleh penari ballet, yakni trigger toe. Ini terjadi ketika penari ballet menumpukan seluruh kekuatan dan berat tubuh pada jari-jemari kaki, khususnya jempol kaki, jelas laman Foot Vitals. Gejala awalnya sangat ringan dan samar, berupa ketidaknyamanan kecil di jari-jemari kaki, sehingga sering diabaikan.

Ballerina yang mengalaminya akan mengalami rasa sakit yang tajam ketika menurunkan kaki dari posisi berjinjit ke posisi datar. Bagi mereka, jari-jemari kakinya terasa terkunci dan sulit digerakkan. Cedera ini bisa diatasi dengan beristirahat, mengompres dengan es dan memakai obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi peradangan.

Baca Juga: Ini 7 Cedera yang Paling Banyak Dialami oleh Perenang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya