TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moluskum Kontagiosum, Jerawat Genital yang Sangat Cepat Menular

Bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa

istockphoto.com/AndreyPopov

Lokasi tumbuhnya jerawat yang wajar adalah di wajah atau punggung. Akan tetapi, bagaimana jika jerawat tumbuh di area genital atau sekitar alat kelamin? Mungkin, ini adalah moluskum kontagiosum. Kondisi medis ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dari segala gender.

Mau tahu lebih banyak seputar moluskum kontagiosum? Bagaimana cara penularannya dan secepat apa? Simak pemaparan lengkap dari dr. Anthony Handoko, Sp.KK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, secara virtual pada Rabu (4/11/2020). Let's find out more!

1. Diperkirakan, ada 1.200-1.400 kasus per 100 ribu penduduk

thealternativedaily.com

Moluskum kontagiosum adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus DNA dan masih dalam kelompok famili virus pox. Cara penularannya adalah dari kontak kulit ke kulit maupun menyentuh pakaian orang yang terinfeksi.

"Moluskum kontagiosum hanya berada di lapisan kulit atas (epidermis) dan menyerang kulit yang tipis atau di area lipatan, seperti lengan, siku, sela paha, dan lainnya. Masa inkubasi virus sekitar 2-6 bulan," tutur dr. Anthony.

Bisa dibilang, moluskum kontagiosum jarang dibahas, bahkan di simposium atau seminar medis. Akibatnya, minim informasi dan data statistik akurat yang bisa diketahui oleh publik. Dokter Anthony mengutip, salah satu data menyebutkan ada 1.200-1.400 kasus per 100.000 penduduk. Tentu, masih banyak kasus yang tidak terdeteksi.

2. Sepintas mirip jerawat, tetapi ada sedikit perbedaan

nasgp.org.uk

Bagaimana cara mengenali moluskum kontagiosum? Bentuknya sangat khas, mirip jerawat, berwarna putih atau merah muda, dan ada lesung atau lekukan di tengah. Moluskum kontagiosum jarang muncul di punggung atau dada karena kulit di area itu cenderung tebal.

"Kebanyakan orang tidak merasakan gejala. Tidak ada rasa sakit, nyeri, atau gatal. Kalau ada rasa gatal, pasti sangat minimal. Yang jelas, penularannya cukup cepat," dr. Anthony menegaskan.

Moluskum kontagiosum bisa muncul sebagai penyakit tunggal atau bersamaan dengan penyakit lain seperti kutil kelamin atau herpes. Bahkan, karena berhubungan dengan status imun, banyaknya moluskum kontagiosum kemungkinan adalah penanda seseorang positif HIV.

Baca Juga: Kulit Gatal-gatal? Mungkin Kamu Mengalami 10 Kondisi Medis Ini

3. Cara penularan bisa dari kontak seksual dan nonseksual

insider.com

Menurut dr. Anthony, ada empat cara penularan moluskum kontagiosum. Yang paling sering adalah dari kontak seksual, disusul dengan kontak non seksual seperti berpegangan tangan erat. Ada pula autoinokulasi, yakni menyebarnya moluskum kontagiosum karena digaruk.

"Cara penularan lain adalah fomites, akibat penggunaan barang personal seperti handuk bersama-sama. Ada juga laporan penularan lewat mandi di kolam renang, tetapi (keduanya) belum terkonfirmasi," ungkap alumni Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini.

Yang jelas, kontak kulit dengan kulit yang menempel erat, intens, dan berulang akan mempercepat proses penyebaran. Idealnya, agar tidak terkena, hindari kontak langsung dengan penderita moluskum kontagiosum. Namun, ini sulit dilakukan karena si penderita sendiri mungkin tidak sadar ia memiliki penyakit tersebut.

4. Untuk mengobatinya, inti sel atau badan moluskum harus dikeluarkan dari kulit

clinmedres.org

Walau bentuknya mirip, penanganan moluskum kontagiosum dan jerawat tidak sama. Menurut dr. Anthony, kita harus menghancurkan moluskumnya. Inti sel atau badan moluskum harus dikeluarkan dari kulit. Jika tidak, kemungkinan beberapa bulan kemudian akan timbul lagi.

Ada beberapa tindakan untuk mengobati moluskum kontagiosum. Mulai dari membakar bintil dengan sinar laser, mengolesi dengan asam salisilat, mengikis dengan alat medis khusus (semacam kuret atau scraping), hingga membekukan bintil dengan nitrogen cair. Saat tindakan sudah dilakukan, pasien harus kontrol kembali supaya tidak terjadi infeksi ulang.

Baca Juga: 7 Fakta Penting Sunburn, Kulit yang Terbakar Matahari

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya