TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyakit HIV/AIDS: 7 Gejalanya dan Kenali Ciri-cirinya

Perhatikan perubahan yang terjadi pada tubuhmu

Ilustrasi Dukungan pada Penderita AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah tahapan akhir dari penyakit HIV. HIV yang masuk ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi. Jika jumlah CD4 sedikit, maka akan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Adakah ciri-ciri HIV/AIDS yang bisa dikenali?

Perlu diingat, tidak semua orang dengan HIV akan mengembangkan AIDS. AIDS adalah sekumpulan gejala yang terjadi akibat daya tahan tubuh yang lemah. Infeksi yang harusnya tidak parah pada pada orang sehat, bisa saja berdampak fatal pada orang dengan AIDS.

Tertular human immunodeficiency viruses (HIV) tidak membuat seseorang langsung mengalami gejala. HIV perlahan menyerang sistem pertahanan tubuh, melemahkannya secara bertahap, hingga tubuh jadi rentan terkena infeksi. 

Pada tahap awal, umumnya gejala HIV baru muncul sekitar 1-2 bulan setelah virus masuk tubuh. Bahkan, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, gejala awal HIV bisa teramati paling cepat 2 minggu setelah paparan.

Melansir WebMD, gejala HIV pada tahap awal mula inkubasi (infeksi akut) umumnya mirip flu, yang meliputi:

  • Demam (umumnya lebih tinggi dari demam biasa dan mungkin disertai meriang hebat)
  • Sakit kepala
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam kulit
  • Nyeri otot dan sendi
  • Luka di mulut dan/atau organ intim
  • Sering berkeringat pada malam hari
  • Diare
freepik.com/freepik

Gejala selanjutnya disebut dengan gejala laten klinis atau infeksi HIV kronis. Virus akan tetap aktif tetapi tidak menunjukkan gejala atau gejala yang muncul sifatnya ringan. Tahap ini juga disebut dengan tahap asimtomatis. 

Menurut keterangan di laman hiv.gov, infeksi pada tahap ini dapat berlangsung selama 10-15 tahun. Meski tanpa gejala atau gejalanya ringan, virus HIV justru makin menyerang sel imun untuk mengembangkan komplikasi lebih lanjut.

Gejala yang muncul pada gejala laten klinis adalah:

  • Batuk-batuk
  • Sulit bernapas
  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Kelelahan
  • Demam tinggi

Penderita juga bisa mengalami beberapa gejala di atas sekaligus, yang bisa juga disertai pembengkakan kelenjar getah bening sebagai lanjutan dari gejala tahap awal. Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi bisa berkembang ke tahap akhir, yaitu AIDS.

Pada tahap AIDS, gejala dan ciri-ciri yang bisa dikenali bisa disimak lewat penjelasan berikut ini.

1. Berat badan turun drastis dan tubuh semakin lemah

Penurunan berat badan secara drastis adalah salah satu ciri-ciri penyakit HIV dan AIDS. pexels.com/Public Domain Pictures

Ciri seseorang terkena virus HIV/AIDS yang paling mencolok adalah mengalami penurunan berat badan yang drastis, tanpa diketahui penyebabnya. Tubuh orang dengan HIV/AIDS akan hilang sekitar 10 persen dari bobot awal tubuhnya.

Penurunan berat badan ini diiringi dengan penurunan sistem imun tubuh, yang semakin lama semakin lemah. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, akan semakin memperburuk kondisi tubuh penderita.

Baca Juga: 5 Penyakit Mulut yang Biasa Menyertai Infeksi HIV

2. Berkeringat pada malam hari

Tubuh mudah berkeringat saat malam hari meski di ruangan ber-AC dan tidak beraktivitas fisik. zliving.com

Sebuah penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode survei menunjukkan bahwa 50 persen dari pasien HIV/AIDS selalu berkeringat pada malam hari. Mereka akan berkeringat meski tidak melakukan aktivitas fisik apa pun. Saat berada di ruangan yang berpendingin pun, mereka akan tetap basah oleh keringat.

3. Bentuk dan warna kuku berubah

Ciri penyakit HIV/AIDS lainnya yang perlu diwaspadai perubahan warna, tekstur, dan bentuk kuku. adc.bmj..com

Ini merupakan ciri-ciri yang banyak tidak disadari oleh penderita HIV/AIDS. Ketika virus HIV menyerang, kuku dapat mengalami perubahan warna dan bentuk.

Kuku akan mengalami perubahan tekstur yang menjadi lebih tebal dan melengkung bila dibandingkan dengan kuku orang tanpa HIV. Tidak hanya itu, kuku juga bisa mengalami perubahan warna, yaitu menjadi biru keunguan atau hitam.

4. Demam dan flu yang berlangsung lama

Ilustrasi Demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Gejala awal yang ditunjukkan penderita ketika seseorang terserang virus HIV adalah akan mengalami flu dan demam yang biasanya berlangsung cukup lama hingga berhari-hari, meski sudah dilakukan pengobatan. Flu dan demam akibat virus HIV biasanya bisa berlangsung selama sepekan hingga sebulan lamanya.

5. Mengalami nyeri otot, persendian, dan kelenjar getah bening

everydayhealth.com

Nyeri yang dirasakan di otot, persendian, dan kelenjar getah bening bisa merupakan pertanda awal HIV telah berkembang menjadi AIDS.

Kelenjar getah bening merupakan kelenjar yang berfungsi untuk menjaga sistem imunitas tubuh dan besar kemungkinannya akan mengalami peradangan saat terjadi infeksi.

Jika terjadi infeksi, maka pada bagian ketiak, pangkal paha, dan leher pasti akan terasa sangat nyeri.

6. Tubuh selalu merasa lelah

Penderita HIV/AIDS akan merasakan kelelahan yang berlebih. businessingmag.com

Selain akan mengalami flu dan demam, penderita HIV/AIDS akan merasakan kelelahan yang berlebih, mirip dengan rasa tidak enak badan yang dirasakan saat flu dan demam.

Rasa lelah yang timbul akan membuat penderita selalu ingin berbaring di tempat tidur dan tidak ingin melakukan aktivitas apa pun. Keinginan untuk selalu beristirahat adalah respons tubuh yang sedang melawan virus yang masuk. 

Baca Juga: 15 Mitos dan Fakta tentang AIDS yang Harusnya Semua Orang Pahami

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya