TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kombucha Mungkin Bisa Kurangi Gula Darah pada Pasien Diabetes Tipe 2

Tetap, kombucha tak bisa menggantikan pengobatan dari dokter

ilustrasi kombucha (unsplash.com/Dannie Sorum)

Teh fermentasi kombucha kian populer. Dikenal menyehatkan, minuman ini dikatakan dapat membantu orang dengan diabetes tipe 2 untuk mengelola kadar gula darah mereka.

Studi dalam jurnal Frontiers in Nutrition yang terbit pada 1 Agustus 2023 mengungkapkan bahwa individu dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi kombucha secara teratur selama empat minggu memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah daripada ketika mereka minum minuman plasebo dengan rasa yang sama (walaupun sedikit kurang asam).

Temuan studi ini dianggap menarik karena minuman yang mengandung gula ini dapat menurunkan gula darah. 

“Ketika partisipan mengambil [minuman] plasebo, gula darah mereka turun namun tidak terlalu signifikan. Namun, ketika kombucha diberikan kepada orang yang sama—dengan mikrobioma yang sama, genetika yang sama, dan pola makan yang sama—kadar gula darah mereka turun secara mengesankan,” kata salah satu penulis studi, Daniel J. Merenstein, mengutip Everyday Health.

Baca Juga: 9 Risiko Konsumsi Kombucha secara Berlebihan

Penurunan gula darah terkait konsumsi kombucha

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut 12 orang dewasa dengan diabetes tipe 2, dengan usia rata-rata 57 tahun. Sebanyak 9 di antaranya perempuan, dan setengah dari kelompok tersebut adalah orang Afrika-Amerika dan setengah lainnya berkulit putih. Setiap peserta diinstruksikan untuk mengonsumsi 8 ons minuman studi dengan makan malam setiap hari selama empat minggu.

Selama satu periode empat minggu, mereka hanya minum kombucha atau plasebo, dan kemudian setelah istirahat 8 minggu untuk "menghilangkan" efek biologis dari minuman tersebut, mereka beralih ke minuman lain selama 4 minggu.

Tidak ada kelompok yang tahu minuman apa yang mereka terima saat itu.

Setiap minggu, partisipan studi melaporkan kadar glukosa darah puasa harian mereka, yang diukur dengan glukometer uji stik jari di rumah sebelum sarapan. Kadar glukosa darah puasa pagi dipilih karena ini adalah waktu yang paling umum ketika pasien diabetes memeriksa gula mereka.

Setelah 4 minggu meminum kombucha, rata-rata kadar glukosa darah puasa partisipan turun dari 164 menjadi 116 miligram per desiliter (mg/dL). Setelah 4 minggu meminum plasebo, rata-rata kadar glukosa darah puasa turun dari 162 menjadi 141 mg/dL, yang bukan merupakan penurunan yang signifikan secara statistik.

Untuk orang dewasa dengan diabetes, kadar glukosa darah puasa (diukur sebelum makan) idealnya antara 80 hingga 130 mg/dL, menurut American Diabetes Association.

Ingat, kombucha tidak menyembuhkan diabetes tipe 2

ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Memang, studi menemukan bahwa kombucha bisa membawa manfaat untuk orang dengan diabetes tipe 2 dengan memperbaiki gula darah puasa. Namun, temuan ini tidak menunjukkan bahwa minuman ini dapat membalikkan atau menyembuhkan orang dengan diabetes tipe 2.

Walaupun temuan studi terdengar menjanjikan, tetapi perlu diingat bahwa ini merupakan studi kecil dan tidak ada data tentang kadar glukosa sepanjang hari.

Diabetes merupakan penyakit yang sulit untuk dibalikkan, dan ini tergantung jenis diabetes dan faktor penyebab lainnya. Misalnya, obat lain yang dapat meningkatkan glukosa atau risiko kondisi kesehatan lain seperti penyakit pankreas.

Bahan aktif kombucha

Selain mengukur efek kombucha pada gula darah, para peneliti juga melihat susunan mikroorganisme yang memfermentasi dalam minuman untuk menentukan bahan mana yang paling aktif. Mereka menemukan bahwa minuman tersebut kebanyakan mengandung bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, dan sejenis ragi yang disebut Dekkera.

Meskipun mekanisme yang dapat menyebabkan gula darah rendah tidak jelas, tetapi bahan-bahan tersebut mungkin terkait dengan perubahan mikrobioma usus atau perubahan metaboliske lainnya pada tingkat sel.

Penulis penelitian berspekulasi bahwa mekanisme aksi yang bermanfaat mungkin didorong oleh mikroba, tetapi juga metabolit yang ditemukan dalam kombucha, yang meliputi etanol, asam laktat dan asetat, konstituen teh, dan bahan penyedap.

Baca Juga: 12 Mitos seputar Diabetes Tipe 2 dan Insulin, Cek Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya