TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sindrom Lynch: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Seseorang jadi lebih berisiko terhadap beberapa jenis kanker

ilustrasi seseorang dengan sindrom Lynch (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Sindrom Lynch (Lynch syndrome) adalah jenis sindrom kanker bawaan yang terkait dengan kecenderungan genetik untuk beberapa jenis kanker. Artinya, orang dengan sindrom Lynch memiliki risiko lebih tinggi terkena jenis kanker tertentu. Sindrom Lynch juga dikenal sebagai kanker kolorektal non poliposis herediter (hereditary non-polyposis colorectal cancer/HNPCC).

Orang yang memiliki sindrom Lynch memiliki peningkatan risiko yang signifikan terkena kanker kolorektal atau kanker usus besar. Ada juga peningkatan risiko mengembangkan jenis kanker lain, seperti kanker endometrium, lambung, ovarium, usus kecil, pankreas, prostat, saluran kemih, ginjal, saluran empedu, dan otak.

1. Penyebab dan faktor risiko

Sindrom Lynch dapat menyerang siapa saja karena merupakan hasil mutasi genetik. Mutasi genetik diturunkan dari orang tua kepada anaknya selama perkembangan janin. Kadang, mutasi genetik terjadi secara acak tanpa ada riwayat dalam keluarga.

Dilansir Cleveland Clinic, mutasi genetik (perubahan genetik) pada salah satu dari lima gen yang bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan pada DNA (mismatch repair gene) menyebabkan sindrom Lynch. Kelima gen tersebut adalah:

  • MLHL.
  • MSH2.
  • MSH6.
  • PMS2.
  • EPCAM.

Kalau kamu memiliki sindrom Lynch, gen perbaikan ketidaksesuaian DNA tidak memiliki semua instruksi untuk membuang sel yang rusak, sehingga menumpuk di jaringan dan menyebabkan kanker.

Menambahkan dari Yale Medicine, indikator terkuat dari risiko kamu terhadap sindrom Lynch adalah memiliki anggota keluarga dengan sindrom Lynch ini atau pernah mengidap kanker tertentu, terutama pada usia yang lebih muda dari biasanya.

Orang tua dengan sindrom Lynch memiliki peluang 50 persen untuk menurunkannya kepada setiap anak.

Risiko lainnya termasuk kanker kolorektal atau diagnosis kanker endometrium sebelum usia 50 tahun.

2. Gejala

ilustrasi seseorang dengan sindrom Lynch (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sindrom Lynch tidak memiliki gejala yang terlihat. Ini bukan penyakit atau kondisi, melainkan sifat yang dibawa seseorang dalam gen mereka. Jika seseorang dengan sindrom Lynch tidak pernah mengembangkan kanker, mereka mungkin tidak pernah terpengaruh secara fisik oleh sindrom Lynch itu sendiri.

Namun, ada seperangkat kriteria yang digunakan penyedia layanan kesehatan untuk membantu mereka memutuskan apakah seseorang harus dites untuk sindrom Lynch.

Menurut American Society of Clinical Oncology, kamu lebih mungkin memiliki sindrom Lynch jika ada satu atau lebih dari kriteria berikut:

  • Pernah mengidap kanker kolorektal atau kanker rahim sebelum usia 50 tahun.
  • Lebih dari satu orang tua, saudara kandung, atau anak dalam keluarga mengidap kanker kolorektal sebelum usia 50 tahun.
  • Lebih dari dua kerabat tingkat pertama atau kedua (termasuk bibi, paman, kakek nenek, cucu, dan keponakan) mengembangkan kanker kolorektal.
  • Setidaknya dua generasi terkena kanker akibat sindrom Lynch.

Baca Juga: Sindrom Lisis Tumor: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Diagnosis

Sindrom Lynch didiagnosis melalui pengujian genetik atau skrining tumor.

Pengujian genetik

Dokter mungkin merekomendasikan pengujian genetik untuk beberapa gen yang terkait dengan gangguan tersebut. Tes genetik dapat menghasilkan salah satu dari yang berikut:

  • Positif: Jika varian genetik ditemukan, kamu memiliki mutasi yang terkait dengan sindrom Lynch.
  • Negatif: Ini berarti varian genetik yang diketahui menyebabkan sindrom Lynch tidak ditemukan.
  • Variant of Unknown Significance (VUS): Mutasi genetik ditemukan di salah satu gen yang terkait dengan sindrom Lynch, tetapi tidak pasti apakah mutasi tersebut menyebabkan kanker.

Skrining tumor

Ketika kanker kolorektal atau endometrium didiagnosis, biasanya jaringan tumor diperiksa, atau diskrining, untuk melihat apakah sindrom Lynch mungkin menjadi penyebabnya. Ada dua jenis metode skrining tumor:

  • Skrining imunohistokimia (IHC): Tes ini mencari ada tidaknya protein yang disintesis oleh gen sindrom Lynch: MLH1, PMS2, MSH2, atau MSH6.
  • Skrining Microsatellite Instability (MSI): Mikrosatelit adalah potongan DNA yang dapat menunjukkan—berdasarkan panjangnya—jika proses perbaikan ketidakcocokan tidak bekerja dengan baik, merupakan indikasi sindrom Lynch.

4. Pengobatan

ilustrasi obat kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Tidak ada cara untuk mengubah gen atau mutasi gen apa pun yang kamu miliki sejak lahir. Oleh karena itu, tidak ada obat untuk sindrom Lynch.

Jika seseorang dengan sindrom Lynch mengembangkan kanker, perawatannya akan spesifik untuk kanker. Itu bisa termasuk radiasi, kemoterapi, pembedahan, imunoterapi, dan metode lainnya. Perawatan bervariasi tergantung pada seberapa parah kanker dan bagian tubuh yang terkena.

5. Perkiraan risiko kanker yang terkait dengan sindrom Lynch

Menurut American Society of Clinical Oncology, berikut ini risiko kanker seumur hidup general untuk orang dengan sindrom Lynch:

  • Kanker kolorektal 20–80 persen.
  • Kanker perut 1–13 persen.
  • Kanker saluran kemih (pelvis ginjal, ureter, kandung kemih) 1–18 persen.
  • Kanker usus kecil 1–6 persen.
  • Kanker pankreas 1–6 persen.
  • Kanker saluran hepatobilier (hati/saluran empedu) 1–4 persen.
  • Tumor otak atau sistem saraf pusat 1–3 persen.

Risiko kanker untuk perempuan dengan sindrom Lynch:

  • Kanker endometrium 15–60 persen.
  • Kanker ovarium 1–38 persen.

Ada jumlah data yang berkembang pesat tentang bagaimana individu yang berbeda dengan sindrom Lynch memiliki risiko yang berbeda dari berbagai kanker tergantung pada gen di mana seseorang membawa mutasi.

Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan sindrom Lynch dengan mutasi MSH2 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker saluran kemih dibandingkan dengan individu dengan bentuk sindrom Lynch lainnya.

Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa orang dengan sindrom Lynch dengan mutasi germline PMS2 mungkin memiliki risiko kanker yang jauh lebih rendah daripada perkiraan yang dipaparkan di atas. 

Baca Juga: Sindrom Loeys-Dietz: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya