Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit tersebut menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit menular pada anak-anak secara global.
Menurut UNICEF, pada tahun 2017 penderita baru TBC diperkirakan sebanyak 10 juta kasus, di mana 1 juta penderita di antaranya adalah anak-anak usia di bawah 15 tahun. Pada tahun yang sama, sekitar 194.000 anak meninggal diakibatkan oleh penyakit tersebut.
Berikut ini beberapa fakta terkait TBC pada anak-anak yang perlu diketahui para orangtua. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Apa itu TBC anak?
ilustrasi anak-anak berjemur di pantai (freepik.com/pvproductions) TBC pada merupakan salah satu faktor penyebab sakit pada anak dan bahkan bisa berujung pada kematian. Dilansir University of Rochester Medical Center, TBC adalah infeksi yang bersifat kronis (berkelanjutan) yang disebabkan oleh bakteri yang biasanya menginfeksi paru-paru. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang belakang, atau otak.
Health Hub melansir, secara umum sebanyak 30-40 persen TBC pada anak berasal dari kontak erat dengan penderita (biasanya anggota keluarga). Namun, anak-anak dengan TBC biasanya memiliki kemungkinan kecil untuk menularkan dibanding remaja atau orang dewasa yang mengalami penyakit serupa, hal ini menjadi lebih infeksius.
2. Penyebab
ilustrasi bakteri penyebab TBC (news.harvard.edu) TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyebar melalui udara akibat percikan droplet ketika seseorang dengan TBC tertawa, bernyanyi, atau bersin maupun batuk. Ini tentu saja sangat berisiko bagi siapa pun yang menghirup bakteri tersebut.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi anak mengalami sakit TBC di antaranya:
- Seberapa infeksius orang yang sedang sakit?
- Apakah penderita menutup mulut dan hidungnya dengan baik saat batuk atau bersin?
- Seberapa dekat dan berapa lama anak kontak dengan orang yang sakit?
- Apakah orang yang sakit telah diobati secara memadai?
Baca Juga: TBC Tulang Belakang: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan
3. Gejala
ilustrasi TBC anak atau TB anak (unsplash.com/Vitolda Klein) Dilansir Stanford Children's Health, gejala dapat terjadi sedikit berbeda pada setiap anak dan tergantung pada usianya. Gejala TBC aktif yang paling umum pada anak kecil meliputi:
- Demam
- Penurunan berat badan
- Pertumbuhan yang buruk
- Batuk
- Pembengkakan kelenjar
- Menggigil
-
Pada remaja, gejala umum TBC aktif dapat termasuk:
- Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
- Sakit di dada
- Darah dalam dahak
- Kelemahan
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan menurun
- Demam
- Berkeringat pada malam hari
- Menggigil
Gejala TBC bisa seperti kondisi kesehatan lainnya. Bila anak menunjukkan gejala-gejala di atas, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Tahapan TBC anak?
ilustrasi TBC atau TB pada anak (msfaccess.org) Beberapa tahapan anak dapat terinfeksi TBC meliputi:
- Terpapar: Fase ini terjadi ketika seorang anak kontak dengan penderita TBC terkonfirmasi, akan tetapi anak tersebut bisa jadi masih memiliki hasil tes kulit atau darah TBC yang negatif, rontgen dada yang normal, dan tidak menunjukkan gejala.
- Infeksi TBC laten: Terjadi ketika seorang anak memiliki bakteri TBC dalam tubuhnya, akan tetapi belum menunjukkan gejala. Bakteri tersebut tidak aktif karena daya tahan tubuh anak yang baik.
- TBC aktif: Terjadi ketika bakteri TBC menjadi aktif dan dapat menimbulkan gejala. Pemeriksaan juga akan menunjukkan hasil positif dan penderita bisa jadi menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. Faktor risiko
ilustrasi anak-anak (unsplash.com/Rmah) Setiap anak bisa jadi akan menderita TBC setelah terpapar bakteri penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terinfeksi TBC di antaranya:
- Anak yang tinggal serumah dengan penderita TBC.
- Berasal dari negara di mana banyak ditemukan kasus TBC.
- Anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk diabetes, HIV, atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
6. Diagnosis
ilustrasi pemeriksaan anak oleh dokter untuk diagnosis TBC (futurity.org) Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan sesuai kondisi masing-masing pasien, seperti:
- Bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan anak
- Bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga
- Melakukan pemeriksaan fisik pada anak
- Tes Mantoux atau tuberculin skin test (TST)
- Tes darah
- Rontgen dada
- Tes dahak
- Biopsi kelenjar abnormal atau jaringan tubuh lainnya
Tes kulit atau darah TBC biasanya akan disarankan untuk anak-anak yang:
- Pernah terpapar TBC dalam 5 tahun terakhir
- Hasil rontgen sinar-X yang terlihat seperti TB
- Memiliki gejala TBC
Tes kulit atau darah TBC tahunan harus dilakukan pada:
- Anak yang mengidap HIV
- Berada di lapas atau fasilitas penahanan
Baca Juga: Tak Kalah Berbahaya dari COVID-19, Simak 6 Fakta tentang Tuberkulosis