TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Artritis Psoriatik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Radang sendi yang bisa menyerang penderita psoriasis

ilustrasi penderita artritis psoriatik di tangan (freepik.com/Lifestylememory)

Artritis atau radang sendi adalah suatu kondisi peradangan yang terjadi pada satu atau lebih sendi. Artritis menyebabkan sendi terasa nyeri, kaku bahkan sulit digerakkan. Terdapat beberapa jenis artritis, salah satunya yaitu artritis psoriatik (psoriatic arthritis). Artritis ini berisiko terjadi pada orang-orang dengan psoriasis.

Psoriasis adalah kondisi kulit yang menimbulkan bercak kemerahan dan bersisik. Nah, untuk lebih mengetahuinya, simak ulasan seputar artritis psoriatik berikut ini!

1. Apa itu artritis psoriatik?

ilustrasi artritis psoriatik di tangan (freepik.com/freepik)

Artritis psoriatik adalah bentuk artritis yang menyerang penderita psoriasis. Dilansir Mayo Clinic, sebagian besar penderitanya mengalami psoriasis terlebih dahulu sebelum didiagnosis dengan artritis psoriatik. Namun, terkadang masalah persendian ini juga dapat terjadi sebelum gejala psoriasis muncul.

Kondisi ini membuat sendi terasa nyeri, kaku dan bengkak. Artritis psoriatik dapat dialami usia berapa pun, tetapi lebih sering muncul pada orang antara usia 30 dan 50 tahun. Dilansir National Psoriasis Foundation, artritis psoriatik memengaruhi sekitar 30 persen penderita psoriasis.

Baca Juga: Perbedaan antara Artritis Reumatoid dan Osteoartritis

2. Gejala

ilustrasi penderita artritis psoriasis di tangan (freepik.com/freepik)

Gejala artritis psoriatik beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap penderita. Tingkat keparahan gejalanya pun bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Artritis psoriatik juga dapat memengaruhi persendian di satu atau kedua sisi tubuh. Beberapa gejala yang umumnya terjadi, yaitu:

Gejala pada sendi:

  • Nyeri dan bengkak pada satu atau lebih persendian, paling sering di tangan, kaki, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan lutut.
  • Sendi terasa kaku pada pagi hari.
  • Berkurangnya rentang gerak pada sendi yang terkena.
  • Nyeri atau kaku di punggung bagian bawah.
  • Nyeri atau bengkak di area tendon dan ligamen menempel pada tulang (enthesitis), seperti terjadi pada tendon Achilles di tumit.
  • Pembengkakan di jari tangan atau kaki (daktilitis).

Gejala pada kulit:

  • Bercak kemerahan, bintik bersisik perak atau abu-abu pada kulit, seperti di kulit kepala, siku, lutut, tangan, dan kaki.
  • Kerusakan pada kuku jari tangan atau kaki, seperti ada lubang atau cekungan kecil pada kuku (nail pitting), kuku terangkat atau terpisah dari bantalan kuku.

Gejala lainnya yang dapat muncul seperti peradangan pada mata (uveitis) dan kelelahan.

3. Faktor penyebab

ilustrasi seseorang mengidap psoriasis (freepik.com/freepik)

Artritis psoriatik termasuk penyakit autoimun. Mengutip penjelasan laman Mayo Clinic, kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan yang sehat. Akibatnya, terjadi peradangan pada persendian serta produksi sel-sel kulit yang berlebihan.

Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Tampaknya, faktor genetik dan lingkungan berperan dalam respon sistem kekebalan ini. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini termasuk:

  • Psoriasis: Mengidap psoriasis menjadi faktor risiko terbesar dalam mengembangkan artritis psoriatik.
  • Faktor genetik: Sebagian besar penderita artritis psoriatik memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini.
  • Usia: Artritis psoriatik dapat dialami siapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa antara usia 30 dan 55 tahun.
  • Faktor lingkungan: Trauma fisik atau faktor lainnya, seperti infeksi virus atau bakteri, dapat memicu artritis psoriatik.

4. Perbedaan artritis psoriatik dan artritis reumatoid

ilustrasi seseorang mengalami nyeri sendi di tangan (freepik.com/stefamerpik)

Sama-sama menyebabkan nyeri, bengkak dan kaku pada persendian, artritis psoriatik berbeda dengan artritis reumatoid.

Dikutip dari WebMD, kedua kondisi tersebut melibatkan sistem kekebalan tubuh. Pada artritis reumatoid, sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan jaringan di sekitar persendian. Akibatnya, sendi menjadi bengkak dan nyeri. Seiring waktu, sendi bisa rusak dan berubah bentuk.

Pada artitis psoriatik, sistem kekebalan tubuh menyerang tidak hanya persendian, tetapi juga kulit. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi sel kulit secara berlebihan yang menyebabkan psoriasis.

Selain itu, artritis reumatoid biasanya muncul pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh atau simetris. Sementara itu, artritis psoriatik sering kali hanya memengaruhi satu sisi tubuh atau asimetris.

5. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan oleh dokter (freepik.com/pressfoto)

Belum ada pemeriksaan spesifik untuk mendiagnosis artritis psoriatik. Dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan serta melakukan pemeriksaan fisik pada area yang terkena.

Beberapa tes dibutuhkan untuk memastikan bahwa gejala tidak terkait dengan kemungkinan penyebab lainnya, seperti artritis reumatoid atau asam urat tinggi. Tes yang umumnya dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen untuk mendeteksi perubahan pada sendi dan MRI untuk memeriksa masalah pada tendon dan ligamen.
  • Tes rheumatoid factor (RF) untuk memeriksa apakah terdapat antibodi yang sering ada dalam darah penderita artritis reumatoid, tetapi biasanya tidak ada dalam darah penderita artritis psoriatik. Tes ini dapat membantu dokter untuk membedakan kedua kondisi tersebut.
  • Tes cairan sendi untuk memeriksa apakah terdapat kristal asam urat dalam cairan sendi yang merupakan ciri dari penyakit asam urat.

6. Pengobatan

ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Tujuan pengobatan artritis psoriatik adalah untuk meredakan gejala dan mencegah penyakit makin parah. Beberapa pilihan pengobatan artritis psoriatik di antaranya:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.
  • Disease-modifying antirheumatic drug (DMARD) dapat mengurangi peradangan untuk mencegah kerusakan sendi dan memperlambat perkembangan artritis psoriatik.
  • Biologic agent atau biologic response modifier.
  • Suntikan steroid untuk mengurangi inflamasi.
  • Imunosupresan untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan masalah pada kondisi autoimun.
  • Obat topikal, seperti krim, gel, losion, dan salep untuk meredakan ruam yang gatal.
  • Terapi sinar untuk mengatasi ruam kulit psoriasis.
  • Operasi penggantian sendi umumnya dilakukan dengan mengganti sendi yang sudah rusak parah dengan sendi buatan yang terbuat dari logam dan plastik.

Baca Juga: Psoriasis Mulut: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya