TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Mengobati Sleep Apnea, dari Kasus Ringan hingga Berat

Demi tidur yang lebih nyenyak

ilustrasi gangguan tidur (unsplash.com/Kinga Cichewicz)

Sleep apnea atau apnea tidur adalah gangguan serius ketika napas terhenti seketika saat sedang tidur. Pola napas tersebut akan terjadi berulang-ulang yang menyebabkan kualitas tidur menurun.

Jika tidak diatasi, sleep apnea bisa menyebabkan dengkuran yang keras, kelelahan pada siang hari, atau dalam kasus yang lebih serius bisa menyebabkan masalah jantung dan tekanan darah tinggi, mengutip WebMD.

Ada beberapa cara mengobati sleep apnea. Mulai dari terapi hingga prosedur operasi. Dirangkum dari laman Mayo Clinic, inilah beberapa cara untuk mengobati sleep apnea, dari kasus yang ringan hingga berat.

1. Melakukan pola hidup sehat

Untuk kasus sleep apnea ringan, kondisi ini masih bisa diatasi dengan cara-cara alami. Contohnya dengan menurunkan berat badan atau berhenti mengonsumsi alkohol. 

Mengganti posisi tidur juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi sleep apnea ringan. Kalau biasanya kamu mengalami apnea saat tidur dalam posisi telentang, kamu bisa tidur posisi menyamping.

Apabila sleep apnea yang dialami diakibatkan oleh reaksi alergi, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi alergi tersebut.

2. Menggunakan alat continuous positive airway pressure

ilustrasi alat bantu pernapasan continuous positive airway pressure (CPAP) (sleepfoundation.org)

Pada orang dengan kondisi sleep apnea sedang atau parah, mereka biasanya bisa mendapatkan manfaat dari penggunaan alat bantu pernapasan yang bernama continuous positive airway pressure (CPAP).

Dengan alat ini, tekanan udara saat tidur akan menjadi lebih baik dan bisa menjaga saluran pernapasan bagian atas tetap terbuka. Hal ini akan mencegah henti napas sekaligus mencegah dengkuran.

Baca Juga: 7 Gejala Umum yang Mungkin Pertanda Sleep Apnea

3. Peralatan mulut

ilustrasi oral appliance (glidewelldental.com)

Cara lain untuk mengatasi sleep apnea adalah dengan menggunakan oral appliances atau peralatan mulut. Alat ini dirancang khusus untuk memosisikan lidah saat tidur dan menjaga tenggorokan tetap terbuka.

Peralatan mulut ini memiliki beberapa jenis. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu untuk memilih jenis yang tepat. Penggunaan alat ini merupakan pilihan yang lebih simpel dibanding memakai mesin CPAP. 

4. Menggunakan alat adaptive servo-ventilation

ilustrasi mesin adaptive servo ventilation (ASV) (philips.com)

Selain mesin CPAP, alat bantu pernapasan lain yang bisa digunakan untuk sleep apnea adalah adaptive servo-ventilation (ASV). Ini adalah alat yang lebih modern dan bisa menyimpan pola pernapasan saat tidur lewat komputer bawaan.

Setelah seseorang tertidur, mesin ini akan menggunakan tekanan udara untuk mengembalikan pola pernapasan menjadi normal. Hal ini sekaligus mencegah henti napas saat tidur.

5. Operasi jaringan mulut

Jika penggunaan alat bantu pernapasan tidak berhasil, opsi medis lain yang bisa dilakukan adalah dengan prosedur pembedahan. Lewat prosedur ini, dokter akan menghilangkan jaringan di bagian belakang mulut dan bagian atas tenggorokan. Amandel dan adenoid biasanya juga akan diangkat dalam prosedur ini. 

Jenis operasi ini bisa menghentikan struktur tenggorokan agar tidak bergetar dan menghentikan dengkuran. Prosedur ini biasa dilakukan jika pasien tidak bisa menggunakan CPAP atau peralatan mulut.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Ngorok yang Mudah dan Manjur!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya