TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Saja Dampak Endometriosis terhadap Kehidupan Penderitanya?

Endometriosis berdampak besar pada kualitas hidup seseorang

ilustrasi infeksi saluran kemih (pexels.com/Sora Shimazaki)

Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Ini menjadi permasalahan kesehatan reproduksi yang cukup umum dialami oleh perempuan Indonesia.

Langsung dijelaskan oleh ahlinya, yuk kenali endometriosis lebih dalam lewat penjelasan di bawah ini!

1. Gejala endometriosis

ilustrasi pasien endometriosis (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Gejala endometriosis bisa bermacam-macam dan mungkin akan berbeda bagi setiap orang. Beberapa gejala yang mesti diwaspadai meliputi:

  • Nyeri di panggul bagian bawah.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Nyeri saat buang air kecil dan air besar.
  • Ketidaksuburan.
  • Pendarahan parah saat datang bulan.
  • Kelelahan.

Gejala endometriosis yang tidak khas dan bermacam-macam juga membuat diagnosis menjadi lebih sulit. 

"Ibaratnya kasus ini seperti gunung es. Orang taunya cuma pas datang bulan, tapi ternayat banyak. Depresi, pendarahan, kelelahan dan lain lain," menurut dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, SpOG, Subsp. FER, dokter spesialis kebidanan di RS Pondok Indah dalam sebuah diskusi media.

Baca Juga: Studi: Endometriosis Tingkatkan Risiko Menopause Dini

2. Endometriosis menyebabkan susah hamil

ilustrasi sel sperma dan sel telur (unsplash.com/Dainis Graveris)

Kesuburan menjadi salah satu hal yang paling ditakuti terkait kondisi endometriosis. Dokter Luky menyebutkan 30 hingga 50 persen pasien endometriosis mengalami gangguan kesuburan. 

Ini bisa terjadi karena endometriosis memberi dampak buruk pada:

  • Kualitas sel telur. 
  • Cadangan sel telur. 
  • Proses pembuahan. 
  • Kualitas embrio.
  • Implantasi. 

Peradangan dari endometriosis bisa merusak jaringan sekitarnya sedikit demi sedikit. Hal ini kemudian akan menimbulkan jaringan parut atau jaringan yang terbentuk akibat luka.

Pada akhirnya, jaringan parut yang muncul terus-menerus bisa mengakibatkan perubahan anatomi pada tuba fallopi atau ovarium pasien. Ini akan mempersulit bertemunya sel sperma dan sel telur

3. Dampak endometriosis pada kualitas hidup pasien

ilustrasi pasien endometriosis (unsplash.com/Zhivko Minkov)

Tidak hanya berdampak pada kesuburan, endometriosis juga berdampak pada kualitas hidup pasien. Dampak endometriosis meliputi dampak fisiologis, hubungan sosial, pekerjaan, kesempatan hidup, dan gaya hidup. 

Menurut pemaparan dr. Luky, sekitar 65 persen pasien endometriosis mengalami dampak negatif pada kemampuan bekerja, sekitar 30 persen harus mengganti pekerjaan, dan 16 persen berhenti bekerja karena endometriosis. 

Lebih lanjut, 10 persen pasien endometriosis mengalami penurunan hari kerja, dan 6 persen tidak bisa bekerja karena kondisi endometriosis yang mereka alami. 

"Nah, endometriosis ini dampak untuk kehidupannya sangat banyak. Ada yang berhenti bekerja, tidak produktif, dan lain-lain. Jadi kualitas hidup mereka berkurang," ucap dr. Luky. 

Baca Juga: Endometriosis Menyerang 190 Juta Perempuan di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya