Studi: Faktor Reproduksi Perempuan Bisa Pengaruhi Kesehatan Jantung
Usia dimulainya menstruasi pertama bisa memengaruhi risiko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian secara global, merenggut sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun. Penyebab terjadinya masalah bisa beragam, mulai dari kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas hingga kesehatan reproduksi.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association menemukan bahwa kesehatan reproduksi, seperti usia kelahiran pertama dan usia mulainya menstruasi, berkaitan dengan peningkatan risiko masalah jantung pada perempuan.
1. Para peneliti menggunakan data genetik
Para peneliti dari University of Cambridge dan Yale School of Public Health menganalisis data genetik yang terkait dengan usia perempuan saat melahirkan pertama kali, jumlah kelahiran hidup, usia menstruasi pertama (menarke), dan usia saat menopause.
Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 perempuan. Dengan menggunakan teknik statistik, para peneliti mampu menunjukkan hubungan antara gen yang memprediksi faktor reproduksi dan risiko beberapa penyakit kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular yang dilihat meliputi fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur), penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke.
Para peneliti berharap ini akan membantu dokter untuk lebih memahami dan memantau faktor risiko perempuan dan melakukan intervensi jika perlu.
Baca Juga: Studi: Vaksin COVID-19 Tidak Berdampak Signifikan pada Menstruasi
Baca Juga: Studi: Diskriminasi di Tempat Kerja Tingkatkan Risiko Darah Tinggi