TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awas! 5 Penyakit Kulit Ini Bisa Jadi Penyebab Gangguan Ejakulasi

Periksa ke dokter bila mengalami penyakit kulit ini

pixabay.com/derneuemann

Setiap orang pasti pernah mengalami dan memiliki penyakit kulit. Mulai dari jerawat, gatal-gatal, bisul, dan sebagainya. Bahkan, ada pula beberapa penyakit kulit yang muncul di bagian tubuh yang tidak diinginkan, seperti organ intim. Tentunya ini bisa bikin khawatir saat berhubungan seks.

Beberapa penyakit bisa menyebabkan disfungsi seksual. Masalah kulit ini bisa menghilangkan gairah seksual, bisa juga membuat seseorang tidak mampu merasakan rangsangan seksual meski ada hasrat untuk berhubungan intim.

Seperti tertulis dalam penelitian berjudul "Dermatologic diseases and their effects on male sexual functions" dalam Journal of the German Society of Dermatology tahun 2010, berikut ini adalah beberapa penyakit kulit yang dapat memengaruhi organ intim laki-laki, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan ejakulasi.

1. Pruritus 

pixabay.com/miapowterr

Pruritus adalah kondisi kulit yang membuat penderitanya diserang rasa gatal yang bisa dirasakan di seluruh atau sebagian tubuh. Gatal bisa disertai ruam, terjadi dalam waktu singkat, tetapi bisa juga berat hingga mengganggu penderitanya.

Berdasarkan penelitian, kasus pruritus kronis bisa menimbulkan sensasi gatal hebat. Alhasil, penderitanya punya keinginan besar untuk terus menggaruk. Gatal bisa dirasakan di area seperti kaki atau telapak tangan.

Menurut keterangan dari laman Family Doctor yang dikelola oleh American Academy of Family Physicians, pruritus bisa disebabkan oleh gangguan kulit ringan, seperti kulit yang terlalu kering, gigitan serangga, hingga penyakit sistemik seperti diabetes. Area yang gatal biasanya terlihat kemerahan, ada bintik-bintik kecil, serta kering bersisik.

Serangan gatal ini kadang berlangsung lama dan bisa intens. Makin digaruk makin gatal, dan makin gatal pasti penderita makin ingin menggaruknya. Memutus siklus gatal-garuk ini bisa menyulitkan, tetapi harus diupayakan karena teurs-terusan menggaruknya dapat merusak kulit atau malah menyebabkan infeksi.

Rasa gatal tersebut akan membuat penderitanya terganggu, tidak bisa fokus, dan stres. Tak menutup kemungkinan episode gatal-gatal ini muncul saat berhubungan seks, sehingga akan membuat risih dan menggagalkan ejakulasi dan/atau klimaks.

Baca Juga: Kadang Sulit Dibedakan, Ini Perbedaan Psoriasis, Eksem, dan Dermatitis

2. Psoriasis

pixabay.com/Hans Braxmeier

Psoriasis adalah peradangan kulit akibat proses autoimun. Penderitanya sering kali merasa dirinya tidak menarik dan tidak percaya diri di depan pasangannya.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 40,8 persen pasien psoriasis melaporkan penurunan aktivitas seksual semenjak mengalami gangguan kulit tersebut.

Memiliki banyak jenis, tetapi psoriasis plak merupakan jenis yang sering terjadi, dengan ciri khas berupa adanya bercak kemerahan yang sedikit menonjol pada kulit.

Psoriasis sering diawali dengan terbentuknya sebuah benjolan kecil yang terus memburuk dan akhirnya dilapisi oleh sisik-sisik putih, yang membuat kulit tampak bersisik dan mengelupas.

Berdasarkan keterangan dari National Health Services, penyebab psoriasis belum diketahui pasti. Akan tetapi, para ahli menduga kuat bahwa kondisi kulit tersebut berhubungan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh dan faktor keturunan. Selain itu, beberapa faktor juga diyakini dapat memicu kekambuhan psoriasis, yakni stres, infeksi tenggorokan, atau cuaca dingin.

Banyak pasien yang menerima penolakan karena khawatir keturunannya nanti akan mengalami penyakit serupa.

Tak cuma itu, beberapa obat-obatan psoriasis turut memengaruhi kondisi seksual penderitanya, misalnya methotrexate dan etretinate. Kedua obat tersebut memiliki efek samping berupa disfungsi ereksi.

Ketika penis penis tidak menegang meski sudah distimulasi, otomatis aktivitas seksualnya akan terhambat karena tak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi, sehingga ejakulasi tak bisa diraih.

3. Vitiligo

pexels.com/Rojan Maguyon

Vitiligo adalah hilangnya zat warna pada kulit. Orang-orang dengan kondisi ini akan memiliki bercak-bercak putih yang cukup besar di area tubuhnya. Tak cuma kulit, rambut kepala, alis, bulu mata juga bisa memutih.

Vitiligo terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja. 
 
Gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari warna kulit normal, kemudian berubah menjadi putih. Bercak-bercak tersebut biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal.

Bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan yang paling sering terpajan sinar matahari, seperti tangan, kaki, wajah, bibir, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban di rambut, bulu mata, alis, dan janggut.

Belum diketahui mengapa sel pigmen berhenti memproduksi zat pigmen tubuh, tetapi kondisi tersebut diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:

  • Kelainan genetik yang diturunkan
  • Penyakit autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat, termasuk sel pigmen tubuh
  • Stres, kulit terbakar akibat sinar matahari, atau paparan bahan kimia yang juga diduga dapat memicu terjadinya vitiligo

Pasien vitiligo berpotensi kehilangan kepercayaan dirinya dan mengalami stres sosial, sehingga risiko terkena gangguan ejakulasi menjadi lebih tinggi.

4. Neurodermatitis

commons.wikimedia.org/Eyon

Neurodermatitis adalah penyakit kulit kronis yang dimulai dengan bercak kulit yang terasa gatal. Kondisi kulit yang juga dikenal dengan nama lichen simplex chronicus ini jika digaruk akan terasa semakin gatal.  Kemudian, setelah digaruk terus-menerus, akan menimbulkan bercak berupa bintik-bintik kecil yang menyebar pada bagian tubuh yang lain.

Gejala neurodermatitis diawali dengan timbulnya bercak pada pemukaan kulit yang terasa gatal. Bercak tersebut biasanya hanya satu atau dua, dan jarang timbul bercak yang banyak. Bercak yang terasa gatal ini dapat muncul di kepala, leher, pergelangan tangan, lengan, pergelangan kaki, hingga alat kelamin (vulva, skrotum), atau anus.

Penyakit ini akan menyerang ketika penderitanya mengalami stres. Ketika perasaan negatif sedang memenuhi diri orang tersebut, rasa gatal akan langsung dirasakan di tengkuk, tungkai bawah, dan lengan. Penanganan neurodermatitis berupaya menahan keinginan menggaruk pada daerah yang terasa gatal.
 
Orang yang sedari awal sudah memiliki masalah saraf berisiko tinggi mengalami neurodermatitis. Ada sebuah penelitian yang membandingkan fungsi seksual pada 31 pasien neurodermatitis dan 24 pasien psoriasis. Ternyata, penderita neurodermatitis memiliki lebih banyak masalah seksual daripada pasien psoriasis.

Baca Juga: Sebanyak 35,6 Persen Laki-laki Indonesia Mengalami Disfungsi Ereksi

Verified Writer

Rizky Kusumo

Sedang menjajaki karir sebagai penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya