TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Efek Samping Obat ARV, Bagaimana Cara Mengatasinya? 

Salah satu efek samping umum terapi ARV yaitu mual

ilustrasi obat ARV (pexels.com/Miguel Á. Padriñán)

Terapi antiretroviral (ARV) adalah pengobatan untuk pasien dengan human immunodeficiency virus (HIV) atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa membunuh virus ini. Mengapa pengobatan ARV wajib bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA)?

HIV menyerang pertahanan tubuh manusia. Konsumsi obat ARV secara patuh dapat menekan pertumbuhan HIV dalam tubuh. Ketidakpatuhan mengonsumsi obat ini bisa mengurangi fungsi obat sehingga pengobatan tidak optimal.

Di sisi lain, beberapa orang merasakan efek samping obat ARV yang berbeda. Apa saja efek samping obat ARV? Mari, simak informasinya di bawah ini.

1. Mual dan muntah 

ilustrasi mual dan muntah (diabetes.co.uk)

Biasanya efek samping obat ARV timbul pada jangka waktu tiga bulan pemakaian pertama. Akan tetapi, tidak semua orang mengalami efek samping. Jenis kombinasi obat ARV bisa menimbulkan efek samping berbeda.

Efek samping yang dirasakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) setelah konsumsi ARV adalah mual dan muntah. Hal ini dapat menurunkan nafsu makan dan memengaruhi berat badan.

Apabila merasakan mual dan muntah, disarankan untuk makan dengan porsi kecil, ringan, dan sering. Misalnya, sajikan buah dan sayur dalam bentuk smoothie segar atau makan biskuit. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air mineral yang cukup. Selain itu, minum jahe hangat bisa membantu perut lebih nyaman.

Baca Juga: Virus HIV Bisa Memicu Demensia? Ini 5 Faktanya 

2. Tubuh terasa lelah 

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Tim Samuel)

Kelelahan bisa terjadi setelah penatnya beraktivitas seharian. Namun, keluhan ini juga dirasakan bagi ODHA yang mengonsumsi ARV. Jika merasakan lelah berlebihan, apa yang harus dilakukan?

Mulai dari memperbaiki pola makan dapat memengaruhi peningkatan energi. Pilih makanan yang kaya kan nutrisi, hindari konsumsi alkohol, dan tidak merokok. Penerapan sleep hygiene dan buat jadwal istirahat membantu kualitas tidur. Selain itu, latih tubuh dengan berolahraga rutin supaya tubuh tetap bugar dan sehat.

3. Diare 

ilustrasi diare (pexels.com/Sora Shimazaki)

Manfaat terapi ARV lebih besar daripada efek samping yang dirasakan. Obat ARV membantu ODHA menjalankan hidup lebih berkualitas. Dilansir Medical News Today, efek samping yang mungkin terjadi yaitu diare, mulut kering, sakit kepala, kelelahan, dan ruam.

Bagaimana penanganan diare pada ODHA? Kebutuhan cairan tubuh perlu diisi ulang dengan memenuhi asupan cairan yang cukup. Hindari makanan pedas, makanan tinggi serat, dan produk olahan susu.

4. Sakit kepala 

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Liza Summer)

Sebuah studi dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat menjelaskan efek samping terapi ARV yaitu sakit kepala dan keluhan pusing. Walaupun beberapa orang merasakan efek samping tersebut, tetapi dukungan orang terdekat dinilai penting untuk kepatuhan terapi ARV.

Apabila timbul rasa pusing, pilihan istirahat dari aktivitas menjadi solusi terbaik. Lingkungan kondusif seperti tidak ada suara bising, penambahan aromaterapi, serta cahaya ruangan redup dapat membantu.

Baca Juga: Mengenal 4 Tahap Infeksi pada Anak-anak dengan HIV/AIDS

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya