TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Mitos dan Fakta tentang Kanker Mulut, Ketahui Kebenarannya

Apakah cuma perokok yang bisa terkena kanker mulut?

ilustrasi pemeriksaan mulut (freepik.com/freepik)

Kanker mulut adalah kanker yang berkembang di jaringan mulut atau tenggorokan. Sebagian besar berkembang di sel skuamosa yang ditemukan di mulut, lidah, dan bibir.

Kanker mulut paling sering ditemukan setelah menyebar ke kelenjar getah bening di leher. Salah satu faktor risiko terbesar untuk kanker mulut adalah penggunaan tembakau, termasuk merokok, cerutu, dan pipa, serta tembakau kunyah.

Orang yang mengonsumsi alkohol dan tembakau dalam jumlah besar memiliki risiko yang lebih besar, terutama jika kedua produk tersebut digunakan secara teratur. Di samping itu, informasi mengenai kanker mulut juga perlu diperhatikan dan dicermati agar tidak salah kaprah. Mari kupas tuntas mitos kesehatan seputar kanker mulut beserta faktanya.

1. "Kanker mulut bukanlah penyakit serius"

ilustrasi kanker mulut (freepik.com/eddows_animator)

Faktanya, kanker mulut, seperti halnya kanker lainnya, bisa menyebabkan kematian bila tidak terdiagnosis dini dan mendapat penanganan.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia, diperkirakan terdapat 657.000 kasus baru kanker rongga mulut dan faring setiap tahunnya, dan lebih dari 330.000 kematian.

Kanker rongga mulut termasuk bagian utama dari bibir, rongga mulut, nasofaring, dan faring dan memiliki beban yang sangat tinggi di Asia Tengah dan Selatan karena paparan faktor risiko.

Baca Juga: 7 Risiko Kesehatan Serius jika Kamu Tak Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

2. "Hanya perokok yang dapat mengalami kanker mulut"

ilustrasi perokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut American Cancer Society, laki-laki dua kali lebih berisiko mengembangkan kanker mulut, dengan risiko tertinggi pada usia di atas 50 tahun. Diperkirakan bahwa 50.000 orang di Amerika Serikat terdiagnosis kanker mulut tahun 2019.

Faktor risiko mengembangkan kanker mulut di antaranya:

  • Penggunaan produk tembakau dalam bentuk apa pun
  • Konsumsi tinggi alkohol
  • Sering mengunyah buah pinang
  • Jarang makan sayur dan buah
  • Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, misalnya gigi berlubang yang tidak ditangani
  • Paparan sinar matahari terus-menerus, misalnya pekerja lapangan

Sementara itu, penyakit yang diduga meningkatkan risiko kanker mulut di antaranya:

  • Herpes mulut
  • Infeksi human papillomavirus (HPV)
  • Penyakit yang menurunkan imunitas seperti HIV/AIDS
  • Penyakit genetik tertentu, misalnya anemia Fanconi atau diskeratosis kongenital

Jadi, merokok bukanlah satu-satunya faktor risiko terjadinya kanker mulut.

3. "Kanker mulut hanya menyerang lansia"

ilustrasi lansia (freepik.com/photoroyalty)

Meskipun sebagian besar kasus kanker mulut ditemukan pada pasien berusia 50 tahun atau lebih, tetapi tidak semua jenis kanker mulut terkait dengan usia.

Karena hubungan yang ditemukan baru-baru ini antara kanker mulut dan HPV yang ditularkan secara seksual, ada peningkatan jumlah pasien yang lebih muda. Selain itu, pada usia muda terdapat pula tren konsumsi tembakau tanpa asap.

4. "Tanda-tanda kanker mulut sangat mudah dikenali"

pemeriksaan mulut untuk screening kanker mulut (mosaicdentistrytx.com)

Faktanya, sering kali kanker mulut dan tenggorokan bersarang di tempat yang sulit dikenali atau diketahui, seperti amandel, kelenjar getah bening, dan pangkal lidah. Untuk itu, lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi supaya dapat mendeteksi ketidaknormalan yang mengarah ke kanker atau penyakit lainnya.

Dilansir beberapa sumber, gejala kanker mulut yang paling umum di antaranya:

  • Pembengkakan atau penebalan, benjolan, bintik kasar/kerak/atau area yang terkikis pada bibir, gusi, atau area lain di dalam mulut
  • Perkembangan bercak putih, merah, atau berbintik-bintik (putih dan merah) di mulut
  • Pendarahan di mulut yang tidak bisa dijelaskan
  • Mati rasa, kehilangan kemampuan mengecap, atau nyeri atau ketidaknyamanan yang tidak dapat dijelaskan di area wajah, mulut, atau leher
  • Nyeri terus-menerus di wajah, leher, atau mulut yang mudah berdarah dan tidak sembuh dalam waktu 2 minggu
  • Rasa sakit atau terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di bagian belakang tenggorokan
  • Kesulitan mengunyah atau menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang atau lidah
  • Suara serak, sakit tenggorokan kronis, atau perubahan suara
  • Sakit telinga
  • Perubahan cara gigi atau gigi palsu saling menempel
  • Penurunan berat badan drastis
  • Mengalami sariawan yang berlangsung lama dan tak kunjung sembuh
  • Sakit di area lidah
  • Rahang terasa kaku atau sakit hingga kesulitan saat bicara
  • Gigi goyang tanpa sebab
  • Bau mulut persisten

5. "Hanya pasien berisiko tinggi yang diskrining untuk kanker mulut"

ilustrasi pemeriksaan dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Faktanya, skrining untuk kanker mulut adalah bagian dari pemeriksaan gigi orang dewasa yang komprehensif dan standar. Nantinya, dokter gigi akan memeriksa mulut, lidah, tenggorokan, dan kelenjar getah bening, apakah ada benjolan, luka, atau perubahan warna. Skrining ini tidak invasif dan tidak melibatkan radiasi.

Jika dokter gigi menemukan tanda-tanda kanker, maka pasien akan direkomendasikan untuk melakukan biopsi atau merujuk pasien ke dokter spesialis.

Baca Juga: 7 Penyakit Mulut yang Paling Umum Terjadi, Ketahui Cara Mengobatinya!

Verified Writer

Sherly Naswa S

Hobi makan cita-cita kurus:v

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya