TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peduli sejak Dini, 5 Hal tentang Mastektomi yang Harus Kamu Tahu 

Simak ulasannya di sini ... #ANGPOIN #IDNTimesHealth

ilustrasi perempuan (unsplash.com/National Cancer Institute)

Mastektomi adalah pengangkatan sebagian atau seluruh payudara. Operasi ini juga melibatkan pengangkatan jaringan dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Jenis mastektomi yang dibutuhkan seorang perempuan juga berbeda-beda, tergantung dari stadium dan jenis kanker payudara yang diderita.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000) berada di urutan 8 di Asia Tenggara dan urutan ke 23 di Asia. Sementara, untuk angka kejadian kanker untuk perempuan, di posisi teratas diisi oleh kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100 ribu penduduk.

Dengan mengetahui tentang opsi mastekromi, rekonstruksi payudara, risiko, maupun pemulihannya, kamu bisa lebih peduli dan waspada tentang keadaan tubuhmu sendiri dan orang-orang yang kamu kasihi. Dilansir Healthgrades, berikut ini lima hal penting terkait mastektomi yang sudah IDN Times Community rangkum.

1. Ada dua alasan utama untuk melakukan mastektomi 

ilustrasi perempuan (unsplash.com/Dainis Graveris)

Alasan pertama adalah pengobatan umum dari kanker payudara dan yang kedua adalah profilaksis atau pencegahan sebelum sebuah penyakit terjadi. Mastektomi biasanya dipilih sebagai jalan keluar bagi perempuan dengan risiko kanker payudara tinggi dengan riwayat keluarga (keturunan) penyakit tersebut atau mendapat hasil tes positif untuk mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.

Untuk diketahui, gen BRCA1 dan BRCA2 bertugas mempertahankan stabilitas DNA dalam mengontrol pertumbuhan sel. Namun, jika gen tersebut bermutasi, fungsinya juga akan terganggu. Itu sebabnya, perempuan dengan hasil positif untuk mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 berisiko lebih tinggi menderita kanker payudara dibanding perempuan lainnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Grounding untuk Kesehatan Fisik dan Jiwa, Dekat dengan Alam!

2. Jenis prosedur mastektomi 

ilustrasi perempuan (unsplash.com/Aleksandra Sapozhnikova)

Dilansir Health Grades, jenis mastektomi yang dibutuhkan tergantung pada stadium dan jenis kanker payudara yang penderita miliki. Semakin besar penyebaran sel kanker, semakin banyak payudara dan jaringannya yang harus diangkat juga.

Ada mastektomi parsial atau yang dikenal dengan lumpektomi, yang merupakan pengangkatan kanker di area kecil jaringan payudara normal di sekitarnya. Sementara, mastektomi radikal berarti mengangkat seluruh payudara, termasuk jaringan di dalamnya, puting susu, areola, kulit, kelenjar getah bening ketiak, dan otot.

3. Risiko dan kemungkinan komplikasi dari mastektomi 

ilustrasi logo breast cancer (unsplash.com/Angiola Harry)

Kebanyakan mastektomi memiliki hasil yang baik. Namun, ada kemungkinan reaksi terhadap anestesi, pendarahan, pembekuan darah, dan infeksi. Ini berlaku untuk operasi apa pun, tidak hanya mastektomi saja. Komplikasi potensial dari mastektomi termasuk kerusakan organ atau saraf, masalah jaringan, dan limfedema.

Limfedema adalah pembengkakan parah pada lengan yang dapat terjadi setelah mastektomi radikal atau yang juga mengangkat kelenjar getah bening.

4. Waktu pemulihan dari mastektomi 

ilustrasi pemeriksaan payudara (unsplash.com/National Cancer Institute)

Waktu pemulihan tergantung pada jenis mastektomi. Usia, kesehatan, dan jenis operasi juga berpengaruh dalam waktu pemilihan pascamastektomi. Ini merupakan proses bertahap. Pastinya, perlu waktu yang cukup untuk membuat penderita merasa kembali normal setelah operasi.

Pemulihan penuh dapat memakan waktu selama 4 sampai 8 minggu. Sementara, bagi perempuan yang memilih untuk melakukan rekonstruksi payudara di saat yang sama bisa memperpanjang waktu pemulihan tersebut.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Pemeriksaan untuk Memastikan Kesehatan Jantung

Verified Writer

Stella Azasya

A chronic daydreamer || IG: @stellaazasya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya