TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis, Hipertensi Salah Satunya

Hipertensi, diabetes, hingga usia bisa menjadi faktor risiko

ilustrasi ginjal (freepik.com/jcomp)

Penyakit ginjal kronis adalah penyakit dengan kondisi ginjal rusak dan kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah.

Pada tahap awal penyakit, kebanyakan orang tidak memiliki gejala. Namun, ketika penyakit makin parah, limbah dapat menumpuk di darah dan memunculkan beberapa gejala, seperti tekanan darah tinggi, anemia, tulang lemah, gizi buruk, hingga kerusakan saraf. 

Karena ginjal sangat penting untuk banyak fungsi tubuh, adanya penyakit pada ginjal juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Bila sampai mengalami gagal ginjal dan ini tidak ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan gagal ginjal stadium akhir yang butuh penanganan lebih lanjut, seperti cuci darah rutin atau transplantasi ginjal.

Tentunya kamu tak mau sampai mengalaminya, kan? Maka dari itu, cegah dari sekarang. Ada hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Diabetes meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis

ilustrasi alat cek kadar gula (unsplash.com/Diabetesmagazijn.nl)

Diabetes adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah karena tubuh tidak mampu menghasilkan atau menggunakan insulin. Insulin merupakan hormon yang berguna untuk regulasi gula darah. Diabetes merupakan faktor terbesar dalam meningkatnya risiko terjadinya gangguan ginjal.

Jenis penyakit ginjal yang termasuk dalam komplikasi diabetes (nefropati diabetik), terjadi karena kadar gula darah tinggi yang merusak ginjal. Sekitar 40 persen orang dengan diabetes mengembangkan nefropati diabetik dan menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronis. 

Ginjal terdiri dari banyak pembuluh darah yang bernama glomeruli. Terlalu banyak kadar gula di dalam darah akan merusak pembuluh darah tersebut. Jika ginjal sudah rusak akibat diabetes, akan sulit bagi ginjal untuk menjalankan fungsinya dengan normal. Apabila tidak ditangani, nefropati diabetik akan berkembang menjadi penyakit ginjal kronis.

Baca Juga: Kadar Kreatinin yang Tinggi Dapat Merusak Ginjal, Waspadai Ya!

2. Pasien hipertensi berisiko terkena penyakit ginjal kronis

ilustrasi hipertensi (unsplash.com/Mufid Majnun)

Orang dengan hipertensi memiliki risiko tinggi terkena penyakit ginjal kronis. Diperkirakan, sebanyak 1 dari 4 orang yang menderita penyakit ginjal kronis disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi adalah penyakit dengan kondisi tekanan darah di atas 130/80 mmHg dengan pemeriksaan berulang.

Ginjal terdiri dari pembuluh darah kecil yang membantu membersihkan darah. Ketika tekanan darah tinggi, darah mengalir melalui pembuluh darah ini dengan kekuatan besar. Hal Ini dapat membahayakan pembuluh darah ini dan menyebabkan penyakit ginjal.

Di sisi lain, tekanan darah tinggi juga bisa menjadi gejala penyakit ginjal kronis. Ginjal membantu tubuh untuk mengontrol tekanan darah. Ketika tekanan darah tinggi merusak ginjal, maka ginjal tidak mampu mengontrol tekanan darah dengan semestinya.

3. Riwayat keluarga juga menjadi faktor risiko penyakit ginjal kronis

ilustrasi keluarga (unsplash.com/Nathan Anderson)

Bila ada riwayat penyakit ginjal kronis dalam keluarga (orang tua, kakek dan nenek, atau saudara kandung), maka kamu lebih mungkin mengalaminya juga. Ini karena adanya gen yang diturunkan, dan gen tersebut dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit ginjal kronis.

Meskipun begitu, adanya riwayat penyakit tersebut dalam keluarga bukan berarti kamu pasti mengalaminya. Dengan menjalani gaya hidup sehat, ini dapat membantu melawan gen yang meningkatkan risiko penyakit.

Risiko terkena penyakit ginjal kronis bisa diminimalkan dengan melakukan gaya sehat seperti mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, diet rendah garam dan lemak, tidak merokok, menjaga berat badan, dan rutin olahraga.

4. Lansia rentan terkena hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis

ilustrasi lansia (unsplash.com/\Philippe Leone)

Usia di atas 60 tahun atau lansia merupakan faktor risiko penyakit ginjal. Ini karena makin tua usia, ginjal pun mengalami penurunan fungsi, sehingga tidak dapat bekerja sebaik saat usia masih muda.

Saat usia lebih dari 60 tahun, seseorang juga akan rentan mengembangkan diabetes dan hipertensi, dua penyakit yang bisa berkembang menjadi gagal ginjal bila tidak dikelola dengan baik.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Obat yang Dapat Merusak Kesehatan Ginjal

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya