Kenali Masturbasi Infantil: Apakah Berbahaya?
Sering dikira gejala epilepsi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masturbasi adalah rangsangan diri pada alat kelamin untuk mencapai gairah dan kenikmatan seksual, biasanya sampai pada titik orgasme (klimaks seksual). Secara umum masturbasi sering dilakukan pada usia remaja, yaitu sebanyak 90-94% remaja laki-laki dan 50-60% perempuan.
Meskipun dulu dianggap sebagai suatu penyimpangan dan pertanda masalah mental, masturbasi kini dianggap sebagai aktivitas seksual yang normal dan sehat yang menyenangkan, memuaskan, dapat diterima, dan aman. Hal ini merupakan cara yang baik untuk merasakan kenikmatan seksual.
Masturbasi hanya dianggap sebagai masalah jika menghambat aktivitas seksual dengan pasangan, dilakukan di depan umum, atau menyebabkan stres yang signifikan bagi orang tersebut. Namun bagaimana bila masturbasi dilakukan oleh anak bahkan balita? Apakah wajar? Yuk simak penjelasannya.
1. Pengertian masturbasi infantil
Masturbasi dapat dilakukan oleh bayi dan anak-anak, atau dikenal dengan istilah masturbasi infantil, yang mana pertama kali dilaporkan oleh Still pada tahun 1909. Hal ini ditandai dengan stimulasi diri pada alat kelamin yang sering dikaitkan dengan postur dan gerakan yang tidak biasa seperti menggeliat yang biasanya dimulai pada masa bayi.
Dokter anak pada umumnya menyadari fakta bahwa adanya aktivitas masturbasi pada bayi dan anak-anak namun sulit untuk mengenalinya karena seringkali tidak menunjukkan stimulasi langsung pada alat kelamin.
Baca Juga: Masturbasi Bisa Bikin Muka Jerawatan? Ini Fakta Medisnya
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Berhenti Masturbasi Berlebihan, Kendalikanlah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.