Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatan

Waspadai bahaya janin terlilit tali pusat atau nuchal cord

Janin terlilit tali pusat atau dikenal sebagai nuchal cord adalah salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada kehamilan. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terdeteksi dokter saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG.

Apakah kondisi ini dapat membahayakan bayi? Apa saja penyebab dan gejalanya yang harus diwaspadai? Buat kamu yang ingin hamil atau sedang hamil, yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Apa itu nuchal cord?

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi janin (medicalnews.com)

Menurut laporan dalam jurnal Maternal Health, Neonatology and Perinatology tahun 2017, nuchal cord terjadi ketika tali pusat melilit leher janin 360 derajat. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10-29 persen janin dan angka kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. 

Sebagian besar tidak terkait dengan morbiditas dan mortalitas perinatal. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tali pusat dapat memengaruhi hasil persalinan dengan kemungkinan efek jangka panjang pada bayi.

Nuchal cord lebih mungkin menyebabkan masalah jika tali pusat terlilit erat di leher, dengan efek tali pusat yang rapat secara konseptual mirip dengan pencekikan.

Kompresi tali pusat karena tali pusar yang ketat dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah pada vena umbilikalis berdinding tipis, sementara darah bayi terus dipompa keluar dari bayi melalui arteri umbilikalis berdinding tebal yang menyebabkan hipovolemia (kondisi kekurangan volume cairan ekstraseluler), asidosis (keadaan patologis akibat penimbunan asam atau kehilangan alkali dalam darah dan jaringan tubuh), dan anemia.

Beberapa dari bayi memiliki ciri fisik sekunder akibat tali pusar ketat yang berbeda dari yang terlihat pada asfiksia (kematian karena kekurangan udara) lahir.

2. Gejala

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi ibu hamil (pexels.com/Freestocks)

Mengutip Parenthood, tidak ada gejala yang jelas dari nuchal cord. Tidak akan ada perubahan pada tubuh atau gejala kehamilan, sehingga tidak mungkin seorang ibu bisa mengetahui apakah janin dalam kandungan terlilit tali pusat.

Yang bisa dilakukan adalah memperhatikan frekuensi pergerakan bayi setiap harinya. Bila frekuensinya melemah, maka ibu bisa menyadarinya dan segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: 5 Fakta Sacral Dimple, Lesung Pipit di Bokong Bayi, Pernah Lihat?

3. Penyebab dan faktor risiko

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi persalinan (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Dilansir Healthline, "akrobat" janin di perut adalah penyebab utama ia terlilit tali pusat. Meski begitu, ada pula beberapa faktor penyebab lain yang perlu diwaspadai.

Tali pusat yang sehat berisi zat mirip jeli yang disebut dengan jeli Wharton, yang fungsinya adalah sebagai "airbag" alami. Jeli ini menjaga tali tetap bebas, sehingga bayi tetap aman tanpa peduli seberapa sering ia menggeliat dan membalikkan tubuhnya di dalam perut. Namun, beberapa tali pusat memiliki jeli Wharton yang tidak mencukupi, sehingga lebih mungkin mengalami nuchal cord.

Nuchal cord juga bisa terjadi jika:

  • Hamil bayi kembar
  • Memiliki cairan ketuban yang berlebihan
  • Tali pusat yang panjang
  • Struktur tali pusat yang buruk

Nuchal cord tidak bisa dicegah dan ini bukan disebabkan oleh apa pun yang dilakukan ibu hamil.

Kondisi ini hampir tidak pernah berbahaya. Bila ini terjadi, sang ibu kemungkinan tidak akan diberi tahu saat persalinan, kecuali terdapat komplikasi. Bayi bisa terlilit tali pusat di leher beberapa kali dan masih dalam kondisi baik-baik saja.

Menurut laporan dalam Journal of Perinatology tahun 2013, sekitar 1 dari 2.000 kelahiran akan memiliki simpul di tali pusat, dalam hal ini ada beberapa risiko terkait. Bahkan dalam kasus ini, lilitan kencang hingga bisa berbahaya sangat jarang terjadi. Meski demikian, lilitan yang memutus aliran darah dapat mengancam nyawa bayi.

4. Klasifikasi

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi persalinan bayi (unsplash.com/Patricia Prudente)

Dilansir Radiopaedia, menurut sistem klasifikasi Giacomello, nuchal cord terdiri dari dua jenis:

  • Tipe A: lilitan yang melingkari leher dalam pola geser bebas. Pola lilitan ini bisa terlepas dengan sendirinya.
  • Tipe B: lilitan yang melingkari leher dalam pola terkunci. Pola lilitan ini tidak bisa terlepas dengan sendirinya dengan potensi morbiditas atau mortalitas janin.

5. Perawatan

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi cek USG kehamilnan (healthline.com)

Seperti yang dijelaskan di laman Medical News Today, nuchal cord tidak menunjukkan gejala fisik. Kecuali jika janin memiliki detak jantung yang tidak normal atau kesulitan bernapas dan mendapat oksigen, nuchal cord biasanya hanya ditemukan selama USG rutin.

Kecuali jika dokter merasa ada alasan untuk khawatir, tidak ada perawatan atau pengujian tambahan yang disarankan.

Hingga saat ini belum ada cara untuk mencegah maupun menangani nuchal cord. Dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan sesar bila merasa bayi mengalami kesulitan atau kesehatan sang ibu mungkin terpengaruh oleh persalinan pervaginam. Namun, kasus seperti ini tergolong jarang.

Kebanyakan perempuan tidak perlu persiapan khusus bila mengetahui bayinya terlilit tali pusat. Bila merasa khawatir, diskusikan dengan dokter.

Pemantauan janin dengan USG dapat membantu mencegah komplikasi, tetapi ini tidak akan mengubah hasil persalinan atau potensi komplikasi.

6. Risiko komplikasi

Nuchal Cord: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi bayi baru lahir (unsplash.com/Christian Bowen)

Komplikasi akibat bayi terlilit tali pusat sangat jarang terjadi. Jadi, sangat penting untuk mengelola stres. Diskusikan masalah atau kekhawatiran apa pun dengan dokter, sehingga mereka dapat membantu menenangkan pikiran sang ibu.

Komplikasi yang paling sering terjadi umumnya muncul selama persalinan. Tali pusat bisa tertekan selama kontraksi, yang mana ini mengurangi jumlah darah yang dipompa ke bayi, sehingga dapat menyebabkan detak jantung bayi menurun.

Dengan pemantauan yang tepat, tim medis akan mendeteksi masalah ini dan, dalam sebagian besar kasus, bayi terlahir tanpa komplikasi dari nuchal cord. Bila detak jantung bayi terus menurun dan sang ibu sudah mencoba melahirkan dalam posisi yang lebih efektif, mungkin nantinya dokter akan menyarankan persalinan sesar darurat.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tali pusat juga dapat menyebabkan penurunan gerakan janin, penurunan perkembangan jika terjadi di awal kehamilan, atau persalinan yang lebih rumit.

Nuchal cord adalah kondisi umum dan jarang menjadi alasan untuk khawatir. Bila dokter menemukan kondisi janin terlilit tali pusat, baiknya tak perlu terlalu khawatir. Stres tambahan malah tidak baik untuk sang ibu dan janinnya. Bicarakan dengan dokter bila punya kekhawatiran seputar diagnosis nuchal cord.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahir

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya