Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatan

Merupakan infeksi virus dan sering dikira campak

Anak sangat rentan terserang berbagai masalah kesehatan. Salah satu penyakit yang sering dialami anak adalah roseola. Roseola adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus, yang muncul sebagai demam diikuti dengan ruam kulit yang khas.

Sering dikira campak, berikut ini ulasan seputar roseola yang wajib diketahui khususnya oleh para orang tua.

 1.  Apa itu roseola?

Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatanilustrasi ruam kulit pada roseola (aboutkidshealth.ca)

Dilansir Medscape, roseola adalah penyakit anak yang umum terjadi. Penyebabnya adalah infeksi primer human herpes virus 6 (HHV-6), meskipun virus herpes tipe 7 juga bisa menyebabkannya.

Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Penyakit ini juga dikenal sebagai "penyakit keenam" atau sixth diseaseexanthem subitum, dan roseola infantum.

Roseola biasanya ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan ruam khas saat demam turun.

Meski jarang, orang dewasa pun juga bisa terkena roseola bila belum pernah terinfeksi saat masih kanak-kanak. Penyakit ini umumnya lebih ringan pada orang dewasa, tetapi mereka tetap bisa menularkannya ke anak-anak.

2. Gejala

Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatanilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Keira Burton)

Dilansir Healthline, gejala paling umum roseola adalah demam tinggi secara tiba-tiba dan diikuti dengan kemunculan ruam. Demam dianggap tinggi bila suhu tubuh anak mencapai antara 38,8 hingga 40,5 derajat Celcius.

Ruam yang muncul berwarna merah muda, bisa datar atau menonjol di permukaan kulit. Ruam biasanya dimulai di perut lalu menyebar ke wajah, lengan, dan kaki. Ciri khas ruam ini adalah tanda bahwa virus berada di akhir perjalanannya.

Gejala lain roseola pada anak termasuk:

  • Lekas marah
  • Pembengkakan di kelopak mata
  • Nyeri telinga
  • Penurunan nafsu makan
  • Pembengkakan kelenjar 
  • Diare ringan
  • Sakit tenggorokan atau batuk ringan
  • Kejang demam, yaitu kejang karena demam tinggi

Saat anak terpapar virus penyebab roseola, bisa butuh waktu sekitar 5 hingga 15 hari sebelum gejala berkembang.

Beberapa anak bisa terpapar virus tetapi tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Baca Juga: Dewi Perssik Mengalami Ruam karena COVID-19, Ini Penjelasannya!

3. Penyebab

Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatanilustrasi virus HHV-6 dan HHV-7 (cdc.gov)

Dilansir Mayo Clinic, penyebab paling umum roseola adalah HHV-6, meskipun HHV-7 juga bisa menyebabkannya.

Seperti penyakit virus lainnya, seperti flu biasa, roseola menyebar dari orang ke orang melalui kontak dengan sekresi pernapasan atau air liur orang yang terinfeksi. Misalnya, anak sehat yang berbagi cangkir dengan anak yang mengidap roseola dapat tertular virus.

Roseola menular bahkan jika tidak ada ruam. Artinya, kondisi tersebut dapat menyebar saat anak yang terinfeksi hanya demam, bahkan sebelum anak tersebut jelas menderita roseola. Perhatikan tanda-tanda roseola jika anak pernah berinteraksi dengan anak lain yang menderita penyakit tersebut.

Tidak seperti cacar air dan penyakit virus pada masa kanak-kanak lainnya yang menyebar dengan cepat, roseola jarang menyebabkan wabah di seluruh komunitas. Infeksi dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.

4. Faktor risiko

Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatanilustrasi bayi demam (babymegs.com)

Kebanyakan anak akan terjangkit roseola pada usia muda. Mereka yang berisiko lebih besar adalah usia 6 hingga 15 bulan, ketika sistem kekebalan tubuh anak belum mengembangkan antibodi untuk melawan virus, karena penyakit ini terjadi setelah terpapar virus.

Anak yang usianya di bawah 6 bulan mungkin masih dilindungi oleh antibodi ibunya yang diteruskan kepadanya selama masa kehamilan.

5. Diagnosis dan pengobatan

Roseola: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (pexels.com/Anna Shvetsa)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter mengecek riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan. Diagnosis roseola sering kali tidak pasti sampai demam turun dan ruam muncul, sehingga dokter dapat memesan tes untuk memastikan bahwa demam tidak disebabkan oleh jenis infeksi lain.

Dilansir KidsHealth, roseola umumnya tidak membutuhkan pengobatan dari dokter. Namun, bila iya, kebanyakan pengobatannya akan berfokus pada menurunkan demam. Antibiotik tidak dapat mengobati penyakit ini karena penyebabnya adalah virus, bukan bakteri.

Untuk pengobatan di rumah, asetaminofen atau ibuprofen bisa membantu meredakan demam. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak yang mengalami penyakit akibat virus karena penggunaannya telah dihubungkan dengan sindrom Reye, yang mana dapat menyebabkan gagal hati dan kematian.

Beberapa orang tua memandikan anaknya dengan spons hangat untuk mengurangi demam, tetapi hingga kini belum ada bukti bahwa cara ini efektif. Faktanya, mengelap anak dengan spons bisa membuatnya tak nyaman. Jangan pernah memandikan anak yang sedang sakit roseola dengan air dingin atau membersihkan tubuhnya dengan alkohol.

Untuk mencegah dehidrasi akibat demam, pastikan anak untuk minum cairan bening seperti air putih dengan es batu atau cairan elektrolit untuk anak. ASI dan susu formula juga bisa membantu mencegah dehidrasi.

Umumnya anak bisa kembali beraktivitas normal saat demam sudah hilang setidaknya selama 24 jam, dan saat gejala lainnya juga telah sirna. Roseola menular selama fase demam, tetapi tidak jika anak hanya mengalami ruam.

Jika seseorang dalam keluarga mengidap roseola, penting untuk sering-sering mencuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit. Bantu anak untuk segera pulih dengan memastikannya cukup istirahat dan tetap terhidrasi. Kebanyakan anak akan pulih dalam waktu seminggu setelah gejala pertama demam.

Itulah fakta medis seputar roseola. Walaupun umum tak membutuhkan pengobatan dokter, tetapi segera bawa anak ke dokter bila anak demam lebih dari 39,4 derajat Celcius, demam berlangsung lebih dari seminggu, ruam menetap tanpa perbaikan selama lebih dari 3 hari.

Baca Juga: Ruam Kulit Setelah Olahraga? Mungkin Kamu Kena Cholinergic Urticaria

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya