ilustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)
Mengobati anemia defisiensi besi pada anak adalah perpaduan antara suplemen dan makanan. Bisa memakai tetes atau pil zat besi yang diminum selama beberapa bulan. Disarankan untuk diminum saat perut kosong atau dengan jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan.
Agar lebih efektif, padukan dengan pola makan kaya akan zat besi. Sumbernya bisa didapat dari daging merah (sapi, babi, domba, hati, dan jeroan), unggas (ayam, bebek, kalkun), dan ikan (termasuk kerang, tiram, sarden, dan ikan teri). Jangan lupa sayuran hijau (sawi, brokoli, kubis, dan kangkung), kacang-kacangan (kacang hijau, kacang polong, dan kacang panggang kaleng), serta karbohidrat (roti gandum, pasta, sereal, dan nasi).
Hindari konsumsi suplemen zat besi dengan susu dan teh, karena bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerapnya.
Sebagai langkah pencegahan, AAP menganjurkan untuk memberi suplemen zat besi setiap hari pada bayi hingga mereka bisa makan makanan kaya zat besi. Sementara, bayi yang diberi susu formula tidak memerlukan suplemen zat besi.
Nah, itulah pemaparan lengkap seputar anemia defisiensi besi pada anak, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga cara mengatasi dan mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat!