Antibiotik Bisa Cegah COVID-19? Cek Faktanya di sini!
Virus corona atau COVID-19 sudah menjadi pandemi yang meresahkan masyarakat dunia. Vaksinnya pun masih dalam pengembangan. Lantas, apakah COVID-19 bisa dicegah dengan minum antibiotik? Apa kata WHO tentang hal ini, ya? Yuk, kita bahas!
1. Melawan bakteri, bukan virus
Dalam situs resminya, WHO menyampaikan kalau antibiotik itu hanya untuk melawan infeksi bakteri, bukan virus. Sementara itu, COVID-19 sendiri disebabkan oleh virus. Jadi, udah pasti antibiotik gak bisa mencegah ataupun mengobati COVID-19.
2. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan COVID-19
WHO juga menyampaikan melalui situs resminya bahwa belum ada obat yang terbukti bisa menyembuhkan COVID-19. Berbagai tindakan mengobati diri sendiri dengan obat, termasuk antibiotik atau vaksin, gak direkomendasikan oleh WHO. Disampaikan oleh WHO bahwa beberapa obat dan vaksin masih dalam tahap uji klinis.
3. Bahaya mengonsumsi antibiotik berlebihan
Mengonsumsi antibiotik berlebihan bisa menyebabkan resistensi antibiotik, suatu kondisi saat bakteri tidak dapat dimatikan dengan antibiotik. Tahun lalu, WHO mengatakan bahwa resistensi antibiotik jadi salah satu dari sepuluh ancaman kesehatan global. Bahkan, tahun lalu, ada 700 ribu kematian yang disebabkan oleh resistensi antibiotik.
Maka dari itu, jangan konsumsi antibiotik sembarangan. Harus ada anjuran dari dokter mengenai dosis dan jangka waktu penggunaan antibiotik.
4. Cuci tangan merupakan cara terbaik mencegah COVID-19
Ada cara lain yang lebih efektif dalam melawan dan mencegah COVID-19 yaitu dengan rajin cuci tangan. Selain itu, pastikan kamu menutup mulut dan hidung dengan siku yang terlipat atau tisu saat batuk atau bersin.
5. Jangan lupa physical distancing, ya!
Cara lainnya untuk mencegah COVID-19 dengan physical distancing. Pastikan kamu jaga jarak dengan yang lainnya sekitar 1-2 meter, ya! Usahakan gak ke luar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak.
Dengan adanya penyebaran COVID-19 ini, saatnya generasi muda dan anak bangsa tampil menyuarakan bahwa dengan prosedur yang tepat; sikap positif yang bukan saling menghakimi dan menjatuhkan; dan tidak saling menyalahkan dan terlibat pertengkaran politik.
Mari bahu-membahu melewati krisis ini tanpa memperuncing perbedaan politik dan SARA. Karena kita bersama, #IndonesiaKuat!
