ilustrasi rokok elektrik atau vape (freepik.com/Racool_studio)
Popcorn lung paling sering disebabkan oleh menghirup racun dalam jangka waktu lama, yang paling umum adalah diasetil. Beberapa racun lain yang terkait dengan penyebab popcorn lung adalah:
- Asetaldehida, ditemukan dalam ganja dan asap rokok elektronik.
- Formaldehida, bahan kimia yang sangat mengiritasi yang digunakan dalam perekat dan bahan bangunan serta dikeluarkan dari asap rokok elektronik.
- Asap oksida logam, produk sampingan dari pengelasan.
- Sulfur dioksida, dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
- Amonia.
- Klorin.
- Nitrogen oksida.
- Asam hidroklorik.
- Gas mustard, atau mustard belerang.
Selain paparan lingkungan, popcorn lung dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan parah, seperti respiratory syncytial virus (RSV), dan beberapa bentuk pneumonia atau bronkitis. Pasien yang menderita penyakit rematik, seperti artritis reumatoid, juga berisiko lebih tinggi terkena popcorn lung.
Selain itu, pasien transplantasi paru-paru berisiko terkena kondisi ini jika tubuh mereka menolak organ baru dan sekitar 50 persen penerima transplantasi paru mengalami kondisi tersebut dalam waktu lima tahun. Ini disebut sindrom bronkiolitis obliterans. Pasien transplantasi lainnya juga rentan, sekitar 10 persen orang yang menerima transplantasi sumsum tulang dari donor mengalami bronkiolitis obliterans dalam waktu lima tahun setelah prosedur transplantasi.
Bukti ngevape bisa menyebabkan popcorn lung
Tampaknya rokok elektronik dan perangkat vape berpotensi menyebabkan popcorn lung atau kondisi serupa. Peneliti Kanada melaporkan satu kasus cedera paru-paru pada tahun 2019 yang mirip dengan profil popcorn lung yang terkait dengan ganja dan vape nikotin.
Laporan ini muncul setelah puluhan cedera dan kematian di Amerika Serikat terkait dengan vitamin E asetat dalam cairan vape berbahan dasar ganja dan nikotin. Wabah ini, yang dijuluki penyakit paru-paru vaping, sesuai dengan profil kondisi yang berbeda dari kasus di Kanada, yaitu penyakit dengan jenis kerusakan paru-paru yang berbeda dengan yang terlihat pada popcorn lung.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia berbahaya yang terkait dengan popcorn lung terdapat dalam banyak jenis rokok elektronik dengan rasa, terutama yang memiliki rasa seperti buah dan permen yang mungkin menarik bagi perokok muda.
Dari 51 rokok elektrik rasa yang diuji, bahan kimia penyedap ditemukan pada 47 sampel dan diasetil secara spesifik pada 39 sampel (Journal Environmental Health Perspectives, 2015). Hal ini menunjukkan adanya potensi bahaya paparan bahan kimia melalui rokok elektronik yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru parah.