ilustrasi perawatan wajah (pexels.com/Kroshka Nastya)
Menurut Centers Disease of Control and Prevention (CDC), penularan HIV akibat vampire facial dikatakan terjadi pada tiga perempuan setelah melakukan perawatan di klinik spa ilegal di New Mexico, Amerika Serikat. Klinik tersebut dikatakan menyediakan praktik yang tidak aman, termasuk meninggalkan tabung darah tanpa label di meja.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa apa itu vampire facial bisa menularkan HIV. Selain itu, hal ini juga jadi kejadian pertama penularan HIV melalui prosedur suntikan kosmetik.
PRP alias vampire facial ini melibatkan jarum suntik dan darah. Penggunaan alat kesehatan yang tidak steril, termasuk penggunaan berulang, dapat menyebabkan penyebaran virus HIV.
Oleh karena itu, perawatan vampire facial ini tidak diperkenankan untuk beberapa kelompok individu dengan kondisi khusus. Individu tersebut di antaranya:
- Hepatitis C
- HIV dan AIDS
- Semua jenis kanker darah
- Penyakit kardiovaskular yang memerlukan pengencer darah
- Kanker kulit di area yang akan diobati.
Selain karena bisa menularkan virus tertentu, kondisi di atas pun memengaruhi trombosit. Oleh karenanya, tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan.
Meski demikian, apa itu vampire facial dikatakan banyak ahli tetap aman dilakukan, kok. Namun, kamu perlu memastikan mendapatkan tindakan di klinik terpercaya dengan penanganan yang steril.
Referensi:
American Academy of Dermatology Association. Diakses April 2024. Is Platelet- Rich Plasma The Secret to Younger-Looking Skin?
Garza Plastic Surgery + Aesthetic Solutions. Diakses April 2024. What is PRP Facial Treatment?
Forbes. Diakses April 2024. HIV Transmission Linked To Vampire Facials, CDC Says