Istilah gas air mata pasti sudah gak asing di telinga kita. Beberapa hari belakangan ini, kita mendengar istilah itu di mana-mana. Gas air mata kini selalu digunakan oleh aparat kepolisian untuk mengendalikan massa. Termasuk saat demo besar-besaran yang dilakukan rakyat Indonesia belakangan. Gas air mata sendiri pertama kali digunakan pada era Perang Dunia I. Pada konvensi Jenewa tahun 1993, penggunaan gas air mata pada peperangan bahkan dianggap sebagai tindakan ilegal. Meski begitu, sejumlah negara termasuk Indonesia masih menggunakannya hingga hari ini.
Meski gak mematikan, paparan gas air mata bisa jadi berbahaya, terutama pada individu yang memang memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Begitu pun dengan orang sehat, paparan gas air mata bisa menyebabkan sejumlah kondisi yang mengganggu. Jadi seberapa berbahaya gas air mata, dan apa yang terjadi jika kita terkena gas air mata? Simak proses kimiawi hingga cara menanganinya berikut ini.