Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bahan kimia berbahaya (unsplash.com/CDC)
ilustrasi bahan kimia berbahaya (unsplash.com/CDC)

Belum lama ini, viral cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyebut asam sulfat baik untuk ibu hamil. Gibran telah meminta maaf dan menyebut bahwa yang ia maksud adalah asam folat.

Asam sulfat sendiri merupakan asam keras yang tidak bisa dikonsumsi. Alih-alih manfaat, menelan bahan kimia ini akan menyebabkan berbagai bahaya bagi tubuh.

Berikut ini yang akan terjadi pada tubuhmu jika mengonsumsi asam sulfat.

1. Apa itu asam sulfat

ilustrasi asam sulfat (pexels.com/Martin Lopez)

Asam sulfat adalah cairan berminyak bening, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kendati tidak berbau, tetapi jika dipanaskan akan menimbulkan bau yang menyengat. Asam sulfat bisa larut dalam air dan alkohol, dan menghasilkan panas serta berkontraksi dengan kedua zat ini.

Diterangkan dalam laman The University of Kansas Health System, asam sulfat adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam industri. Asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, bahan peledak, zat warna, asam lainnya, dan lem. Bahan ini juga digunakan dalam pemurnian minyak bumi dan pengawetan logam.

2. Bahaya mengonsumsi asam sulfat

ilustrasi gangguan tiroid (freepik.com/katemangostar)

Asam sulfat bersifat korosif. Diterangkan oleh Public Health England, jika ditelan, ini akan mengiritasi dan menyebabkan luka bakar langsung pada mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan perut.

Ulserasi lambung mungkin cukup menyebabkan perforasi. Laring juga dapat terbakar sehingga menyebabkan edema, penyumbatan saluran napas, dan kesulitan membersihkan sekret bronkus.

Gejala yang dirasakan setelah menelan asam sulfat, meliputi:

  • Keluarnya air liur
  • Disfagia
  • Muntah
  • Perdarahan dan hematemesis
  • Sakit perut

3. Efek lain dari paparan asam sulfat

ilustrasi luka akibat paparan asam sulfat pada kulit (freepik.com/rawpixel.com)

Tidak hanya dikonsumsi, paparan asam sulfat dengan cara lainnya juga dapat menimbulkan efek negatif. Berikut efeknya dirangkum:

  • Paparan pada mata: Paparan asam sulfat dengan konsentrasi rendah menyebabkan iritasi, lakrimasi, dan konjungtivitis. Asam sulfat dengan konsentrasi lebih tinggi menyebabkan luka bakar pada kornea, kehilangan penglihatan, dan kemungkinan perforasi bola mata.
  • Paparan kulit: Paparan pada kulit dapat menyebabkan luka bakar nekrotik atau jaringan parut yang parah. Pada kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
  • Paparan melalui inhalasi: Menghirup asam sulfat dapat menimbulkan gejala rasa geli pada hidung dan tenggorokan, batuk, bersin, refleks bronkospasme, sesak napas, dan edema paru. Menghirup asam sulfat juga bisa menyebabkan kehilangan nyawa, yang biasanya disebabkan oleh gangguan sirkulasi mendadak, edema glotis, atau esofagus.

4. Pertolongan pertama

ilustrasi minum air putih (freepik.com/Freepik)

Jika kamu atau orang di sekitarmu tanpa sengaja menelan asam sulfat, jangan membuat orang tersebut muntah. Laman Mount Sinai menyarankan untuk segera memberikan air atau susu. Namun, jangan berikan air atau minuman apa pun jika orang tersebut mengalami gejala yang membuat sulit menelan. Gejala tersebut, meliputi muntah, kejang, atau penurunan tingkat kewaspadaan.

Jika bahan kimia tersebut mengenai kulit atau mata, bilas dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Jika asam sulfat tersebut terhirup, segera pindahkan ke tempat dengan udara segar.

Akhir kata, asam sulfat bukan hanya tidak bisa dikonsumsi, tetapi juga bisa berakibat fatal. Bahkan, paparan asam sulfat dengan cara apa pun bisa membahayakan.

Editorial Team