Angina biasanya terjadi karena penyakit jantung. Zat lemak (plak) menumpuk di arteri, menghalangi aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini memaksa jantung bekerja dengan lebih sedikit oksigen, yang menyebabkan rasa sakit. Kamu mungkin juga mengalami pembekuan darah di arteri jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Penyebab nyeri dada yang kurang umum meliputi:
- Penyumbatan di arteri utama paru-paru (emboli paru).
- Jantung membesar atau menebal (kardiomiopati hipertrofik).
- Penyempitan katup di bagian utama jantung (stenosis aorta).
- Pembengkakan selaput pembungkus jantung atau perikardium (perikarditis).
- Robeknya dinding aorta, arteri terbesar di tubuh (diseksi aorta).
Ada beberapa hal yang dapat membuat kamu lebih berisiko mengalami angina, seperti:
- Usia yang lebih tua.
- Riwayat keluarga penyakit jantung.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Diabetes.
- Kegemukan.
- Stres.
- Merokok.
- Minim olahraga.
Angina sering disalahartikan oleh penderitanya, terutama pada pasien dengan riwayat maag. Pemeriksaan lebih lanjut, seperti dengan elektrokardiogram, sangat membantu menyingkirkan kemungkinan nyeri dada disebabkan oleh hal lain.
Berikut hal-hal yang dapat mengurangi risiko terjadinya angin duduk:
- Rutin berolahraga.
- Konsumsi makanan sehat yang ramah buat jantung.
- Mengurangi asupan garam.
- Menjaga berat badan ideal, menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.
- Stop merokok.
Referensi
British Heart Foundation. Diakses pada Agustus 2024. Angina - Causes, symptoms & treatments.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. All About Angina.
Kementerian Kesehatan RSJPD Harapan Kita. Diakses pada Agustus 2024. Apa itu Angina?
Kemenkes RS Sardjito. Diakses pada Agustus 2024. Kenali Angina Pectoris.
Heartology Cardiovascular Hospital. Diakses pada Agustus 2024. Perbedaan Masuk Angin, Angin Duduk, dan Serangan Jantung.
British Heart Foundation. Diakses pada Agustus 2024. Why a diagnosis of angina could save your life.
WebMD. Diakses pada Agustus 2024. Angina (Ischemic Chest Pain)