ilustrasi minum obat (pixabay.com/pixabay)
Berbeda penyebab maka beda juga cara pengobatannya. Untuk influenza A, dikutip dari National Library of Medicine, cara yang paling tepat untuk mencegah dan mengendalikannya ada dua cara. Pertama dengan melakukan vaksinasi. Banyak negara telah merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi kepada anak usia 6 bulan ke atas setiap setahun sekali. Sementara cara kedua adalah meminum obat antivirus saat sudah terserang.
Di sisi lain, untuk COVID-19, pada fase awal bisa dilakukan pengobatan empiris atau simptomatik atau mengobati gejala yang muncul. Dua obat yang disetujui untuk pengobatan COVID-19 adalah remdesivir dan paxlovid yang merupakan obat antivirus. Namun, sebaiknya pergi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut agar tindakan yang dilakukan lebih tepat sasaran. Selain itu, jika sudah positif COVID-19, pasien harus melakukan isolasi mandiri dan istirahat penuh.
Apakah influenza A sama dengan COVID-19? Jawabannya adalah tidak, keduanya merupakan penyakit yang berbeda meskipun gejalanya cenderung mirip atau bahkan sama. Itulah kenapa, ada baiknya untuk segera periksa ke dokter jika kamu merasakan gejala-gejala di atas.
Referensi
"COVID-19 vs. flu: Similarities and differences". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2025.
Pormohammad, A., Ghorbani, S., Khatami, A., Razizadeh, M. H., Alborzi, E., Zarei, M., Idrovo, J. P., & Turner, R. J. (2021). Comparison of influenza type A and B with COVID-19: A global systematic review and meta-analysis on clinical, laboratory and radiographic findings. Reviews in medical virology, 31(3), e2179.
"New coronavirus vs. flu". Medical News Today. Diakses Oktober 2025.
"COVID-19 vs. flu symptoms: How can you tell the difference?". Health Partners. Diakses Oktober 2025.