Apakah Vaksin Influenza Manjur untuk HMPV?

- Vaksin influenza melindungi tubuh dari virus flu dan mengurangi risiko komplikasi serius.
- Vaksin flu merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus influenza, tetapi tidak langsung melindungi dari human metapneumovirus (HMPV).
- Vaksin influenza penting bagi lansia karena dapat membantu mencegah infeksi pernapasan berat dan komplikasi yang berpotensi fatal.
Vaksin influenza atau vaksin flu telah lama disarankan untuk masyarakat guna melindungi tubuh dari infeksi virus flu dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat penyakit ini.
Vaksin flu akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat mengenali dan melawan virus influenza jika terpapar di kemudian hari. Lantas, apakah vaksin flu juga bisa melindungi kita dari human metapneumovirus (HMPV)?
Hubungan HMPV dengan vaksin flu
Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A dan B, sementara HMPV disebabkan oleh human metapneumovirus, yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae. Keduanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang mirip, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan kesulitan bernapas.
Menurut dr. Gatut Priyonugroho, SpP(K)-Onk. FISR, dokter spesialias paru dan pernapasan Eka Hospital Depok, vaksin influenza penting untuk lansia karena akar kematiannya menjadi meningkat drastis pada golongan tersebut, dibanding individu pada umumnya.
"Jadi kalau kena influenza, saluran napasnya rusak, diserang kuman. Bakteri dan jamur lain ikutan, termasuk penyebab HMPV, sehingga vaksin influenza memang dianjurkan," ujarnya dalam gathering "Ngobrol Sehat" di Jakarta, pada Selasa (21/01/2025).
Angka kematian HMPV hanya 1 dari 1.000 kasus atau 0,1 persen untuk kasus yang ringan. Sementara pada kasus berat, potensi kematiannya hingga 18 persen untuk populasi khusus, termasuk lansia atau yang memiliki kanker, yang mana kekebalan tubuh mereka menurun.
Kekebalan silang

Influenza merupakan penyakit yang menyebar melalui udara. Virusnya setiap saat ada di udara, tetapi pada musim-musim tertentu jumlahnya meningkat.
Di Indonesia, kemungkinan kasus terbanyak adalah saat musim hujan, meskipun belum ada penelitiannya.
"Vaksin influenza dianjurkan dilakukan setiap enam bulan karena strain-nya terus berganti. Setahun sekali juga bisa. Yang jelas, makin rajin, makin bagus," lanjut dr. Gatut.
Meski penyakit pernapasan lain belum ada vaksinnya, tetapi dengan vaksin influenza, maka akan ada kekebalan silang pada tubuh terhadap virus-virus lain.
HMPV tidak dianggap sebagai virus yang cepat bermutasi, berbeda dengan COVID-19, sehingga kemungkinan HMPV akan lebih lama bersama manusia layaknya influenza.
Tidak ada obat untuk HMPV
Tidak ada obat untuk membunuh virus HMPV karena virus tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
"Begitu umurnya habis, dia udah gak bisa beranak lagi. Selesai," tambahnya.
Pengobatan HMPV sama dengan flu biasa. Pasien harus banyak istirahat dan memastikan kebutuhan oksigen, makanan, dan cairan terpenuhi.
"Jadi ketika kita kena penyakit yang mirip influenza, kita kurangin aktivitas dengan istirahat, mencukupi kebutuhan cairan dan makanan. Boleh minum obat parasetamol untuk mengurangi demam, menekan batuk, boleh dengan obat warung," ujar dr. Gatut.
Meskipun vaksin influenza tidak secara langsung melindungi dari HMPV, tetapi vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan berat, mencegah komplikasi, dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Mendapatkan vaksin flu merupakan langkah penting dalam perlindungan kesehatan pernapasan secara keseluruhan.